Ketakutan menghantui Cika

12 9 3
                                    

Malam berganti pagi cewek ini masih saja rebahan di atas kasur menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal namun nampaknya cewek itu terlihat sakit, seluruh tubuhnya gemetaran sejak malam sampai pagi tiba, matanya memerah seperti tidak tidur semalaman apa mungkin cewek ini masih teringat kejadian tadi malam? Bagaimana tidak perlakuan yang tak patut itu di rasakan olehnya untung saja ada Ryan yang menyelamatkan nya dari tiga pria mesum itu

Cewek itu bangkit dari tempat tidur nya sambil meregangkan tubuhnya yang terasa lemas ia berjalan ke arah kamar mandi lalu mencuci mukanya, Cika menatap cermin itu dengan nafas menggebu-gebu meremas-remas rambutnya

Merasa kasihan kepada dirinya sendiri yang tak mampu melawan aksi pelecehan tadi malam Cika pun menangis lagi sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan kirinya

                              *****

Ryan yang sedang asik membaca buku tiba-tiba saja di ganggu oleh Topan dengan menendang-nendang kursi Ryan membuat cowok itu menoleh ke arahnya

"Apa?" Tanya Ryan dengan wajah emosi

"Cika mana? Nggak skul dia?" Tanya Topan

"Sakit maybe"

"Iyakah?"

"Tau dah" ucap Ryan membuang muka dan meneruskan membaca bukunya

"Kalau sakit ntar kita jenguk yok ryan" ajak Topan

"Nggak" singkat ryan terus membaca bukunya

"Cak elah lu, sok sok ga peduli ntar dia kenapa kenapa nyesel lo yan" ucap Topan sinis ke arah wajah ryan

Cowok yang sedang membaca buku itu hanya menatap sinis ke arah Topan lalu melanjutkan membaca bukunya

Namun tak lama kemudian Ryan juga tak bisa tenang membaca buku karena Ghea datang dan duduk di kursi Cika yang berada di sebelah Ryan

"Morning ryan" sapa Ghea kepada Ryan dengan raut wajah yang begitu senang

"Ini siang" singkatnya

"Ouh iya ya? Aku sampai ga tahu kalau sekarang siang gara-gara liat senyuman kamu" ucap Ghea salah tingkah

"Senyum? Are you blind?" Tanya ryan menaikkan satu alisnya

"Whatt? You say i'm blind?" Ghea terkejut

"Cckkk" cowok itu berdecak sebal dan bangkit dari duduknya sambil membanting bukunya ke atas meja dengan kasar lalu pergi meninggalkan Ghea

"Sok asik lo jablay" ledek Topan menjulurkan lidahnya ke arah Ghea

Ghea menghentakkan kakinya kesal dan mengerucut bibir nya kesal karena Ryan meninggalkan dirinya begitu saja

                               ****

Ghea duduk termenung di taman sekolah ia kini terlihat sangat sedih namun tak lama kemudian viona dan viola datang menghampiri nya

"DAAAA"

"Eh monyong monyet monyong monyong" Ghea terkejut saat kedua teman kembarnya itu mengejutkannya dari belakang

"Hahahaha ngakak banget lo ghea" tawa viona sambil menepuk kuat pundak viola dan viola menatap sinis ke kembarannya itu

"Ketawa lo??!!! Kalau jantung gua copot gimana?ntar gua mati  lo pada ga akan ketemu lagi sama inces yang cantik ini lagi heh"

"Haduh bunda kok ngomong gitu sieh kita kan becanda mmuah" ucap viola memonyongkan bibirnya

"Alay lo, JIJIK" sinis Ghea

"Maafin kami" serentak kedua cewek itu memohon kepada Ghea

"Iya" singkat Ghea

RYAN ALASKA DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang