__
Di sebuah ruang latihan teater yang tenang di sekolah, Aurora dan Aneska bersiap untuk latihan. Ruang itu didekorasi dengan tirai teater dan perabotan minimalis yang menambah nuansa dramatis. Aurora duduk di kursi teater yang diatur untuk latihan, sementara Aneska mempersiapkan naskah di meja dekat proyektor.
"Jadi, hari ini kita akan membacakan bagian dari Romeo dan Juliet." Kata Aneska sambil menatap naskah di tangannya.
"Ini salah satu bagian yang paling terkenal dan dramatis dari seluruh cerita. Aku pikir ini bisa jadi latihan yang bagus." Ucap Aneska kepada gadis kutub utara itu.
Aurora mengangguk, ia masih tidak percaya bahwa ia masuk ke ekskul ini.
"Baiklah, apa yang harus aku lakukan?" Tanyanya dengan nada dingin."Kita akan membacakan adegan dari Babak 2, Adegan 2. Ini adalah bagian di mana Romeo dan Juliet pertama kali bertemu dan berbicara satu sama lain setelah pesta dansa. Kita akan membagi peran, aku akan memerankan Juliet dan kamu sebagai Romeo." Ucapnya kepada Aurora sedangkan Aurora hanya mengangguk.
Aurora mengangguk lagi dan menerima naskah yang diberikan oleh Aneska. Dia membuka halaman yang dimaksud dan mulai membaca. Meskipun Aurora terlihat canggung, dia berusaha keras untuk memerankan Romeo dengan sebaik mungkin.
"Dimulai dari sini." Kata Aneska, menunjuk ke bagian awal naskah.
"Kita akan mulai dari dialog pertama antara Romeo dan Juliet." Lanjutnya sambil menatap para anggota nya termasuk Aurora.Naskah: Romeo dan Juliet, Babak 2, Adegan 2
Romeo: (Berdiri di balkon, memandang Juliet yang muncul dari jendela) "Dengan jari mana kamu mengulurkan tanganmu ke langit yang tak terlihat? Aku pikir kamu akan menyentuh bintang-bintang."
Juliet: (Muncul di balkon, tersenyum) "O Romeo, mengapa kamu harus menjadi Romeo? Tolak nama ayahmu dan ambil aku sebagai istrimu. Jika kamu tidak mau, aku akan berhenti menjadi Capulet."
Romeo: "Aku tidak akan meninggalkan namaku. Meski nama itu adalah musuhku, aku tetap akan menjadikannya sebagai teman."
Juliet: "Jadi, kalau kamu tidak mau mengganti nama, biarkan namamu menjadi saksi cintamu, dan jika kamu mau, aku akan menjadi milikmu."
Aurora berusaha keras untuk menyelami perasaan Romeo merasa cinta dan kegembiraan yang menggebu. Meskipun suaranya masih terasa dingin, dia mencoba menyalurkan emosi ke dalam dialognya.
Aneska yang memerankan Juliet, dengan lembut mengarahkan Aurora, membimbingnya agar lebih emosional.
"Romeo, coba perhatikan bagaimana Juliet menyatakan perasaannya. Cobalah untuk merasakan kedekatannya, dan bagaimana dia mengungkapkan cinta yang dalam meski hanya melalui dialog." Ucap guru teater itu kepada Aurora.
Aurora mengangguk, lalu membaca ulang bagian Romeo dengan lebih menjiwai.
"Kau tidak bisa memahami betapa bahagianya hatiku karena mendengar kata-katamu. Aku sangat bersyukur."
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMBOK DI ANTARA KITA(FUTA)[OnGoing]
Teen Fiction-BIJAKLAH DALAM MEMBACA- Cerita ini bukan pure gxg tapi cerita ini mengandung unsur futanari yang cukup jelas. Cerita ini juga menggunakan bahasa yang non baku dan memiliki beberapa kata yang cukup vulgar dan kasar. Cerita ini benar benar murni dari...