Senja.

36 3 0
                                    

Ini tentang seorang laki-laki yang Berumur 20 tahun, mahasiswa Semester 4. Berhati hangat, sehangat Secangkir kopi di pagi hari. Pemilik Senyuman manis bahkan lebih manis Daripada gula,serta Sifatnya yang Teramat dewasa Membuatku Tergila-gila akan dirinya. Ia tidak bisa Ditebak,membuatku Semakin Penasaran. Aku ingin Memilikinya,apakah bisa?

°°°
"Harus bahagia ya,senja?kamu pantes bahagia."

"Iya,aku bahagia kok"

Xabulan Lengkara Senjana,gadis Berusia 17 tahun yang rapuh, begitu Banyak beban yang ia pikul di Pundaknya yang mungil. Sekalipun Dunia tidak pernah berpihak Kepadanya,ia hanya gadis kecil yang Jika disentuh saja akan rapuh . Tapi Mengapa dunia sangat jahat?

Ketika berusia 6 tahun,senja sudah Dihadapi dengan kenyataan orang Tuanya yang bercerai dihadapannya. Bahkan senja melihat sendiri Bagaimana kedua orang tuanya Berkelahi,satu hal yang senja ingat Saat itu, Perselingkuhan.
Senja benci itu. Karena kedua orang Tuanya bercerai karena selingkuh.

Kenapa tidak memikirkan senja sama Sekali?bahkan di lutut sebelah Kanannya terdapat bekas luka bukti ia Korban dari kedua orang tuanya yang Egois,sangat egois.

Yang lebih menyakitkan,senja Menyaksikan sendiri ibu kandungnya Berkelahi dengan selingkuhan Ayahnya. Senja takut,tidak ada Seorang pun yang merangkulnya. Setelah ibu dan ayahnya resmi Bercerai senja memutuskan untuk Tinggal bersama sang ibu.Setiap Malam senja selalu disuruh minum Obat oleh ibunya,katanya obat supaya Nafsu makan. Nyatanya itu adalah Obat tidur,karna pada saat tengah Malam ibunya akan pergi mencari Uang dengan berjualan di warung.

Senja tidak tidur pulas seperti apa Yang ibunya pikir,ia selalu terbangun Setiap tengah malam. Menyadari Bahwa ibunya tidak ada Disampinya,lagi. Tidak ada yang bisa Senja lakukan selain menangis.

Disaat umur senja 7 tahun,ia diantar Paksa oleh ibunya kerumah ayah Kandungnya,disaat umur 7 tahun Anak anak yang lain bersekolah. Senja Malah diasingkan,dan diserahkan Kepada ayahnya seakan ibunya Menganggapnya beban. Takut,senja Takut kepada ayahnya apalagi ibu Tirinya. Setiap senja,saat matahari Hendak tenggelam,senja selalu pergi Ke kebun belakang,yang terlihat Banyak semak ibarat seperti hutan. Ia Berlari sambil Menangis,senja Berteriak  "Mama,jemput aku"

Sakit,senja sakit. Ia takut,ia perlu Mama,ia ingin bersama mama,senja Mau mama.

Beberapa minggu kemudian,nenek Senja menjemputnya dengan berkata Bahwa senja diajak liburan oleh Ibunya. Tentu saja senja sangat Senang membayangkan bahwa ia Akan bertemu dengan ibunya.
Namun,ayahnya melarang,tidak Memperbolehkan senja pergi. Susah Bagi nenek senja membujuk dan Berbicara panjang lebar dengan Ayahnya,namun akhirnya senja Diizinkan pergi. Senja pun berhasil Bertemu ibunya. Namun,kenapa ada Pria asing di samping ibunya?dia Siapa?

"Ini papa,senja. Ini papa kamu yang Baru"

Ahh...mama menikah,lagi.

senja tersenyum,ia bersalaman Dengan ayah tirinya. Ia mencoba Menerima ayah tirinya di Kehidupannya,karena ia bisa melihat Senyuman di wajah sang ibu ketika Bersama ayah tirinya. Dan akhirnya ia Ikut ibu dan ayah tirinya pindah ke Luar kota, meninggalkan semua luka Yang ada di kota nya. Dan mencoba Memulai hidup yang baru.

Begitulah,sampai sekarang pun senja Masih merasakan sakitnya. Namun ia Beribu kali mencoba berdamai Dengan diri sendiri. Sampai saat ia Bertemu dengan Harsa  Altezza Svarga. Sakit yang teramat lebih sakit Muncul di hidupnya.

°°°
"Senja,lo jadi kan malam ini?" Ujar keyna,sahabat setia senja.

"Enggak tau deh key,liat nanti aja" Sahut senja menggaruk kepalanya Sambil tersenyum canggung.

"Harus jadi dong Nja,masa Malmingan enggak jalan sih?mana Malam ini malam takbiran lagi, siapa Tau lo ketemu cowok ganteng terus Jatuh cinta,hahaha." Ledek Keyna,pasalnya selama ini senja Belum pernah berpacaran sama Sekali.

"Aduh bawel banget,iya gue jadi kok" Sahut senja pasrah .

"Yaudah lo bareng gue aja" tawar Keyna .

"Aduh enggak,lo sama cowok lo Aja,masa sama gue sih?gue bisa Sendiri keyna. " Tolak senja Tegas,pasalnya keyna memiliki pacar. Masa harus berboncengan Dengannya?

"Iya, kalo gitu gue mau make up dulu."

°°°
Setelah melalui masa masa sulit Dalam memilih Pakaian,tas,sepatu,akhirnya senja Sudah siap malam ini. Ia terlihat Anggun dengan memakai kulot jeans Berwarna hitam dengan kemeja Berwarna lilac. Senja memoles Wajahnya dengan make up setipis Mungkin,supaya terlihat natural Katanya.Ia pun menaiki sepeda Motornya,tak lupa memakai helm Bogo. Senja menuju angkringan Tempat ia dan keyna janjian.

Sesampainya di angkringan Tersebut,senja kebingungan sebab Malam ini terlihat lebih rame
Dibangingkan malam lain,sebab Malam ini malam minggu dan juga Malam takbiran. Yang paling Membuat senja kesal adalah ia Diacuhkan oleh keyna yang sibuk Berpacaran,senja terlihat kesal. Ia lalu Meninggalkan angkringan tersebut Dan berjalan-jalan mencari Angin,sebab di depan angkringan Adalah taman kota.

Kurang lebih 5 menit senja berdiri,ia Terlihat kebingungan. Sebab ia Sendirian dan merasa tidak nyaman Sebab banyak orang. Hingga Atensinya teralihkan kepada Seseorang yang memanggilnya.

"Duduk."

"Hah?" Ujar senja kebingungan Sebabnya orang tak dikenal tersebut Menyuruhnya duduk tiba-tiba.

"Lo gak cape berdiri?duduk." Ucapnya Yang membersihkan kursi Disebelahnya serta menepuk-nepuk Kursi tersebut menandakan mengajak Senja untuk duduk .

Lelah,senja sangat lelah, Ia pun duduk Dengan canggung.

"Nama lo?"

Datar, ekspresi wajahnya datar,tidak Ada ekspresi.

Aneh,cowok aneh. Batin senja

"Senja" ujar senja tersenyum tipis.

"Sekolah dimana?" Lagi lagi lelaki itu Kembali bertanya seolah sedang Mewawancarai senja, sebenarnya dia Ini siapa sih?wartawan?

"SMA Sky" jawab senja singkat,tidak Menoleh kearah lelaki tersebut.

Matanya menatap senja serius,terlihat Lebih excited saat senja mengatakan Bahwa ia sekolah di SMA Sky ."Serius?"

"Iya,kenapa?"

"Mama gue ngajar disitu,lo kelas Berapa?" Tanyanya lagi, yang kini Menatap senja serius.

"Oh ya?mama lo ngajar apa?" Sahut Senja, tanpa ia sadari ia menatap Lelaki itu .

Hingga seperkian detik,lelaki itu Tersenyum"Ekonomi,nama mama gue Mentari"

"Oh ibu mentari? iya dia ngajar kelas Gue, btw gue kelas 10"

"Galak gak mama gue?biasanya kalo Dirumah sih galak banget hahaha, ih Lo masih bocil toh?halo dek hahaha"

Tanpa senja sadari,untuk pertama Kalinya ia tertawa hanya dengan Melihat orang tertawa, ganteng. Batinnya.

"Enggak kok,galak kalo muridnya Nakal aja hahah,btw nama lo siapa?Sekolah dimana?" Tanya senja Bawel,tidak biasanya senja Sepenasaran ini terhadap Seseorang,apalagi laki-laki.

"Harsa,panggil gue Harsa."

"Gue enggak sekolah,tapi kuliah di Luar kota,enggak bisa dibilang luar Kota ya?soalnya jaraknya cuman 2 Jam kalo diitung,ini gue disini cuman Karna lagi libur aja sih,rumah gue di Sekitaran sini." Ujar Harsa lagi Menjelaskan panjang lebar.

Senja mengangguk,dan tersenyum. Tiba-tiba Harsa memalingkan Wajahnya,bahunya naik turun,Harsa Terlihat sakit sebab sedari tadi ia Terus batuk.

"Eh lo kenapa?" Tanya senja dengan Raut wajahnya yang khawatir.

"Enggak,mungkin kebanyakan Ngerokok. Yaudah gue mau ke apotek Dulu ya?mau beli obat batuk,mau Ikut?"

"Ikut"

Semuanya bermulai dari situ, Seandainya senja tidak mengiyakan Ajakan Harsa untuk ikut dengannya, Seandainya senja tidak merespon Harsa, seandainya senja tidak Ketempat itu,seandainya senja tidak Bertemu dengan Harsa.

Seandainya....
Senja tidak ingin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENJA DAN SEMUA KETIDAKMUNGKINANNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang