1. BDS

96 6 3
                                    

SMA Z, 5 tahun yang lalu

"bego, hari ini harinya BDS!" maki seorang siswa bernama Halim, "kenapa lu ngga ingetin gue sih?!"

"anjir gue juga lupa, mati lah gue!" umpat siswa yang lain

SMA Z adalah sekolah khusus murid laki-laki dibawah naungan Yayasan K, kurang lebih vibes nya seperti STM dipenuhi dengan beberapa murid berandal dan sisanya murid biasa saja. Oleh karena itu dibutuhkan BDS atau Badan Disiplin Siswa yang terdiri dari sekumpulan guru yang bertugas mendisiplinkan siswa baik dari cara berpakaian hingga kebersihan seperti panjang kuku dan panjang rambut yang disesuaikan menurut aturan sekolah.

Seluruh siswa sontak ricuh merapihkan baju, menyimpan barang-barang yang seharusnya tidak dibawa ke sekolah, hingga bersembunyi agar tidak ketahuan rambutnya telah panjang.

"YAAAAA SEMUANYA DIAM DI KELAS MASING-MASING!" seru seorang guru laki-laki. Halim dan temannya sontak menunduk pasrah setelah BDS memasuki kelas.

"oke hari ini kita kedatangan anggota baru, bisa dipanggil bu Yara." Pak guru memperkenalkan wanita muda dengan rambut diikat ekor kuda, tatapan matanya tidak ada kehangatan sama sekali.

" Pak guru memperkenalkan wanita muda dengan rambut diikat ekor kuda, tatapan matanya tidak ada kehangatan sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"loh... gue kira bu Haji yang muncul." Bisik teman Halim.

"tetep aja vibes nya serem coy, liat tuh tangan nya megang gunting." Balas Halim seraya guru itu berjalan mendekat dan menarik kerah baju Halim beserta temannya.

"oke, namanya siapa?" tanya Yara.

"Ha—Halim bu." Ucap Halim terbata, bu Yara mengalihkan pandangan seraya bertanya dengan matanya.

"Ma—Mahesa." Jawab teman Halim yang sedari tadi terdiam, kali ini bukan peruntungan Mahesa. Siswa unggul itu lupa rambutnya begitu cepat panjang sehingga ia lupa potong rambut di tahun pertama kelas 12.

"anjir Mahesa kena." Ucap siswa lain berbisik-bisik lantaran Mahesa adalah siswa yang sangat disiplin dalam setiap aspek.

"mau potong sini ato di UKS?" tanya bu Yara, sebelum menjawab tiba-tiba siswa sekelas berteriak.

"DI SINI AJA BU!!" ucap mereka sambil ada yang bersorak, eksekusi potong rambut selalu jadi ajang tontonan yang seru.

"UDAH UDAH DIEM!" pak guru dengan label nama CHANDRA itu mengetuk jarinya keras di papan tulis. "silahkan bu Yara."

Yara menyeret Halim duluan ke 'kursi eksekusi' sorakan riuh rendah sontak memancing siswa lain untuk keluar kelas menyaksikan aksi potong rambut.

"HEH APA KALIAN LIAT-LIAT?? MASUK KELAS CEPET!" seru Chandra, "saya tinggal sebentar ya, bu."

Yara mengangguk tanpa ekpresi, disemprotnya rambut Halim hingga setengah basah kemudian dikeluarkan sisir dan gunting. Aksi pemotongan rambut dimulai, Halim menunduk memikirkan kepalanya yang sebentar lagi akan pitak dan menjadi ajang ledekan teman sekelas, namun...

"nah udah selesai, silahkan dirapihkan di barber langganan kamu." Tegas bu Yara kemudian menyeret kerah baju Mahesa.

"lah.... Motongnya ngga kaya bu Haji, Lim." Komentar salah satu siswa.

"seriusan lu?? Ada yang bawa cermin ga?? Gue mau liat!" ucap Halim tak percaya.

Seraya murid terkesima dengan hasil potongan rambut bu Yara, perempuan itu telah sibuk menggunting rambut Mahesa yang juga tertunduk.

Tapi.... Suatu hal terjadi.

Sesuatu yang kuat menjalar di seluruh syaraf tangan Yara.

***

"haduh, ujan." Keluh Yara mengangkat tangannya ke atas untuk berlari kecil mencari tempat berteduh, hari pertama yang menegangkan sebagai guru dan BDS. Pandangan murid-murid terhadapnya sangat menyebalkan; BDS memang selalu dianggap sebagai hal tak menyenangkan untuk mereka.

"yailah, ngga bisa berteduh juga disini!" runtuk Yara, "mana air masuk pula ke sepatu ckck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"yailah, ngga bisa berteduh juga disini!" runtuk Yara, "mana air masuk pula ke sepatu ckck."

Seraya Yara berjongkok untuk membersihkan kakinya yang lembap, tiba-tiba ia merasa sesuatu menaungi kepalanya; seseorang memayungi dirinya dari belakang.

Yara termenung, sosok itu jelas bukan pak Chandra karena beliau selalu pulang lebih awal dari guru lain. tapi Yara tak peduli yang penting kakinya segera bersih.

"makasih payungnya." Jawab Yara acuh tak acuh.

***

Haihai, selamat tahun baru 2023

Di awal tahun akhirnya author publish FF dengan cast nya idol kesayangan para STAY 🥳
Enjoy the story ❤️

FREQUENCY • SKZ Seungmin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang