***
"Ibu... kalo ke sekolah penampilannya kaya gini ya sekarang?"
Yara mengangguk kaku lantaran Mahesa menatapnya terus-terusan, "kenapa?"
"beda sama waktu aku sekolah hehe~" balas Mahesa dengan senyum riang, "sekarang lebih cantik, pasti banyak siswa yang godain."
Yara tertawa grogi, "mereka lebih penasaran sama.... Ini sih."
Mahesa menatap Yara yang menggunakan sarung tangan, "bukannya dulu ngga pake?"
"sebenernya saya ada.... Hipersensitif di syaraf tangan." Ucap Yara yang sebenarnya malas menjelaskan, "ada... syaraf sensitive yang kalo ga sengaja nyentuh orang.... Bisa ngubah perasaan orang itu."
"oh ya?" diluar dugaan, alih-alih dianggap aneh Mahesa malah membuka sarung tangan Yara dan menyentuhnya, lagi-lagi energi besar mengalir deras dari jemari perempuan itu, wajahnya seketika merona.
"sa-- saya mau berangkat." Yara segera memasang kembali sarung tangannya, entah kenapa citra dirinya yang keras dan galak seolah hilang jika berhadapan dengan Mahesa.
"apa gara-gara waktu itu? Waktu potong rambut aku?" tanya Mahesa, "tapi... kenapa Halim ngga terpengaruh kalo disentuh tangan Ibu bisa ngubah perasaan orang?"
Yara termenung, ucapan Mahesa terasa betul namun ia tak menghiraukannya.
.
"Bu, ini ada murid yang celananya dikecilin dan kukunya panjang." Lapor salah satu guru yang merupakan anggota BDS, "terus ada yang kena sidak rambut panjang juga di kelas 1B."
Siswa-siswa terdakwa berbaris di hadapan Yara dengan kepala tertunduk, biarpun potongan bu Yara tidak menakutkan tapi eksekusi di depan kelas lebih menurunkan mental mereka.
"hhh.... Saya perlu ke kantor Yayasan." Ujar Yara. "lagian saya lagi ngga mood eksekusi, silahkan saya alihkan ke bapak aja."
"BU! BU YARA JANGAN GITU DONG!" sudah diduga para siswa terdakwa auto panik jika bukan Yara yang memotong rambut mereka, Yara dengan langkah gontai keluar dari ruangan menuju kantor Yayasan yang letaknya 800 meter dari sekolah.
"mau ketemu pak Chandra?" tanya resepsionis, Yara mengangguk sembari berjalan menuju ruangan Chandra, sang kakak membuka pintu dan membiarkan adiknya duduk lemas di kursi tamunya.
"lo bisa nolak lamarannya waktu itu kalo tau dia murid lo kan?" tanpa basa-basi Chandra langsung memulai perbincangan seakan tahu tujuan Yara berkunjung.
"lo ngga liat gue dicecer sama Ayah Ibu?" Yara menatap Chandra sebal. "lu juga... udah gue kodein buat ngomong di kamar malah ngobrol sama bokapnya Mahesa, ikrib bener lagi."
"well...." Chandra menggaruk lehernya yang tidak gatal, "gue lagi cari link buat apply S3, kali aja bokapnya –yang sekarang mertua lo- bisa bantuin."
"bisa-bisanya lu, Mas." Cetus Yara dengan alis bertaut.
"Tapi.... Kalian jadinya tidur sekamar?" tanya Chandra.
"beda kamar, untung anaknya peka kalo hati orang yang dijodohin ngga bisa langsung berubah." Yara termenung menatap cincin di tangannya yang terbalut sarung tangan. "gila kayak ngimpi aja, mana gue belom mutusin Khalil."
"astaga lupa gue kalo lu masih ada pacar." Chandra menepuk jidatnya, "terus dia gimana?"
"beberapa kali chat bilang lagi sibuk kerjaan tapi ngga gue bales." Jawab Yara. "untung juga punya pacar cuek."
"anjir kudu diputusin segera lah!" cetus Chandra, "lu udah istri orang, dek."
"ya sabar, gue aja masih syok tiba-tiba nikah tiba-tiba punya suami mana suaminya murid sendiri kan membagongkan." Balas Yara kesal. "tapi Mas.... Kalo tiap gue kontak fisik sama dia.... Frekuensi nya kuat banget muka gue sampe merah, kayak... energinya ngalir gitu dari jari-jari kita..... beda sama Khalil."
Chandra mengerjapkan mata beberapa kali, "berarti... dia jodoh lo dong?"
Belum sempat Yara menjawab tiba-tiba ponselnya berbunyi, telepon dari Mahesa. "Halo?"
"Bu—em... sorry masih kebiasaan manggil gitu hehe." Jawab Mahesa "aku ada perlu deket SMA Z, pulang bareng ya kita?"
Sontak Yara berdiri, "sa—saya pulang sendiri aja da-- dan saya lagi ngga di sekolah, lagi di kantor Mas sih, em-- Ki—kita ketemu di rumah aja ya!"
Chandra otomatis heran, sudah lama sekali ia tak melihat adiknya grogi total.
***
Pekan depan FREQUENCY publish senin dan kamis yaa
Jangan lupa visit dan vote 🥰❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
FREQUENCY • SKZ Seungmin ✔️
Fanfiction"Tak peduli sedramatis apapun seseorang pernah hadir di hidupmu, kalau tidak satu frekuensi ya tidak akan berjodoh" -Habibie- ☆ MAMACIS, 2023 ☆ Local Fanfiction with Stray Kids as Visual Inspired by ASMALIBRASI, song of SOEGI BORNEAN #2 seungminskz ...