"Nao, liat sini." Titah Nenggala tegas namun lembut.
Naomy melirik Nenggala dengan tatapan sendu lalu tidak lama membuang muka. Nenggala menghela nafas lelah dan menarik bahu Naomy untuk bersitatap. Kemudian, Nenggala tersenyum lebar.
"Gemes banget yang cemburu." Goda Nenggala.
"Aku cuma punya kamu, kamu juga udah tau kan? Percaya sama aku. Kita bahagia, pasti. Aku jamin!" Lanjut Nenggala tegas.
Naomy menatap Nenggala dengan raut tidak terbaca. Jujur saja ia ragu, ragu akan semua hal.
Salah satunya rasa Nenggala terhadap dirinya. Karena ia juga tidak tahu hubungan apa yang sedang ia jalani bersama Nenggala. Tanpa kepastian, tanpa awal namun akan berakhir kapan saja.
"Ini rumit." Lirih Naomy dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me, We Are Happy
General FictionTentang kisah mereka yang selalu dihantui keraguan akan percintaan, kepercayaan, dan janji.