Setelah mengigau malam pertama bersama, Krystal mendapati dirinya terbangun dengan kenyataan yang kejam... perpisahan yang diprakarsai olehnya, mengakhiri hubungan mereka! Apa? Mengapa? Bagaimana? Ini adalah pertanyaan yang mengganggu pikiran Krysta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat itu, sebenarnya tidak banyak orang yang tahu tentang pertemuannya dengan Jungkook, bahkan bibinya dan suaminya pun tidak.
Mo Jin dan neneknya adalah satu-satunya dua pengecualian... Meskipun, Mo Jin selalu mengetahuinya. Krystal sama sekali tidak menyembunyikannya dari Mo Jin. Namun, nenek hanya mengetahuinya secara tidak sengaja.
Berapa umur Krystal saat itu? Ketika nenek pertama kali mengetahuinya, dia kesal dan marah, dan melarangnya bertemu Jungkook lagi.
Namun, Jungkook pergi mengunjungi neneknya beberapa kali kemudian. Krystal tidak tahu apa yang dia lakukan atau katakan kepada nenek, tetapi tiba-tiba, sikapnya terhadapnya berubah drastis, dan dia tidak lagi menentang mereka berdua berkumpul.
Satu-satunya permintaannya adalah agar Krystal tetap bekerja keras untuk studinya.
Nenek sangat menyukai Jungkook, dan bahkan mengizinkannya tinggal di tempat lama mereka selama liburan musim panas.
Saat itu, mereka berdua akan menemani nenek dari siang hingga malam — hidup damai dan bahagia saat itu.
Sampai pada titik di mana nenek bahkan akan memandang dan memperlakukannya sebagai menantu.
Nenek tidak tahu apa-apa tentang putusnya mereka berdua. Karena dia baru saja menjalani pemeriksaan dan hatinya tidak terlalu baik saat itu, Krystal tidak ingin dia khawatir, dan karenanya, tidak memberitahunya tentang hal itu.
Ketika nenek bertanya di mana Jungkook berada, Krystal berbohong bahwa dia pergi ke luar negeri untuk belajar.
Dia mengira karena sudah lama sekali, nenek mungkin akan melupakan orang itu sepenuhnya, karena dia tidak akan menelepon atau mengunjunginya. Tapi, setiap kali mereka bertemu, nenek selalu bertanya tentang kabar Jungkook. Karena itu, Krystal hanya bisa mengajukan alasan.
Bukannya dia tidak berpikir untuk berterus terang dengan nenek, tetapi dia hanya tidak tahu bagaimana melakukannya setiap saat.
Setelah mengobrol sebentar dengan Krystal, nenek yang sudah cukup tua mulai lelah.
Krystal kemudian menyuruhnya beristirahat.
Di sebuah taman di rumah sakit, Krystal duduk bersama bibinya—Mo Ziying—di sebuah bangku untuk mengobrol.
"Apa yang dikatakan dokter tentang nenek?"
"Tidak banyak. Dia akan dapat meninggalkan rumah sakit setelah tinggal beberapa hari untuk observasi. Namun, nasehatnya tetap sama—dia harus berhati-hati, dan tidak boleh terlalu emosional." Mo Ziying menepuk tangan Krystal dengan lembut. "Jangan khawatir, aku akan merawat nenek dengan baik."
"Ini sulit bagimu, bibi kecil!" Krystal memeluknya. "Jaga dirimu dan istirahatlah dengan baik. Hari ini, aku akan merawat nenek."
Saat itu setelah kecelakaan orang tuanya, pengemudi yang terlibat telah melarikan diri. Ditambah dengan kecelakaan saudara perempuannya, bibinya menanggung sendiri semua biayanya.
