9.

322 25 0
                                    

Author Pov.

Seperti hari hari biasanya keadaan kantin cukup riuh oleh para murid murid yang ingin mengisi amunisi mereka karena kelaparan. Di meja paling pojok sudah terdapat kumpulan lalisa dkk.

"lo kenapa tadi berangkat pagi bro? biasanya aja demen ngasih kerjaan ke pak Taeyang" ujar bam bam bertanya kepada lisa

" iya anjir si lalis ngga seru lo ngga ikut dikejar pak Taeyang tadi " ujar wendy menimpali.

" elah banyak bacot lo pada " jawab lalisa singkat

"aha hagi kao hukan jwennie " ucap seulgi yang masih mengunyah makanannya

" si sipit telen dulu ege itu makanan main ngomong aja" ucap si olaf sambil memukul bahu seulgi agak kuat.

" hehh bajingan ko wen, sakit Anjing" seulgi agak berteriak seraya ingin menggapai wendy di sampingnya. Namun wendy malah menjauh dan menjulurkan lidahnya.

"wleee seulgi jelek sipit kayak beruang " ledek wendy semakin menjadi jadi ketika melihat wajah seulgi mulai memerah menahan marah itu.

Memang sehari saja tidak berantem katanya itu bukan mereka . Sedangkan bam bam sedang asik melihat pertengkaran itu, chipmunk? Kalian pasti sudah tau dia akan focus dengan makanannya.

"sono njir samperin jangan di liatin mulu " bisik roseanne yang ternyata memperhatikan lisa yang terus menatap kearah meja jennie.

Sedangkan yang dibisiki pun segera menoleh ke arah suara yang mengintrupsinya itu

"haa? Apaan? " ucap lalisa

"samperin sana dongo kalo emang suka jennie " ujar Roseanne lagi yang merasa gemas dengan lalisa, pengen gebuk aja tapi kasian.

Setelah menimang nimang intrupsi dari chaeyoung akhirnya lalisa bangkit dari duduknya dan malah melipir ke kiosnya bu idah.

Dengan membawa nampan yang berisi semangkok mandu dan juga makanan lalisa. Dia berjalan ke arah meja jennie dengan teman temannya

"permisi kakak kakak cantik saya lalisa, ini ada titipan dari bu idah buat yang namanya jennie di meja ini mana ya orangnya? " ucap lalisa sopan dan seperti tidak mengetahui yang mana yang Namanya jennie, padahal mah udah cinta mati dia.

Mendengar nama dari orang yang sedang berdiri disampingnya kini jennie menyerngitkan alisnya, sepertinya dia pernah mendengar suaranya dan juga Namanya tapi saat ini dia sedang tidak bisa mengingatnya.

"gaya bicara lo ngga usah sok sopan gitu njeng " kali ini jisoo lah yang menanggapi pertanyaan lalisa sambil memutar kedua matanya ke atas. Mendengar suara jisoo pun membuat yang lain tersadar akan kehadiran lisa di sana. Terutama jennie yang tersadar dari pemikirannya

Lalisa memang mengenal jisoo karena mereka dulu berasal dari Junior High School yang sama dan cukup akrab.
Ya walaupun jisoo kakak kelasnya lalisa ini kan 11 12 sama kaya yerim kaga ada segan seganya sama kakak kelas

"puter teruss soo sampe tuh bola mata keluar" sarkas lalisa kepada jisoo

" tuh sebelah lo pas yang namanya jennie " ucap joy enteng

" gue ngga pesen mandu tuh, terus siapa yang pesen? " kini giliran jennie yang berujar. Jangan di tanya keadaan lalisa sekarang. Mukanya udah cengo denger suara jennie padahal semalem juga denger,ekslusif lagi.

" udah lah jendeuk ambil aja lumayan nambah porsi makan " ucap jisoo menengahi mereka mendengar itu lalisa pun langsung merekahkan senyumnya.

"sama numpang makan sini ya soo gue? Pada penuh soalnya meja laen" ujar lalisa dan lekas mendudukan pantatnya di samping jennie.

"lah tumben cecunguk lo pada kemana? " tanya jisoo pada lalisa

Tidak menjawab pertanyaan jisoo lalisa tidak langsung menjawabnya melainkan menatap kearahnya dengan tatapan yang seolah mengatakan ayolah jisoo lo kenapa susah banget di ajak kerja sama

" tanya tuh sama Irene " ucap jisoo setelah melihat tatapan lalisa.

Sedangkan yang disebut jisoo hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Merasakan ada orang yang duduk disampingnya pun jennie agak tidak nyaman pasalnya lalisa merupakan orang baru. Jennie pun segera menyelesaikan makannya.

" gue duluan guys, ada yang harus gue selesaiin di kelas " ujar jennie sambil berdiri dari duduknya.

Teman teman jennie yang terbiasa dengan sikap jennie itupun hanya membiarkannya berlalu begitu saja.

Kalian harus tau setelah mendengar itu pun muka lalisa seketika yang tadinya tersenyum lebar menjadi anyep. Setelah kepergian jennie lalisa terpaksa menghabiskan makannya dengan teman teman jisoo tersebut.

"HEH ngaku, lo suka kan sama jennie " ujar si Joy yang sedari tadi diam sambil menunjuk ke arah lalisa

" Iya Punya apa lo sampe berani deketin si Jenong " kini yerim pun ikut ikutan menintrogasi lalisa

Lalisa hampir tersedak karena mendengar pertanyaan teman teman jennie itu.

Anjing ini temen temennya jennie kok pada serem serem- batin lisa dalam hati

Sedangkan jisoo dan Irene hanya diam mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut joy dan yerim. Jisoo sendiri sebenarnya sudah mengetahui itu dari dulu sebab waktu itu dia pernah menciduk lalisa memasukan berbagai hadiah ke loker jennie.

"iya kalo gue suka sama jennie emang kenapa? " bukan menjawab tapi lalisa malah bertanya balik ke joy dan yerim.

" bapak gue kaya mau apa lo ha? " ujar lalisa lagi dengan muka tengilnya ke arah yerim, sebenarnya setelah berkata demikian lalisa juga merasa geli sendiri.

Inilah mungkin yang menjadi penyebab kenapa susah untuk mendekati jennie secara terang terangan. Ya karena teman temannya aja spek an joy sama yerim terlepas memang dari jennie sendiri yang bersikap dingin dan gampang merasa tidak nyaman akan kehadiran orang baru.

"oke traktir kita kalo emang mau dapet restu buat deketin jennie " bukan yerim yang menjawab melainkan jisoo.

"njir bisa rugi banyak gue kalo ngasih makan lo soo" jawab lalis tak terima

"yaudah kalo ngga mau mah, restunya ngga bakal di kasih" joy pun menaggapi

" lagian cuman minta traktiran, katanya tadi bapak lo kaya gimana sih" sebal yerim yang mendengar penolakan lalisa.

"huhh oke oke sana pesen nanti gue yang bayar semua" akhirnya lalisa mengalah dan mengiyakan permintaan teman teman jennie itu.

Oke sabar lalisa udah ditinggal kesayangan malah kena palak temennya belum lagi kalo ngadepin dinginnya kesayangan gws deh buat lo ya sa- batin lalisa prihatin dengan dirinya sendiri.

To be continue....

Our Love [JENLISA] -SLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang