"Tolong lepaskan aku. Kalian siapa dan ingin membawaku ke mana?"
Seorang wanita muda berusia 20 tahun merintih dan memohon pada beberapa orang yang membawanya secara paksa. Entah ke mana, dia pun tidak tau karena kepalanya ditutupi oleh karung kecil berwarna hitam. Sepanjang langkah, yang dia tau adalah orang-orang berbadan besar itu membawanya ke tempat yang ramai. Yang bising oleh suara musik yang diputar dengan sangat keras kemudian suara orang-orang yang sangat banyak. Bahkan aroma pekat yang sulit dia kenali berasal dari benda apa saja, hampir saja membuatnya muntah.
“Diam dan ikut saja, Tania!” gertakan pria yang menyeret wanita bernama Tania itu, jelas membuatnya semakin takut. Dengan terpaksa, dia pun mengikuti langkah pria yang menyeretnya meski terkadang tersandung dan terseok membentur sesuatu. Hingga tak lama kemudian, Pria itu telah berhenti menyeretnya. Anehnya, ruangan ini sudah tidak lagi ramai seperti sebelumnya melainkan sangat sunyi--senyap. Sampai-sampai membuatnya tidak berani untuk melihat kenyataan ketika karung hitam yang menutupi wajahnya dibuka.
"Madam J. Dia adalah wanita yang harus berhasil kau jual, atau kau sendiri yang akan merasakan akibatnya."
Suara bariton itu, membuat kaki Tania gemetar luar biasa. Setelahnya, karung kecil yang menutup pandangannya pun terbuka.
Kerlap kerlip lampu yang menyapa indera penglihatannya saat pertama kali terbuka, pun bersibobrok dengan berdirinya seorang wanita bermake up tebal dengan penampilan glamornya yang seketika membuat tubuh Tania mengerucut ketakutan.
Tania memang tidak tau siapa wanita itu. Namun, begitu mendengar panggilan serta perintah pria berbadan kekar yang membawanya, dia pun mengetahui sesuatu.
Wanita itu adalah seorang mucikari dan saat ini, dirinya tengah berada di tengah-tengah dunia prostitusi.
Ini bahaya. Bagaimana pun caranya, dia harus bisa lepas dan keluar dari tempat ini secepatnya.
“Tolong lepaskan aku!”
Teriak Tania sesaat sebelum wanita bernama Madam J itu mendekat, lantas mengusap lengan Tania yang datang sebagai persembahan untuk mengumpulkan pundi-pundi uang.
"Pergi! Biar aku yang mengurusnya!" suara Madam J yang terdengar lembut tetapi dipenuhi ketegasan, tentu saja berhasil membuat pria-pria yang menculik Tania pergi dari sana.
"Kami akan tetap berjaga di sini. Tugasmu hanya merias dan mencarikan pria untuk membelinya saja," balas pria berbadan kekar itu kemudian keluar dari kamar sunyi yang dipenuhi rona lampu berwarna warni.
"Siapa namamu?" tanya wanita itu dengan lembut. Namun, justru terdengar menakutkan untuk wanita muda itu. Setelahnya, dia pun melepaskan tali yang mengikat tangan putihnya hingga tercetak warna memerah di sana.
"Ta-Tania," jawabnya tergugu. Setelah tangannya terlepas, dia pun memegang tangan wanita bernama madam J itu kemudian menangis terisak sebagai bentuk permohonan atas ke tidak berdayaanya. "aku mohon, lepaskan aku. Mereka menculikku. Aku tidak mau berada di tempat ini, Madam. Aku takut. Hiks!" isaknya tak tertahankan.
Madam J terdiam sejenak. Setelahnya, dia pun berkata, "Aku tidak bisa melakukan apapun, Tania. Kau tau sendiri, bagaimana mereka mengancamku."
"Siapa mereka? Kenapa mereka ingin membuatku menderita?"
Demi Tuhan, Tania berada dalam ketakutan yang begitu nyata. Seumur hidup, dia tidak pernah membayangkan akan mengalami hal mengerikan seperti ini.
"Aku juga tidak tau. Yang aku tau adalah, mereka mendapatkan bayaran untuk situasi ini. Mereka diperintah seseorang untuk memberikanmu padaku." Madam J menaruh simpati. Pasalnya, dia melihat bagaimana gurat-gurat kesedihan di wajah Tania. Dan sekarang, wanita itu harus menjadi korban atas kejahatan seseorang yang entah bermotif apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Daddy
RomanceTania edelwis menerima banyak tekanan dari ibu tirinya semenjak kematian sang Ayah. Puncaknya adalah, saat isi surat wasiat yang ayah tinggalkan, sepenuhnya mengatasnamakan hartanya atas nama Tania. Hal itu jelas membUat Sandra marah. Dia pun tega...