Rimuru dan Rachel saat ini sedang berjalan menuju istana kerajaan Victoria. Mereka diminta oleh Aurora untuk menemuinya karena ada sesuatu yang ingin dia bicara dan perlihatkan. Sebelum mereka pergi, Rin sempat memperingati mereka akan sesuatu, meski Rin tidak menjelaskannya secara jelas membuat Rimuru dan Rachel bingung tapi mereka tetap mendengarkan perkataannya.Setelah mereka berdua berjalan kaki cukup lama, Rimuru dan Rachel sampai di depan istana kerajaan Victoria. Sebelum mereka masuk kedalam istana, Rimuru entah kenapa tiba-tiba merasa aneh, namun ia tidak memperdulikannya dan masuk kedalam.
Didalam mereka berdua tidak menemukan siapapun disana, tidak ada penjaga, pelayan, atau siapapun yang dapat mereka lihat, ditambah dengan berbagai ruangan yang terlihat gelap tanpa penerangan sedikitpun.
Rimuru dan Rachel tetap berjalan menuju ruang singgasana meski dengan keadaan cukup bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi disini.
"Bukankah ini terasa sangat sepi dari biasanya, dan juga cukup aneh?."(Rimuru)
"Kau benar, Rimuru. Ini tidak seperti biasanya, sepertinya ada sesuatu yang tidak beres disini. Lebih baik kita mempersiapkan diri."(Rachel)
Setelah sedikit berbicara dan mempersiapkan kemungkinan yang terjadi, mereka pun sampai didepan ruang singgasana. Ketika Rimuru dan Rachel masuk kedalam ruangan, mereka tidak melihat siapa selain Aurora yang berdiri di tengah ruangan menghadap membelakangi mereka. Berdua.
Mereka pun menghampiri Aurora dan bertanya kepadanya tentang apa yang terjadi disini.
"Hai Aurora! Apa semuanya baik-baik saja?."(Rimuru)
Mendengar suara Rimuru, Aurora berbalik memperlihatkan dirinya yang berbeda, Rimuru dan Rachel dibuat terkejut melihat penampilan Aurora yang berbeda, dimana salah satu matanya yang awalnya berwarna biru kini menjadi warna hitam pekat, terdapat sebuah tanda di bagian lehernya dan sebuah bekas gigitan, dan sebagian rambutnya berubah menjadi warna hitam.
Rimuru dan Rachel yang terkejut langsung mundur kebelakang menjaga jarak dengannya, sembari mempersiapkan diri mereka. Aurora sendiri hanya melihat mereka sembari tersenyum lebar. Aurora secara perlahan berjalan mendekati mereka sembari berbicara dengan nada berbeda.
"Aaahh… akhirnya kau datang juga, Rimuru Tempest. Apa kau tahu aku sudah sangat lama menunggu mu, sampai aku merasa sangat kesal."(Aurora)
"Eh, maaf membuat mu menunggu, tapi apa yang terjadi padamu, pada penampilan mu?."(Rimuru)
"Tidak perlu mengkhawatirkan keadaan ku, Rimuru Tempest. Aku sangat baik, dan seharusnya kau mengkhawatirkan keadaan mu sendiri."(Aurora)
Aurora tiba-tiba menyerang Rimuru dan Rachel dengan sihir es, beruntung mereka berdua dapat menghindarinya dan langsung menarik senjata mereka dan bersiap.
"Hentikan kak! Apa yang terjadi padamu, ini bukanlah dirimu yang aku kenal?!."(Rachel)
"Diam! Aku hanya ingin berbicara dengan Rimuru, bukan naga menyebalkan seperti mu."(Aurora)
Rachel terdiam seketika ketika mendengar perkataan Aurora yang menusuk. Aurora memanfaatkan hal ini untuk menyerangnya tapi Rimuru dengan cepat sudah berada di depan Aurora, lalu menahan tangannya agar dia tidak bisa menyerang Rachel.
"Hentikan Aurora! Kami disini tidak ingin menyakiti mu, jadi aku mohon berhenti."(Rimuru)
"Baiklah jika itu yang kau mau, Rimuru Tempest."(Aurora)
Namun itu hanyalah pengalihan dimana Aurora secara diam-diam menusuk dada Rimuru dengan pedang es. Rimuru yang lega harus terkena serangan itu secara telak, tidak sampai disitu, Rimuru bisa merasakan seluruh tubuhnya terasa akan membeku yang membuatnya tidak dapat bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimuru's New Journey [HIATUS]
خيال (فانتازيا)Rimuru Tempest dikenal sebagai salah satu raja iblis octagram, namun itu dulu sebelum dia kehilangan segalanya.