18. Rintik Hujan

78 37 2
                                    

Suara rintik hujan begitu terdengar di dekat jendela Bulan, Bulan kini menatap jendela dengan disertai gerimis.

"Al? Aku kangen" Entah apa yang terjadi pada Bulan, kini Bulan kangen dengan Alvaro. Padahal sejak dulu Bulan tidak menyukai Alvaro.

Drttt drttt

Panggil telfon masuk dari handphone Bulan, Bulan meraih handphone nya dan mengangkat telfon.

"Hallo"

"..."

"Hallo"

"Hai Bulan" Bulan yang mendengar suara pria langsung berdiri dan menatap datar ke jendela.

"Leo?"

"Iya, gw ehh maksudnya saya cuman mau tau gimana kabar kamu?"

"Baik abang"

"Ohh iya dede" Leo dan Bulan kini semakin dengan karna status abang adek, tapi bagi Leo Bulan bukan hanya adek nya tapi sebagai kekasih halu nya. Semenjak Leo mengenal Bulan di Paris dia sudah menyukai Bulan.

"Abang, lagi apa?"

"Lagi mikirin kamu"

"Gombal"

"Kalo kamu baik baik aja, saya tutup telfon nya yaa, see you cantik"

"Dahh"

Tut

Setelah telfon dengan Leo suasana hati Bulan sangat senang, mungkin karna menurut Bulan Leo adalah orang yang selalu ada untuk nya dan membantu nya.

"BULAN!!!"

"Aduhh bokong aku sakit" Bulan terjatuh ke lantai dalam posisi duduk karna kaget Bulan terjatuh.

"Ehh lo gapapa?" Tanya Aryan yang tiba tiba berada di kamar nya.

"Kamu ngapain sih?" Aryan membantu Bulan berdiri seketika badan Bulan merasa lemah dan terjatuh menimpa Aryan tubuh nya berada di atas tubuh Aryan, mata mereka saling menatap detak jantung Aryan berdetak kencang. Bulan yang memiringkan wajah nya ke sebelah kiri dan menempelkan telinga nya ke dada Aryan mendengar suara 'deg deg deg' suara detak jantung Aryan tidak stabil lagi.

"Aryan kamu gapapa?apa kamu udah punya penyakit jantung? Kita ke rumah sakit yaa" Bulan berdiri dari posisi tubuh nya menimpa Aryan.

"Gila lo lan!! G-gw g-gakpapa l-lagian lo sih" Aryan menjawab dengan terbata-bata membuat Bulan memiringkan wajah nya sedikit ke kiri dan mengerutkan wajah nya.

"Kok jawab nya terbata bata sih?" Aryan seketika pergi meninggalkan Bulan, Bulan heran dengan sikap Aryan padanya Bulan merasa sikap nya pada dirinya mulai berbeda.

"Aneh" Bulan melanjutkan aktivitas nya yang melihat ke arah jendela sembari scroll tiktok.

"Aryan lo harus kondisiin detak jantung lo, sial Bulan deket banget lagi sama gw"

"Ehem"

"Clara?" Clara yang melihat pipi Aryan semerah tomat dengan memegang dada kiri nya, membuat Clara curiga.

"Lo habis dari kamar adek gw? Lo salting ya?" Aryan yang mendengar perkataan itu langsung pergi meninggalkan Clara.

"Keliatan banget suka nya hahaha" Clara yang sudah tau jika Aryan memang menyukai Bulan hanya bisa menggelengkan kepala nya.

Bulan sangat bosan berada di kamar nya, dia hendak pergi tapi di luar masih gerimis.

"Bosannn" Bulan berjalan lesu ke arah dapur, saat berjalan Bulan mendengar suara ketawa dari kamar Clara.

Bulan Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang