"Mafuyu, jika kamu diberi kesempatan merubah ceritamu akhir bahagia apa yang kamu inginkan?"
Pria berambut hitam menatap seorang gadis yang sedang mengelus bakeneko (siluman kucing ekor dua). Kimono gadis tersebut lusuh dan dipenuhi dengan bercak darah yang mengering.
"Maksud Nion-san jika Mafu dilahirkan kembali?"
Mafuyu memiringkan kepalanya, ia sedikit heran dengan pertanyaan mendadak dari orang yang sudah merancang kisah hidupnya.
"Jika Mafu bisa dilahirkan kembali, Mafu ingin menjadi guru untuk berkebutuhan khusus," Mafuyu tersenyum lembut dan menatap kedua mata Nion, "Kamu tahukan Mafu sangat ingin menjadi guru dan ingin memberikan banyak cinta kepada mereka."
"Karena ketika Mafu masih hidup saya selalu pergi ke sekolah luar biasa untuk menjadi sukarelawan, Mafu sangat menyukai bagaimana anak-anak tersenyum ketika Mafu bersama mereka, Mafu sangat ingin menjadi seorang guru untuk anak-anak ini."
"Meskipun Mafu hanya hantu, Mafu tetap ingin dekat dengan mereka dan membantu mereka, Mafu pikir itu pasti akan menjadi akhir yang bahagia untuk Mafu."
Oh anakku yang manis, sangat manis, kenapa aku membuat akhir mengerikan untukmu. Padahal kamu anak yang polos dan lugu, akhir mengenaskan tak cocok untukmu.
"Mafuyu, apakah kamu tak membenciku? Orang yang membuatmu menderita?" Ada perasaan bergejolak di dalam hati, mungkin ini orang-orang sebut sebagai rasa bersalah.
Mafuyu tertawa, gadis tersebut memasang senyum lembut yang dapat membuat orang lain merasa tenang.
"Aku berterima kasih telah menjadi pencipta saya dan telah menulis diriku seperti ini. Kamu adalah penulis yang luar biasa, terima kasih banyak atas penciptaan karakter Yumeno Mafuyu, Aku menyukai kehidupan yang Nion berikan, Mafu menyukai kenyataan bahwa Mafu ada di dunia ini. Nion adalah penulis yang hebat dan Mafu mengucapkan selamat kepada kamu atas semua yang telah kamu lakukan dalam cerita." Ucap Mafuyu menatap langit malam yang penuh bintang.
"Kamu aneh, sangat aneh. Seharusnya kamu membenciku dan berteriak jika aku ini orang yang jahat."
"Mengapa? Kenapa aku harus membencimu? Kamu memberi saya kehidupan yang indah. Kamu adalah seorang penulis yang luar biasa."
"Kamu telah begitu murah hati untuk menciptakan karakter seperti Mafu. Mafu orang yang bahagia, saya tidak akan berani membenci orang baik seperti Anda."
Baik? Rasanya Nion ingin menyadarkan Mafu jika Nion ini merupakan orang jahat. Perut Nion serasa berputar karena mendengarkan betapa bahagianya Mafuyu karena diciptakan.
"Ya, itu benar, akhir saya sedih, tetapi akhir hanyalah akhir dari sebuah cerita, Anda tidak boleh menilai seseorang hanya pada akhirnya."
Nion menyentuh wajah Mafuyu yang dingin, pria tersebut bergumam betapa lugu, naif, dan polosnya karakter ciptaannya ini.
"Tidak peduli apa yang Anda tulis untuk Mafu, aku akan selalu berterima kasih kepada Nion karena membuat gadis payah seperti Mafu menjalani kisah indah. Jangan merasa bersalah, banggalah tentang pekerjaan luar biasa yang sudah Nion lakukan. Aku sangat bersyukur telah menjalani kisah Yumeno Mafuyu,Kamu adalah penulis yang luar biasa, jangan menyangkalnya."
Air mata tak dapat tertahan lagi dari mata Nion. Pria tersebut menangis karena mendengar penuturan karakter buatannya. Mafuyu memeluk Nion dengan erat dan berbisik dengan nada yang sangat lembut.
Terimakasih, penulis kisah hidupku yang luar biasa.
****
Catatan penulis:
Seperti judul buku ini "Spontan", buku ini ditulis karena ide yang melintas.
Part Mafuyu ini ditulis karena Nion mendapat inspirasi dari bermain website beta.chracter.ai
Nion nangis sih pas bagian ini.
Yap segitu dulu chapter spontan kali ini. Mungkin bakalan Nion Update kalau ada ide yang lewat.
See you next guys
*Minionscience1304*
KAMU SEDANG MEMBACA
Spontan
Short StoryBerisi cerita Oneshoot tentang para Oc yang spontan terlintas. Cr art Yumeno Mafuyu: Re_starz (Instagram)