"Kita menikah saja."
"Hah?"
"Orang tua kita menginginkan hal ini. Kita lakukan saja untuk status kita. Lo tau gue suka 'jajan' kan? Lo juga bisa bebas asalkan setiap acara keluarga kita harus datang bersama."
Kata-kata dari wanita yang bernama Bae Joohyun membuat Seungwan mengedipkan matanya berkali-kali. Dia tidak pernah bertemu dengan seseorang yang berbicara blak-blakan seperti ini.
"Listen, ini akan menguntungkan kita berdua. Keluarga lo butuh support materi dan pernikahan ini akan membuat keluarga gue berhenti menanyakan kapan gue akan menikah." Joohyun tersenyum sebelum mendekatkan dirinya pada Seungwan. "Dan gue bakal naik jabatan." Bisik Joohyun sambil tersenyum miring.
Dasar wanita gila.
💙
Sial, orang tua mereka meminta mereka untuk tinggal satu rumah sebelum pernikahaan yang diadakan akhir tahun. Katanya untuk mengenal satu sama lain sebelum menikah. Mereka bahkan sudah dibelikan rumah.
Lucu ketika mereka menikah untuk tujuan masing-masing. Seungwan tidak pernah membayangkan dirinya akan menikah dengan seseorang yang tidak dia cintai. Sebagai seseorang yang suka membaca novel romantis, hal ini tidak pernah terbesit dalam pikirannya. Dia selalu mengharapkan cinta. Dia ingin merasakan yang namanya cinta.
Hidup bersama dengan Bae Joohyun seperti hidup dengan seseorang yang baru pubertas. Bae Joohyun sangat manja dan kalau mendekati waktu datang bulan pasti dia akan marah-marah sendiri.
Joohyun bahkan selalu menanyakan Seungwan dimana letak kaos kakinya tiap pagi. Meminta Seungwan untuk memakaikannya dasi setiap pagi. Bahkan menanyakan Seungwan dimana letak kondom yang baru saja dia beli.
Damn, Joohyun sangat manja dan sangat liar. Maklum saja, Seungwan bukan berasal dari Ibu Kota dan dirinya sangat terkejut melihat lifestyle Joohyun yang se bebas ini. Seungwan pernah menanyakan bagaimana Joohyun bisa menjalani hidup selama ini kalau setiap hari terus meminta bantuan sekecil apapun. Joohyun cuma menjawab dirinya memiliki banyak pelayan di rumah.
"Masakan lo enak juga." Kata Joohyun ketika mencicipi sarapan yang dibuat oleh Seungwan. Hari ini pertama kali Joohyun tidak terburu-buru ke kantor dan dirinya sempat sarapan di rumah mereka.
Harus diakui, walaupun memiliki lifestyle seperti itu Joohyun salah satu orang yang harus diperhitungkan. Dia sangat pintar membaca peluang bisnis dan menjadikannya salah satu orang yang berpengaruh terlepas dari privilege bagian dari keluarga Bae.
"Mau dibawa ke kantor? Buat makan siang?"
Joohyun menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa dia artikan. "Tidak usah."
💖
Seungwan meregangkan badannya ketika cafe yang ia miliki sudah akan tutup. Seungwan memiliki bisnis cafe. Tidak besar tapi cukup untuk menjadi penghasilan utamanya.
Pegawai tokonya pamit untuk pulang ketika mereka sudah selesai bersih-bersih. Cafe ini dia buka tahun lalu. Satu jam dari pusat Ibu Kota tapi cukup ramai pengunjung.
Seungwan sangat terkejut ketika melihat Joohyun menunggunya di depan cafe.
"Kamu ngapain disini?" Kata Seungwan setelah mengunci pintu cafe.
"Kita ada acara makan malam bareng keluarga gue."
Seungwan mengernyitkan keningnya, "Kamu gak perlu jemput kesini. Dari kantor kamu kan jauh."