Sorry for typo, happy reading..
2 minggu berlalu dengan Taeyong yang dikit- dikit mewek dan Jaehyun yang sabar nenanginnya, sekarang adalah hari kepindahan bapak dan ibu.
"Utii... Akung..." Mar berlari ke arah kedua oramg tua Taeyong yang baru saja turun dari mobil Jaehyun.
Jadi semalem Jaehyun pulang ke Solo sendirian buat jemput mereka. Dibelakang mereka ada 1 mobil box yang membawa barang- barang bapak dan ibu serta ada juga beberapa barang Taeyong.
"gantengnya uti.." ibu meraih badan Mar lalu mengangkatnya ke gendongan, diciuminya seluruh muka Mar sampai anak itu tertawa kegelian.
Jaehyun dan bapak membantu tukang angkat barang untuk mengangkut barangnya ke dalan rumah, Taeyong mengajak ibu dan Mar untuk masuk dan duduk di sofa.
"gimana kandunganmu Ra?" tanya ibu mengusap perut Taeyong yang sedikit membesar.
"kemarin sempet keram bu, tapi udah dikasih vitamin sama penguat kandungan sama dokter.." ucapnya sembari ikut mengusap perutnya.
"yampun, kok gak bilang ibu loh.. tapi kamu sama adek gapapa kan?" ucap ibu menatap Taeyong penuh khawatir.
"nda papa buuuu.. aku udah 2 minggu bed rest, kata dokter juga udah boleh aktivitas kaya biasa tapi gaboleh yang berat." jelasnya meyakinkan sang ibu.
"Kakak Mar.. kemarin jagain bubu sama dedek nda?" tanya ibu kepada cucunya yang sibuk banget makan setoples cemilan yang ada di pangkuannya.
"kak.. itu di tanya uti kok malah makan teross.." tegur Taeyong sambil tertawa melihat anaknya masih sibuk makan.
"akak jagain bubu sama adekk tiii.. nanti kalau ada yang jaat akak tinjuuw.. hiyaaakk" kata Mar setelah menyingkirkan toples makanannya di samping dan berlaga meninju angin.
Hal itu mengundang tawa ibu dan Taeyong juga Jaehyun dan bapak yang sedang lewat, Mar si kakak gembul tukang makan terus ini memang sangat amat sayang sama adeknya. Tiap hari ada aja tingkahnya nanyain adek.
⭐⭐⭐⭐⭐
Hari mulai gelap semua orang sudah berada di kamar masing- masing untuk beristirahat setelah makan malam tadi, tak terkecuali Mar dan Taeyong yang berada diatas kasur menunggu Jaehyun selesai mandi, "buuu.." Mar nemplok ke bubunya, terdengar deheman menjawab panggilannya tadi.
"bubuu.." kepalanya mendongak menatap wajah cantik bubu.
"kenapa cintanya bubu?" tanya Taeyong menatap anaknya yang memasang wajah sedih.
Tangan kecilnya mengusap perut Taeyong dan mendekatkan mukanya untuk memberi ciuman diatas perut Taeyong yang terbuka karena tadi Mar meminta untuk melihat sang adik.
"dedek ayo main.. kakak bocen main cendiliiian..." dia memeluk perut Taeyong yang terkekeh melihat aksi anaknya terhadap sang adik yang ada di perutnya.
"sabar ya kakak.. kakak sayang sama adek?" tanya Taeyong mengusap kepala Mar yang mengangguk diatas perutnya.
"kakak laffyu adek banyak banyakk.." Mar mengecup perut bubunya.
Jaehyun menyaksikan kegiatan anaknya barusan jadi merasa gemas sama Mar, dia bersyukur Mar menyayangi adeknya walaupun si bayi masih berada di perut Taeyong. Semoga kelak kalau dewasa mereka saling menyayangi, akur dan saling menjaga sampai kapanpun.
"bobo yuk.. kasihan dedek kakak tindihin nanti dedeknya gepeng gimana?" kata Jaehyun mengangkat Mar untuk di baringkan diantara dia dan Taeyong.
"emang dede bisa gepeng pah?" tanya Mar sambil menatap Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
D'Kost - Jaeyong [End]
Teen FictionNiat Taeyong ke kota buat nyari kerja musnah sudah ketika dirinya sampai kost, mendapati seorang bayi yang terlantar dan menangis kencang ditengah para kumpulan lelaki yang sedang mabuk melingkar. "hey baby, jangan nangis, i'm here.. cup cup." - Tae...