Hari sudah semakin sore. Tadi siang, badan Ayleen terasa pegal. Makanya setelah pulang ia bergegas masuk ke kamar dan istirahat. Mungkin karena ia sedang hamil kondisinya sering tidak fit.
Wanita itu terbangun dari tidurnya dan melihat sang suami sedang duduk membaca buku di depan meja belajar.
Ayleen yang mencoba duduk membuat Mahesa mengalihkan perhatiannya pada buku yang ia baca.
"Nyenyak tidurnya bumil?"
"Iya, Ayah."
Mahesa menghampiri Ayleen dan mengelus perut besar milik sang istri.
"Udah nggak sabar ketemu anakku."
Ayleen tersenyum gemas saat melihat Mahesa sedang berkomunikasi dengan calon bayi mereka.
Kata dokter, anak pertamanya ini perempuan. Mahesa tidak pernah mengira anak pertamanya berjenis kelamin perempuan.
Tidak bisa membayangkan juga harus menghadapi campuran dirinya dan Ayleen versi kecil. Tapi sepertinya akan menyenangkan.
"Mama Papa nggak keberatan kan kalo 7 bulanan disini?"
"Iya nggak apa-apa kok. Lagian mereka pasti paham. Aku lagi gampang capek takut nanti bayinya ikutan sakit."
"Denger kan dek? Kamu sehat-sehat disana biar Bundanya juga sehat ya."
Cup cup cup
"Udah udah ih geli."
"Kamu makin cantik aja sih. Mbul pipinya. Haha."
"Iyalah sehat namanya. Ini kamu jadi acaranya?"
"Jadi dong sayang. Eh tapi kok ini Vale sama Sean belum belanja juga deh."
"Suruh Bryan aja."
Mahesa tersenyum penuh curiga tapi langsung mengerti dengan maksud sang istri.
"Biar mereka deket lagi kan?"
"Kalo nggak gitu kabur mulu si Vale." Ucap Ayleen seolah hapal dengan sikap adik iparnya itu.
Mahesa mengangguk setuju. Tiba-tiba saja punya ide untuk menjahili adik sepupunya itu.
chat Mahesa buat Vale.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup [End]
Fanfiction~Memahami adalah bagian dari hidup. Tanpa memahami kita tidak bisa hidup bersama orang lain.~ Cerita tentang kehidupan Vale dan Bryan. Ditambah dengan bumbu-bumbu dari orang-orang terdekatnya. ©evelynday