RINDU - 8

37 30 13
                                    

    Rindu melepas tangan mungilnya dari genggaman tangan kekar Alfa, dia terdiam sehingga suasana menjadi hening. Rindu berbalik badan dan berjalan beberapa langkah, ia memandangi murid-murid yang berlalu lalang dibawah sana. Kini Alfa hanya dapat melihat punggung mungil Rindu yang tertutup oleh rambut panjangnya.

"Rindu" panggilnya memecah keheningan.

"Yes or no?" Lanjutnya dengan penuh penekanan pada setiap katanya.

   Rindu terdiam sejenak, dia menggigit bibirnya, hentinya sangat bimbang apa yang harus ia jawab?. Dan akhirnya rindu berbalik badan menatap mata tajam milik Alfa. Alfa membalas tatapan Rindu dengan ekspresi penuh harapan apakah Rindu mau menjadi miliknya?.

"Emm"

Alfa menaikkan satu alisnya menunggu jawaban dari Rindu.

"Yes, Al"

"really?" Kini jantung Alfa yang tidak aman, apakah benar Rindu akan menjadi miliknya?.

   Rindu mengangguk dan tersenyum manis, senyum yang tak pernah Alfa lihat selama dia mengenal Rindu.

Alfa terkekeh "You are mine".

"Rindu cuma milik Alfa gak boleh yang lain"

    Kini Rindu sudah resmi menjadi pacar Alfa. Ini adalah hari yang bahagia bagai kedua pasangan itu.

   Kringgggg!!......

   Bel masuk telah berbunyi, sehingga membuat Alfa dan Rindu harus kembali ke kelas, padahal kan lagi seneng-senengnya ya pacar baru hehee.

"Ciyee ciyee habis ngapain tu dua sejoli" goda Geo yang melihat kedatangan Alfa dan Rindu secara bersamaan.

"Becot lo ge" jawab Alfa dengan muka datarnya, sedangkan rindu terkekeh dengan senyum simpulnya.

"Jangan senyumin dia!" Ucap Alfa yang melihat Rindu tersenyum.

"Emang kenapa?, Senyum kan ibadah Al"

"Senyum manis lo cuma boleh diliat gue"

"Dihh posesip benerr banh"  timpal Geo.

Alfa yang mendengar itu pun langsung merangkul pundak Rindu "Biarin, dia milik gue".

Rindu hanya memutar bola matanya malas, melihat kedua lelaki itu berdebat tidak ada hentinya.

"Udah, ayo duduk Al" Rindu berjalan meninggalkan Alfa lalu duduk di bangku tempatnya.

"Tungguin dong sayangg" Alfa sedikit mempercepat langkahnya karna ditinggal oleh Rindu, sebelum itu dia sempat melirik ke arah Geo dengan ekspresi yang mengejek.

"Bucin bucinn" pekik Geo.

"Lo berdua udah jadian?" Tanya Barra to the point.

"Iya dong bar, dia udah jadi milik gue" ucap Alfa dengan mata yang melirik ke arah Rindu dan alis yang ia naik turunkan untuk menggodanya, Barra hanya memutar bola matanya malas lalu kembali melanjutkan kesibukannya.

  Jam pelajaran berlalu begitu saja, kini saatnya bel pulang sekolah. Anak-anak berhamburan keluar kelas dan bergegas untuk pulang.

     Alfa sudah menawari Rindu untuk pulang diantar olehnya bahkan dia sudah memaksa, tapi Rindu tidak mau karna dia membawa motor sendiri, Vespa pink kesayangannya.

   Alfa sudah membujuk dengan berbagai cara namun Rindu tetap tidak mau, akhirnya dia mengalah dan membiarkan Rindu pulang tanpa diantaranya.

***

Alfa songong

Sayangg

RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang