n : sorry banget bahasanya suka berubah² sesuai mood. Enjoy the story aja yaa ✋
<SUDUT PANDANG MEDA>
"Assalamualaikum...." Ucapku sembari mengetuk pintu rumah orang tuaku. Aku sudah lama tidak menginjakan kaki di rumah ini,bahkan lebaran tahun lalu kami hanya merayakannya sambil video call karena covid-19. Alhamdulilah di tahun ini aku bisa pulang melepas rinduku pada ibu, ayah dan teman temanku disini. CEKLEK... "Waalaikumsalam...hah? masyaallah meda!, bapakk! pakk meda pulang!" Aku sengaja tak memberitahu kepulanganku pada orang rumah untuk memberi mereka kejutan.
Ibu memelukku untuk waktu yang lama saking rindunya. aku pun tak bisa melepas pelukan ibu sampai ayah keluar dan bergantian memelukku, namun pelukan ayah lebih singkat. "kenapa gak ngasih tau kalau mau pulang,nak?" tanya ayah. "iyaa..kalau kamu beritahu kan ibu masakin makanan favorit kamu." Timpal ibu.
Aku pun memberitahu mereka bahwa aku ingin memberikan kejutan pada mereka lalu aku pun disuruh istirahat ke kamar. Di kamar, aku menghubungi teman temanku agar mereka datang kemari dengan aku iming imingi membawa oleh oleh.
Benar saja, tak berselang lama mereka pun berdatangan. kini ada 3 motor yang terparkir di halaman rumah. Motor pertama fikri dan galih, motor kedua haris dan zaki, yang terakhir sultan dan bagas. Mereka semua teman masa kecilku yang membuat aku tak ingin buru buru dewasa dulu. Benar saja, saat dewasa kami tak ada waktu untuk main lagi. sangat sulit mengumpulkan mereka semua hadir full member begini, yah..oleh oleh membuat mereka meluangkan waktu...
"Dasar kalian, dibilang ada oleh oleh aja langsung diserbu rumah gue" Ucapanku hanya direspon dengan candaan mereka yang kemudian aku persilahkan duduk dan kuhidangkan camilan yang ku beli sebelum perjalanan. "Sampe kapan kamu disini med?" tanya fikri.
"Udah mau di usir ini ceritanya? baru sampe lho." jawabku sambil membuka kulit kacang. "bukan begitu, ini si bagas mau nikah katanya kan seru kalo ada kamu juga." sambung fikri. Aku tercengang mendengar ucapan fikri dan menatap bagas tak percaya karena setauku bagas pernah bilang kalau temannya belum menikah maka dia juga tidak mau menikah duluan.
"Eh bohong! mana ada aku mau nikah?" cela bagas. "Lah kan kamu dijodohin sama naila, kata bapakmu kan gak lama lagi kalian dinikahin" ucap fikri berusaha memperjelas. Aku dan yang lain hanya menyimak mereka sambil makan camilan hingga percakapan menemukan titik terangnya. "gue bilang aja sama bokap asal, setelah meda nikah gue baru nikah. dan diiyain." lagi lagi aku terkejut dibuatnya. "astagfirullah bagas! kamu mah ada ada aja. kalo beneran ditunggu sampe gue nikah duluan gimana coba?" balasku kemudian melanjutkan makan.
"Yaaa...semoga aja secepatnya meda dapet jodoh" celetuk sultan. "AMIN" sahutku.
Kata ibu, malam ini arisan keluarga diadakan dirumahku. sebenarnya arisan keluarga ini bukan hanya diikuti oleh keluargaku tapi juga diikuti tetangga tetanggaku yang sudah seperti saudara bagi keluarga kami. aku disuruh berdandan rapi karena kata ibu ada orang penting yang datang. aku bingung siapa orang penting yang ibu maksud. tapi aku turuti saja kemauan ibu, dari pada aku dikutuk jadi anak durhaka.
Malam hari...
Satu persatu keluarga berdatangan dan salah satu dari mereka menarik perhatianku. aku tau ini salah tapi entah mengapa, aku terus memperhatikannya.
Sepertinya dia sadar aku sedang memperhatikannya, wanita itu langsung menutupi wajahnya dengan hoodie yang ia kenakan.
Sepanjang acara, wanita itu hanya diam menunduk dan tidak banyak berinteraksi dengan orang lain. yang lain juga sibuk bertukar cerita tanpa menghiraukan dirinya. Setelah acara selesai, dan orang pergi, ibu kembali memanggilku keluar dan kulihat tersisa keluarga wanita yang tadi kuperhatikan. kini suasananya tampak serius.
kemudian tiba tiba ayah berkata "sebenarnya kami para orang tua, ingin menjodohkan kalian berdua, Tamara dan nak Meda." DEG...
<SUDUT PANDANG TAMARA>
Hari ini mungkin akan jadi hari ter- menyebalkan untuk yang kesekian kalinya karena gue dipaksa ikut ke arisan keluarga padahal biasanya gue gak pernah diajak ke acara gituan, ugh.
Padahal malam ini temen temen gue ngajak kulineran di tempat yang baru dibuka di kota ini. tapi terpaksa gue batalin karena kata nyokap ada hal yang penting banget dan gue harus datang. anehhh, kapan terakhir kali ada hal 'penting' yang menyangkut gue di keluarga?
Malam hari...
Gak butuh waktu lama diperjalanan karena acaranya ada di rumah sebelah, gak tau siapa laki laki berpakaian sopan dan rapi terus merhatiin gue sampe gak ngedip. stress kali ya? hmm.. tapi emang gue cantik sih. RISIH WOY! tadinya gue mau buka masker karena engap banget tapi gue tutup aja lah.
[SKIP ACARA]
Gue gak ngerasa ada hal penting disekitar gue, dan orang orang juga udah pada pulang. tapi kenapa nyokap bokap gue gak pada pulang ya ini? apakah ada yang harus dibahas lagi? plzz.
gak lama,laki laki yang tadi ngeliatin gue keluar dan ikutan duduk di samping pria yang disebutnya ayah. kemudian ayah laki laki itu mengumumkan suatu hal yang membuat kami sama sama terkejut. "hah? apa? perjodohan?" aku sungguh tak menyangka akan dijodohkan oleh laki laki yang pandangan pertamaku pada dia aja udah jelek banget.
ZAMAN APA INI?
-*-*-*-*-*-
Voment for appreciate ✨
Kalau ada saran/masukan bisa di kolom komentar atau DM aja yaa!
Enjoy~
KAMU SEDANG MEMBACA
my perfect 'Mas'
RomantizmTerpaksa menikahi seseorang yang tidak dicintainya demi bisa melanjutkan pendidikan ke Jakarta, Tamara yang terkenal keras kepala tak mampu bekutik dikala dalam waktu semalam, dirinya sudah berstatus menjadi istri seseorang. Suaminya, Kameda Husein...