TIGA

968 116 19
                                    

.

"Jadi kamu beneran Nona Celia ya" ucap Betricea Ramah

Aku mengerutkan kening saat melihat Wanita itu

Betricea sang Villain kedua" Batin Vea

"Ya saya Celia, Dan anda siapa?" Tanya ku Pura pura tak mengenalnya

"Ah! Maafkan Saya, saya kira anda telah mengenal saya" dia tersentak

"Lu tak sepenting itu kali, untuk dikenali" Julid Vea dalam Batin

"Salam nona Celia nama saya Betricea  Berryneos" Ucapnya memperkenalkan diri Membuat ku Semakin mengerutkan kening

Aku memandang bertanya kearah Jeva

" Dia nona Betricea saudari Angkat anda, tanpa marga Marquis" Ralat Jeva menekan katanya

Betricea menampilkan senyum kikuknya, ia mengepalkan tangannya

"Iya benar Celia, saya harap kita dapat berteman baik seterusnya" ucapnya masih dengan senyum nya

"Dih, siapa yang ingin berteman denganmu. Ogah gw!"

"Sepertinya kita tidak sedekat itu lady, untuk Memanggil Nama singkat Saya" Jawabku dengan senyum manis

Betricea menegang sambil Tersenyum kikuk

"M-maafkan ketidak sopanan saya Nona Avecelia Vea Berryneos" dia menunduk hormat dengan kikuk

"Ya tidak masalah"

" Aku pamit dulu, terima kasih telah menyapa" ucapku tersenyum tipis

"B-baiklah, semoga Matahari selalu menyinari Kehidupan anda" salam Betricea dengan pelayannya

"Anda juga lady"

Rombongan Vea pun melenggang pergi, meninggalkan Betricea yang tengah memandangnya Dengan tatapan sulit Diartikan

"Ayo pergi, aku ingin melepaskan rasa Lelahku" titahnya kepelayannya

"B-baik Nona Betricea B-berryneos" jawab pelayan kecil itu gemetar

.
.

Sekarang mereka berada ditengah tengah taman.

Vea dengan terpaksa Meminum tehnya yang terasa seperti air tawar itu.

"Demi Apa Tehnya Ga enak banget!" Gerutunya

[Nasib anda tuan] Sistem senang dengan Keadaan Tuannya saat ini

"Bacot lu!"

Sungguh andaikan ia tahu jika Kalau Ia harus Meminum teh rasa air itu mending dia tidak menerimanya.

"Ada apa dengan Anda nona Vea" Tanya Rina

"Kenapa Teh ini sangat pahit wlekk" Jijik nya

"Rasa teh memang seperti itu, bukankah teh ini yang sering Anda minum dan mengatakan anda menyukainya"

"Beneran? Sumpah ga enak! Kenapa ada yang tahan Meminum Teh seperti ini" Ucap vea ngeri

"Anda aneh Nona"

"Apakah anda kesambet roh gila?" Ucap Helen Prajurit pribadinya nya Tanpa dosa

"Heh Mulut!" Prajurit lainnya menabok Kela siwanita Bar bar itu

"Hehehe maaf tadi saya refleks nona" cengirnya Tanpa dosa

"Ya tidak masalah, Saya hanya ingin Menggeplak Mulutmu saja" ucap Vea dengan senyum Seramnya

"Hah? J-jangan Nona nanti anda tidak bisa melihat wajah cantik saya" ucapnya bangga, tidak tahu saja wajahnya jauh dari kata feminim yang ada malah Seperti Lelaki

This world really sucks Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang