1. Kehadiran yang tak diterima

203 14 2
                                    


Seorang Pemuda mencoba untuk menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Dirinya sangat kecewa kepada sang Ayah karena telah mengkhianati Sang Ibu dengan berselingkuh sama Wanita lain, dan Sang Ayah membawa Anak dari Wanita itu kerumah. Pemuda berambut gondrong itu sangat membecinya, karena  Anak itu juga ia Kehilangan sang Ibu.

Bagi semua orang mempunyai saudara adalah suatu kebahagiaan, Yahh sama seperti pemuda tampan berkulit putih ini. Fenly, nama Pemuda itu sangat senang saat dirinya mengetahui bahwa ia memiliki 2 saudara, meskipun ia tau tak ada ikatan darah dengan mereka, Dan walaupun Mereka belum bisa menerima nya, tapi Fenly sangat bahagia dan menyayangi mereka.

Pria paruh baya itu menunggu putra-putranya di ruang makan. Kata selamat pagi ia ucapkan saat kedua putranya datang, terukir senyuman bahagia dari bibirnya.

" Selamat pagi anak Ayah " Ucapnya

" Selamat pagi Ayah " kedua putranya itu memeluknya dengan hangat.

Shandy pemuda berambut gondrong itu kini terduduk dan mengambil makanan.

" Fenly mana Ji, ko belum kesini ?"

Fajri atau yang biasa dipanggil Aji ialah putra bungsunya. Putranya yang satu ini sangat terlihat menggemaskan karna Gigi kelincinya.

" Fenly masih di kamar kali Yah " Ucap Fajri

" Udahlah yah yuk buruan kita makan, Shandy udah laper nih "

" Gak nungguin Fenly dulu shan "

" Lama Yah, ini udah jam berapa? Shan bisa telat kerja ntar "

Shandy tak perduli, ia dan Fajri pun segera makan.

Tak lama kemudian pemuda berkulit putih itu pun segera menuju ke ruang makan dengan terburu-buru menghampiri Ayah dan kedua saudaranya.

" Selamat pagi semua " Ucapnya

" Fenly akhirnya kamu kesini juga, ayok makan dulu nak "

Saat Fenly hendak duduk, tiba-tiba Shandy berdiri.

" Shan udah kenyang. Ji lo udah kan makannya, kalo udah ayok berangkat gue buru-buru ke tempat kerja "

Shandy pemuda itu memang sangat tak menyukai kehadiran Fenly di hidupnya, ia ingin sekali berdamai tapi sungguh tak bisa ia lakukan.

" Udah Bang " Ucap Fajri

" Yaudah ayok kita berangkat "

" Shandy tungguin Fenly dulu dia baru saja Makan " Ucap sang Ayah namun Shandy berjalan keluar rumah.

Sementara Fenly tak jadi makan ia pun segera menyusul sang Kaka.

" Fen makannya di kampus aja Yah "

" Ya sudah tapi jangan lupa makan ya  "

" Iya Yah fenly berangkat dulu "

Fenly, pemuda tampan itu mengulurkan tangannya berniat bersalaman dengan sang Kakak, namun Shandy sang kakak malah mengabaikannya.

" Ji, Kakak berangkat kerja dulu ya. Kamu belajar yang bener, jangan nakal "

" Iya kak " Ucap Fajri

" Kak Shandy semangat kerjanya ya "

Fenly tersenyum dan seperti biasa kakaknya itu hanya menatapnya tak suka dengan wajah yang datar. Kemudian Shandy segera pergi ke tempat kerjanya.

Semua mata tertuju pada pemuda berkulit putih itu, parasnya yang begitu tampan membuat para mahasiswi terpana pada dirinya.

Langit Tak Selamanya Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang