Sorry for typo..Happy Reading
.
.
.__
Malam itu suasana Dorm sangat sepi, bukan tanpa alasan. Mereka baru saja tiba setelah seharian pemotretan untuk comeback pertama mereka. Tubuh lelah hanya menginginkan untuk segera dibawa istirahat, namun tidak untuk Karina yang justru memilih duduk sendirian diruangan yang hanya diterangi cahaya bulan dari luar jendela.
Pikirannya kacau, beberapa kali dia mendapat teguran dari sang photographer karena tatapannya yang selalu kosong dan tidak fokus.
Hembusan nafas berat terdengar diantara hembusan angin malam.
Sejak hari dimana dirinya benar-benar debut, dan orang-orang mulai mengenalnya bahkan mencintainya, itu adalah impiannya menjadi Idol yang dicintai banyak penggemarnya, harusnya dia merasa bahagia, ya harusnya seperti itu, tapi..
Sudah satu tahun dan dia tidak pernah merasa puas dengan semua yang sudah diraihnya ini, hatinya merasa kosong perasaan bahagia yang harusnya memenuhi hatinya saat lagu debutnya mendapat first win, semua hanya terasa ngambang. Senyuman serta tawa, semuanya palsu, itu hanya topengnya untuk terlihat baik.
Ini yang diinginkannya sampai melukai perasaan gadis yang teramat dicintainya, dia yang menorehkan perasaan kecewa pada gadisnya namun semakin hari dia juga yang semakin menyesal dan terpuruk, hari-harinya tidak pernah bahagia meski impiannya sudah tercapai.
Karina tidak pernah berani bertanya pada Giselle, dia takut jawaban Giselle justru semakin membuatnya sakit.
"Aku menyesalinya selama bertahun-tahun". Lirihnya dengan suara getar, sebuah foto yang sudah usang dia keluarkan dari balik softcase ungunya.
"Gue juga rindu sama dia". Seorang gadis mengintip dibalik bahu Karina dan ikut duduk disampingnya, memandang kearah luar yang gelap.
Karina yang sadar itu suara Giselle segera menyimpan fotonya dan kembali pada wajah dinginnya.
"Ngapain lo disini?". Karina bertanya ketus. Memang sudah sejak debut mereka tinggal bersama dan Karina tetap masih sulit berinteraksi dengan orang lain termasuk teman-teman satu grupnya kecuali Helen yang sering membuatnya kesal karena gadis itu selalu menceramahinya.
"Lo pasti berpikir gue sama Winter akhirnya jadian, haha". Tawa kecil Giselle menggema disudut ruangan itu, dan itu terdengar hampa.
Karina akhirnya menoleh pada sosok disampingnya dengan heran, namun dia juga tidak berniat mengeluarkan suaranya.
"Gue pikir gue bakal berhasil, setelah semua yang kita lakuin. Gue bahkan rela jadi pelampiasannya tapi satu tahun-".
"-satu tahun ternyata gak buat dia berhasil lupain lo. Gue gagal rebut hatinya dari lo dan dia minta gue pergi. Gue kadang mikir semua yang gue lakuin cuma sia-sia". Karina kembali menatap lurus kedepan. Entah harus bagaimana dia sekarang, karena jujur dia merasa lega, ternyata Giselle dan gadisnya tidak pernah bersama.
Tapi dia juga masih takut, jika ternyata Gadisnya sudah memiliki seseorang saat ini. Sudah bertahun-tahun dan mungkin Winter sudah melupakannya disaat dirinya semakin tenggelam dalam rasa sayang dan sesalnya.
"Lo salah kalo ngerasa dendam sama gue, gue bahkan gak tau kabarnya dia gimana". Ya Karina memang salah memusuhi setiap orang yang coba ambil hati gadisnya disaat dia justru yang membuang gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WinRina Only
Fanficshort story buat nuangin sekilas ide silahkan cek saja 🤗 by. alnaranish ({})