💚 35. Jujur 💛

299 40 18
                                    

Selamat membaca
🔹
🔸
🔹

"Hyeoooooong ... " Jungkook menghamburkan dirinya ke atas tempat tidur dimana Taehyung sudah tertidur dengan lelap disana, membuat sang kakak berjengit kaget setengah mati, dengan keadaan mata yang sangat mengantuk dia terbangun, bahkan nyawanya pun masih tertinggal setengah di alam mimpi.

"Kookie ... apa apaan sih kau?"

"Hyeoooooong ... " lagi lagi Kookie berseru kegirangan, sekarang dia malah memeluk tubuh Taehyung dari belakang dengan begitu kencang sambil mendusel duselkan wajahnya di leher kakaknya yang kesulitan bergerak karena dekapannya.

"Yak Kookiee ... lepasin! geli tahu !" Taehyung berusaha mendorong tubuh Jungkook dengan sikunya , namun tak berhasil karena tenaga Jungkook lebih kuat darinya, pria berotot yang gemar olah raga taekwondo dan tinju itu tentu memiliki tenaga yang kuat bukan ?

"tidak mau .... biarkan aku memeluk hyeong seperti ini, sebentaaaar saja ... aku sedang bahagia hyeong .." bukannya melepaskan, pelukan Jungkook semakin erat, ditambah lagi sebelah kakinya menindih kaki Taehyung yang semakin membuatnya sulit bergerak.

Mendengar ungkapan Jungkook, jika dia tengah merasakan bahagia, Taehyung membiarkan saja dirinya di peluk sang adik, dia tersenyum ikut merasakan kebahagiaannya, sebenarnya Taehyung tak menyangka jika Jungkook pulang kerumahnya, biasanya kalau sudah selarut ini dia akan memilih pulang ke apartemen nya.

"Apa yang membuatmu bahagia Kookie ... kau bisa bercerita tanpa memelukku seperti ini." ujar Taheyung mengusap tangan Jungkook yang melingkar di pinggang nya.

"Hyeong pasti tidak akan percaya ... aaah ... pokok nya aku bahagiaaa sekali .. sangat."

"apa kamu mau seperti ini terus ? berceritalah kalau ingin bercerita, kalau tidak biarkan aku tidur, ini sudah sangat larut Kookie .." Taehyung sudah menguap berkali kali, namun dia rela menahan kantuknya hanya untuk mendengarkan cerita Jungkook dan membiarkan tubuhnya pegal karena harus menahan kaki Jungkook yang menggelayut di atas kakinya.

"Aku berhasil hyeong ... gadis jomblo itu, sekarang sudah resmi menjadi kekasihku." Taehyung terdiam mematung seketika mendengar pengakuan Jungkook.

Taehyung diam tak bergerak, menahan sesak dan rasa sakit yang mendera hatinya, bahkan tangannya mengepal kencang saat dengan bahagianya Jungkook menceritakan kebersamaanya dengan Lalisa di sungai Han tadi, memandangi indahnya Moonlight Rainbow Fountain sambil berpelukan setelah mereka meresmikan diri sebagai sepasang kekasih.

Tanpa Jungkook sadari, air mata menetes di sudut mata Taehyung, dia menangis, menangisi kenyataan bahwa kini dia sudah benar benar kehilangan Lalisa, gadis yang amat dia cintai, dan yang lebih menyakitkan hatinya, semua itu karena ketidak berdayaannya sendiri.

Ingin rasanya Taehyung berteriak, mengatakan kepada Jungkook bahwa Lalisa adalah kekasihnya , kekasih yang sangat dia cintai, namun apalah daya rasa sayang nya pada Jungkook membuatnya tak berdaya.

"Ya Tuhan ... mengapa rasanya sesakit ini ?" batinnya merintih.

"Hyeong ... kau dengar aku kan ? hyeong ? ... hyeong ?" Jungkook menggoyang goyangkan tubuh Taehyung karena merasa di acuhkan olehnya.

"apa sih Kookie .. hoaaaam .... aku sangat mengantuk." Taehyung pura pura menguap, lalu mengucek matanya, padahal dia hanya menghapus air matanya agar tidak dilihat oleh Jungkook.

"Ayolah Hyeong ... aku masih ingin bercerita."rengek Jungkook persis anak kecil.

"besok saja ya ... aku sangat lelah Kookie .. tidurlah kau pun harus istirahat , besok kau boleh melanjutkan ceritamu, hmm .." Taehyung memperbaiki selimut yang dia pakai , karena berantakkan akibat ulah Jungkook, lalu memejamkan matanya.

3 Hati 1 Cinta | TaeLiceKook - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang