Bagian 11

181 29 26
                                    

Jieun masih menatap tenang Namjoon di depannya, memberikan senyuman anggun layaknya wanita yang ramah. Tapi Namjoon tak akan tertipu oleh iblis wanita di hadapannya ini

"Tidak bolehkan aku menemui tunanganku sendiri?"

Benar, Jieun adalah tunangan Namjoon berpuluh tahun lamanya. Namjoon bahkan tidak ingat sudah berapa lama dirinya bertunangan dengan Jieun. Namjoon memang tidak pernah mempedulikannya, bahkan menganggapnya ada saja tidak. Namjoon memang malas berhubungan dengan segala sesuatu yang sudah disiapkan oleh ayahnya. Jieun memang adalah tunangan yang disiapkan ayahnya untuk Namjoon. Dari awal pertemuannya dengan Jieun, Namjoon memang merasa tidak cocok dengannya. Wanita ini memang penuh dengan tipu muslihat, tipikal dasar seorang iblis. 

"Kau tidak mungkin hanya ingin menemuiku tanpa alasan, cepat katakan apa maumu" ujar Namjoon dengan nada dingin, Jieun yang ada dihadapannya merubah senyum manisnya menjadi sebuah seringai yang menyebalkan.

"Ayolah... bukankah aku sudah sangat baik melihat keadaanmu Namjoon-ah. Bahkan aku sering berbohong menutupi kelakuanmu didunia manusia, kau harusnya berterimakasih padaku sayang~"

Namjoon yang kesal menarik baju Jieun kencang dan menatapnya tajam. "Jika kau berani macam-macam denganku, akan kupastikan hidupmu tidak akan tenang!"

Dan lagi-lagi Jieun hanya memberikan senyuman terbaiknya sambil menepis kasar tangan Namjoon dibajunya. "Tenanglah, bukankah selama ini aku menjadi tunangan yang baik? Aku membiarkanmu memiliki hubungan dengan manusia itu, sementara disisi lain aku berusaha menjaga nama baikmu didepan ayahmu sendiri. Bukankah kau harusnya berterima kasih padaku?"

"Apa kau lupa kalau aku seorang pangeran neraka Jieun? Kau pikir aku tidak tau niat busukmu?"

"Kkk~ oh benarkah itu?" Tanpa rasa takut sedikitpun, Jieun menyeringai memberikan tatapan iblisnya untuk Namjoon, dan Namjoon bersumpah ingin menghancurkan senyuman menyebalkan itu dari bibir Jieun.

"Kuperingatkan kau Lee Jieun, jangan kau campuri urusanku jika ingin hidupmu tenang" 

Namjoon menghilang meninggalkan Jieun sendiri dengan kawanan serigala yang mengerumuninya. Seekor serigala, mengusel manja ke kaki Jieun yang diterima dengan senang hati olehnya. Sambil mengelus kepala serigala yang berada dikakinya, Jieun menatap sekeliling dan kembali tersenyum licik.

"Baiklah, sekarang semua pemeran yang kubutuhkan sudah lengkap. Mari mulai permainannya"

Bersamaan dengan longlongan serigala yang panjang, Jieun menghilang dalam gelapnya malam.

***

Jihoon menatap air sungai dihadapannya dengan kosong, dirinya masih memikirkan iblis perempuan yang dilihatnya tempo hari. Perasaan Jihoon mengatakan, iblis itu datang dengan niat buruk. Auranya memang tidak sekuat Namjoon, tapi yang jelas dia bukan iblis sembarangan. Saat dilanda dengan pikiran yang begitu dalam, Yoongi datang mengagetkannya yang berhasil membuatnya jatuh ke dalam sungai dangkal di depannya.

"HYUNG!!! " Jihoon berteriak kesal, sementara Yoongi hanya tertawa tipis

"Apa yang kau pikirkan sampai melamun begitu dalam?" Yoongi mendekat dan membantu Jihoon keluar dari sungai. Jihoon masih dengan ekspresi kesalnya, duduk kembali ditempat yang sama ditemani oleh Yoongi

"Hyung aku merasakan perasaan yang tidak enak beberapa hari ini"

"Waeyo??? Apa kau sakit??" Yoongi memegang dahi Jihoon memastikan, khawatir jika adiknya itu demam

"Aniya.... maksudku... aku merasakan mungkin saja ada suatu hal buruk yang terjadi"

Yoongi menatap Jihoon yang terlihat begitu serius, baru kali ini Yoongi melihat dongsaengnya yang ceria berubah menjadi seseorang pemikir keras. "Apa yang membuatmu berpikir seperti itu Jihoonie?"

Devil Boy (NamJin) (On Hold) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang