11.

1.6K 222 4
                                    

Turnamen Triwizard babak kedua dilaksana besok pagi di danau hitam. Colin mendapat rumor yang beredar dari para hantu jika para juara akan mencari sesuatu di dalam danau hitam. Oleh karena itu selama sebulan ini Colin sibuk membuat ramuan untuk Aphrodite dan Harry yang di bantu oleh Neville.

Setelah memberi ramua pada Aphrodite, Colin berencana menemui Harry yang tengah duduk bersama kedua sahabatnya dia perpustakaan.

"Hai Harry---"Sapanya rama,"Hai Hermione, Ron."

"Hai Colin." Hermione menyapa balik.

Colin meraba Sakunya,mengelurka sesuatu dari sana. Memberi pada Harry yang menatap nya bingung.

"Apa ini?" Tanya Hermione.

Colin tersenyum, "Ini ramuan untuk membuat Harry bisah bernafas di bawa air." Dia menjelaskan, "Aku dan Neville yang membuatnya untuk Harry dan Dite."

"Kalian membuat untuk ku?" Tanya Harry tidak percaya.

"Yah---" Colin memperhatikan sekitar, seperti mengawasi, "Jangan beri tau siapa pun. Ini rahasia kita. Aku mencuri beberapa bahan dari Proffesor Snap."

Setelah nya dia buru-buru melarikan diri dari perpustakaan sebelum Harry memarahi dirinya.

"Gila----" Gumam Ron, "Kau bisah mati jika ketahuan."

"Tapi aku membutuhkan ramuan ini." Harry menatap botol ramuan yang Colin berikan, dia belum sempat mengucap Terima kasih karena pemuda itu langsung melarikan diri.

*****

Aphrodite mencari Colin hampir di seluruh penjuru kastil Hogwards, tapi naas dia tidak melihat bocah tiga belas tahun itu dimana pun. Walau sekarang tampang wajahnya sedatar tembok, percayalah, Aphrodite tengah menahan kekesalan dan khawatir. Aphrodite tidak terbiasa tanpa gangguan Colin, jujur saja dia sedikit menyayangi bocah itu, ingat hanya sedikit.

Kedua manik coklat nya menangkap pemuda yang tengah jalan sendirian di lorong sembari menenteng buku, tidak berlama-lama dia mempercepat langkah nya mendekat pada pemuda Gryffindor itu.

"Longbottom."

Suara khas milik Aphrodite terdengar jelas di telinga Neville. Pemuda itu membalikan badanya dan berdiri Kaku serta rasa gugup, takut melihat gadis dingin dan ketus itu mendekat padanya. Dia kembali mengingat beberapa waktu lalu, apa dia pernah menyinggung gadis ini? Sampai repot-repot memanggil namanya untuk pertama kali?.

"Longbottom, kau mendengar ku atau tidak?!" Suara Aphrodite kembali terdengar, kesadaran Neville kembali.

Dia ragu-ragu menatap gadis itu, "Ma--aaf."

Aphrodite berdecak kesal, dia sadar dengan ketakutan Neville atas Kehadiran nya. Kembali lagi, seorang gadis berhati batu seperti nya tidak akan pernah peduli.

Aphrodite memejamkan mata, mengutuk sifat kesabarannya yang setipis tisu di bagi tujut di tambah kena air. Dia lalu menatap Neville yang gemetar di tempat., "Aku bertanya, kau melihat Colin?" Tanya Aphrodite, "Sejak pagi tadi, dia bersama dengan mu, kan?"

Neville mengangguk samar, tapi tidak berani melihat wajah Aphrodite. Dan tindakanya membuat Aphrodite merasa seperti monster yang sangat menyeramkan.

"Seseorang bertanya peda mu, harusnya kau menjawab bukan hanya mengangguk ketakutan seperti itu-----" Aphrodite berkata seperti memberi perintah, "Kau tidak akan terbunuh hanya karena melihat wajah ku, Longbottom!"

"Maaf kan a---aku, Aphrodite. A--aaaku ti--dak bermaksud seperti iiii---tttu." Walau berkata gagap, perlahan Neville memberankan dirinya menatap wajah Aphrodite.

"Bagus!" Aphrodite berkata, "Jadi, kau melihat dimana Colin?"

"Tadi pagi sampai siang dia bersama ku di ruangan rekreasi Gryffindor untuk membuat ramuan----" Neville sedikit berbisik saat mengatakan membuat ramuan sembari memperhatikan sekitar, "Setelah itu dia pergi menghampiri mu dan Harry."

"Harry?" Aphrodite merengitkan kadua alisnya. Neville mengangguk. "Yah dia bertemu dengan ku tadi. Dan untuk apa dia bertemu Harry?"

"Ingin memberi ramuan. Harry ada di perpustakaan."

Apartment berniat pergi begitu saja dari sana untuk segera bertemu Colin di perpustakaan. Namun, dia kembali membalikan badanya dan menatap Neville yang tengah mengatur nafas akibat ulahnya.

"Longbottom---"

Neville kembali mendongak menatap Aphrodite. Gadis itu seperti ingin mengatakan sesuatu namun terlihat begitu sulid keluar dari mulut nya.

"Terimakasih."

Neville kembali di buat diam. Barusan Aphrodite mengatakan terimakasih kepada nya?. Gadis kasar dan angkuh itu, berucap Terimakasih?. Baru saja Neville ingin menjawab, Aphrodite sudah lebih dulu meleset pergi dari sana. Diam-diam Neville tersenyum, gadis itu tidak terlalu kejam menurutnya.

Aphrodite tiba di perpustakaan dan memperhatikan sekitar mencari keberadaan Harry. Dapat-----pemuda berkaca mata itu tengah duduk bersama kedua sahabatnya di bangku paling ujung. Tidak ingin membuat waktu, Aphrodite segera menghampiri mereka.

Ron membelakan mata saat Aphrodite berjalan ke arah meja mereka. Harry dan Hermione menatap wajah Ron yang sudah memutih pucat. Ron masih ingat jelas bagaimana gadis ketus itu melempar pisau ke arah nya dan itu membuat dia trauma berada di sekitar Aphrodite.

"Ada ap----"

"Dimana adik ku?"

Hermione langsung terdiam dan tidak meneruskan ucapanya saat tiba-tiba Aphrodite duduk tanpa permisi di sebalah Harry.

Harry kembali pada kesadarannya saat Ron menedang sedikit keras kaki pemuda itu dari bawah mejah.

"Adik mu?----" Harry terlihat kebingungan, "Siapa?"

Aphrodite hampir tidak dapat menahan rengutan pada dahinya. Dia mengangkat sebelah alis, "Setelah hampir dua bulan bersama, kau masih bertanya siapa adik ku?!"

Perkataan Aphrodite memang sangat ambigu, 'dua bulan bersama'. Ron dan Hermione saling menatap, memincingkan mata pada Harry.

"Siapa yan---"

"Colin!---" Serkas Aphrodite, "Dimana dia?!. Longbottom memberi tau pada ku Colin menghampiri mu disini! Jadi, dimana dia?"

"Colin?" Ulang Harry. Ingin rasanya dia bertanya 'Sejak kapan Colin menjadi adik mu?'. Namun di urung untuk keselamatanya. "Dia sudah pergi tadi, dia hanya memberikan ini pada ku---" Harry menujuk ramuan yang di beri Colin. "Lalu hilang entah kemana."

Merasa sudah tidak ada urusan Aphrodite pergi dari sana dengan perasaan kesal, cemas dan marah. Dia bersumpah akan memarahi pemuda tiga belas tahun itu karena sudah membuat dirinya berjalan di seluruh penjuru kastil hanya untuk mencari dirinya.

Selepas kepergian Aphrodite, Ron dan Hermione langsung mengeluarkan pertanyaan yang mereka tahan sedari tadi.

"Jadi apa maksud 'Setelah hampir dua bulan bersama'?. Kalian berkecan?"

"Dan putus di tengah jalan?"

"Kenapa kau tidak pernah bercerita soal ini?"

"Pantas saja kau sering bersama nya akhir-akhir ini."

Harry memijat pangkal hidungnya, kedua sahabatnya salah paham. Dia lupa member tau kedua orang ini tentang dirinya yang berlatih bersama Aphrodite dan Damian.

"Dengar, aku tidak pernah berkecan dengan Aphrodite---" Jelas Harry cepat, "Meskipun aku menyukai nya, aku belum ada keberanian untuk memberi tau gadis itu, dan soal dua bulan bersama itu karena aku berlatih bersama Aphrodite."

Harry baru menyadari apa yang dia katakan. Hermione dan Ron tersenyum dan mulai menggoda Harry sampai wajah pemuda itu terlihat memerah karena malu.

Mereka sedaritadi tidak sadar, bahwa di sudut ruangan yang hanya di batas rak buku, seseorang mendengar semua apa yang mereka katakan. Sudut Bibir-nya terangkat, menutup buku yang dia baca, bangun dari duduk nya dan berlalu dari sana.

*****

Publikasih : Jumaat, 12 Mei 2023.

APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang