20;; Para Penyintas

141 38 4
                                    

[Author's POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Author's POV]

Namjoon mengikuti Yoongi menuju tempat persembunyian di dalam garasi rumah kosong. Lokasinya juga strategis di dekat perbatasan Apgujeong. Tempatnya juga terlihat aman. Namjoon yakin manusia kanibal tidak bisa menerobos masuk. Bahkan Yoongi memiliki persediaan dan perlengkapan yang banyak, mau pakaian, makanan dan obat-obatan.

"Kau bisa tinggal di sini sementara waktu dan makan semua makanan di sini." Ujar Yoongi.

"Dari mana kau mendapatkan semua persediaan ini?" Tanya Namjoon kala melihat kotak makanan kaleng yang sama pernah dia temukan di apotek bersama Yugyeom.

"Aku mencarinya di berbagai daerah."

"Termasuk obat-obatan ini?" Tanya Namjoon lagi.

Yoongi mengangguk, "Aku mendapatkannya di Apotek Seocho."

Namjoon menaruh obat-obatan yang tadi dipegang ke tempat semula dan mendekati Yoongi yang sedang membereskan barang-barangnya, "Semua persediaan ini, apa kau mengambil dan menimbunnya dari Seocho?"

Yoongi berhenti dengan aktivitasnya. Lelaki berkulit putih pucat itu memandang Namjoon, "Tatapanmu seakan melihatku sebagai seorang pencuri."

"Yaaa saekkia!" Emosi Namjoon mendadak memuncak hingga mencengkeram kerah pakaian Yoongi dan mendorongnya kuat ke dinding, "Apa kau tau bagaimana usaha ku dan Yugyeom untuk mendapatkan obat-obatan itu, hah?! BANYAK ORANG YANG MATI KARENA KAU YANG MENGAMBIL SEMUA OBAT-OBATAN ITU TANPA SISA, SAEKKIA!"

Yoongi mendorong Namjoon sekuat tenaga, "Kau pikir hanya kau yang ingin bertahan hidup, hah? Masih untung aku membantumu saat para zombie itu mengepung dan ingin menggigitmu!"

Seketika Namjoon teringat waktu itu pernah mendengar suara klakson mobil berbunyi nyaring yang berhasil mengalihkan para manusia kanibal. Dan ternyata pelaku yang membunyikan klakson itu adalah Yoongi yang juga telah mengambil persediaan obat-obatan terlebih dahulu sebelum Namjoon dan Yugyeom datang ke apotek--bukan Yuta atau geng lainnya. Namjoon pun semakin emosi karena mengingat hal itu lalu membuat Yoongi tersungkur dengan sekali pukulan mendarat di wajahnya hingga darah keluar dari mulut Yoongi yang meringis kesakitan.

Setelah itu, Namjoon membawa tas dan senjata miliknya untuk keluar dari sana. Namun saat akan membuka gerbang, Yoongi berujar, "Sudah terlambat, Namjoon-ssi. Temanmu... Dia pasti sudah berubah saat ini."

Namjoon mendekati Yoongi lagi dan menarik kerah bajunya untuk bangkit secara paksa, "Kau tau apa, saekkia?! Kau tau apa, hah?!"

Yoongi malah tersenyum, "Aku sudah bilang, aku tau tentang wabah ini daripada siapapun. Aku bisa menghentikan wabah ini dan mengembalikan dunia ini menjadi normal kembali."

Tubuh Yoongi dilepaskan oleh Namjoon dengan dihentakkan kuat ke belakang. Terlihat Namjoon akan keluar dari sana dan kembali pada rencana sebelumnya untuk menuju sekolah di Yongsan. Tapi, lagi-lagi langkahnya terhenti karena ucapan Yoongi selanjutnya, "Aku meninggalkan obat penurun demam. Aku yakin kau pasti sudah menemukannya. Obat itu sangat berharga karena bisa memperlambat virus yang menyebar jika tergigit oleh orang yang terinfeksi."

Life Goes On [삶은 계속된다]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang