The Twin's 9

9 0 0
                                    

"Sayang.." Difa bersuara ketika Angel keluar dari kamar mandi.

"Sini.." Difa menyuruhnya untuk duduk di pangkuannya.

Dengan perasaan dan pikiran yang campur aduk, Angel mendekati Difa dan duduk di pangkuannya.

"Are you ok, baby?" satu tangan Difa memeluk pinggangnya, satu tangannya lagi membelai pipi dan rambut Angel. Angel tak sanggup menatap mata Difa. Ia memilih untuk memeluk Difa dengan mengalungkan kedua tangannya ke leher Difa. Jujur, ia tak ingin membahas kejadian hari ini. Ini juga diluar dugaan Angel.

"Gue udah denger sebagian dari Netta. Tapi gue mau kejelasannya dari lo" ujar Difa

"..."

"Gue tau, lo pasti sungkan buat bahas masalah ini, tapi ini demi keselamatan dan kebaikan lo juga Ngel.." ujar Difa.

" I don't want to say anything, now.." ujar Angel memejamkan matanya.

"Okei.." Difa mengelus pundak Angel agar ia tetap tenang.

"Lo pasti punya alasan buat ngelakuin hal itu. Jujur, agak kaget pas denger ceritanya dari Netta, sesayang itu lo sama dia. Tapi mengingat lo tumbuh dewasa bareng nenek dan kakak lo, gue paham. Apa yang lo lakuin itu, gue bukannya membenarkan, tapi it's okay kalo lo ngelakuin itu buat kebaikan Netta. Tapi sekarang masalahnya itu lo. Cleo udah tau lo, yang gue takutin sekarang adalah gue takut Cleo berbuat yang ngga ngga sama lo.." ujar Difa menasehati.

"Cowok yang harga dirinya udah diinjak-injak oleh perempuan gak akan tinggal diam.." ujar Difa.

"Iya, gue juga mikir kesitu, tapi pas berantem tadi engga.." ujar Angel menatap Difa.

"Jangan kemana-mana sendiri ya, kabarin gue kalo lo butuh apa-apa.." ujar Difa

"Iyaa Dif.."

"Yaudah sekarang bobo lagi yuk.."

"Hmm.. " mereka menempatkan diri masing-masing dibantal mereka dan saling menatap satu sama lain. Terlihat kekhawatiran dimata Angel. Difa benar-benar tidak tega melihat Angel seperti ini.

"It's okay, gapapa.." Difa memeluk dan menenangkan nya. Angel menangis saat itu juga. Dengan sesenggukan, Angel memeluk Difa sangat erat.

Paginya, Difa terbangun pukul 04.30 pagi karena alarmnya berbunyi. Dengan masih setengah sadar, Difa membangunkan Angel yang masih memeluknya erat.

"Ngel.."

"Hmm.."

"Bangun, mandi sana.."

"Jam berapa?" tanya Angel.

"04.30"

"Lo duluan aja, gue masih ngantuk.." Angel kembali memejamkan matanya.

"Gue juga masih ngantuk.."

"Kenapa banguninnya jam segini? sanaan lo dulu.."

"Yaudah bareng aja ntar.." Difa kembali memejamkan matanya.

"..." tak ada jawaban, Angel kembali memejamkan matanya.

Tak mendengar jawaban Angel, Difa terpaksa membuka matanya dan ke kamar mandi. 15 menit selesai, Difa keluar dari kamar mandi. Mengingat belum jam 05.00 pagi, Difa tak membangunkan Angel. Difa akan membangunkannya jam 5 lebih nanti. Difa menyiapkan Buku-buku yang akan ia bawa hari ini, termasuk laptop untuk rapat osis nanti.

Angel membuka matanya dan mencari sosok Difa. Dimana dia? Kenapa tidak terlihat sama sekali? Apa masih mandi? Pikirnya. Tapi begitu ia melihat ke kamar mandi, pintunya terbuka. Dia ada dimana?. Ia membuka hpnya dan melihat sudah jam 05.18. Ia langsung bangun dan lari ke kamar mandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Twin's [2022]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang