8

399 32 9
                                    

Warn // murder, major character dead

•••

"Aku juga mencintaimu. Maaf jika aku tidak pernah membuatmu bahagia. Bahkan disaat aku tau kau memiliki perasaan padaku, aku justru malah terus menyakitimu Soobin... Aku benar-benar minta maaf karena tidak menyadari perasaanku sendiri. Kau tau, setelah aku bercinta denganmu aku akan selalu dikelilingi oleh rasa bersalah karena aku memaksamu. Namun, itu semua kulakukan karena aku ingin selalu dekat denganmu. Aku terus membantah perasaanku padamu, karena kupikir aku mencintai Eunji. Ternyata, kebahagian yang aku dapatkan itu darimu, bukan saat bersama dirinya. Soobin aku sungguh mencintaimu."

"Soobin—"

Brak...

Tiba-tiba, pintu kamar Yeonjun terbuka dari luar. Menampakkan seorang pria dengan mantel hitam dengan tudung yang menutupi kepalanya.

"Wah, pernyataan cinta yang sangat romantis Yeonjun," pria itu membuka tudung kepalanya. Bertepuk tangan sebari menyandarkan dirinya di pintu.

Soobin yang berada diatas tubuh Yeonjun, langsung berguling. Ia jelas tau milik siapakah suara itu.

"Kau?!" Yeonjun terkejut saat mengetahui bahwa pria tadi adalah calon suami Soobin.

"Kemari Soobin sayang," pria itu memerintah Soobin disertai senyumnya yang terlihat menyeramkan.

Soobin menggelengkan kepalanya secepat kilat. Soobin menarik selimutnya hingga dada, berlagak berlindung. Dirinya benar-benar ketakutan.

"Sayang. Kemari, atau perlu ku seret?" Pria itu terlihat geram saat lagi-lagi Soobin menolaknya.

Dengan langkah pelan dan pasti, Seungjin berjalan kearah keduanya. Yeonjun yang kini bisa membaca situasi langsung melindungi Soobin.

"Jangan mendekat!" Seungjin berhenti.

"Ingin menjadi pahlawan untuk kesayanganku ini yeonjun?" Pria itu tersenyum remeh. Ia menatap Soobin yang menangis dibelakang sana.

"Soobin tidak mencintaimu!" Yeonjun berteriak dengan lantang.

Seungjin yang tadinya tersenyum remeh. Kini langsung memasang wajah mengerikannya. Tak lama ia kembali memasang senyum manisnya.

"Soobin sayang. Masih tidak ingin bersamaku? Pria ini akan kutembak omong-omong," Yeonjun membulatkan matanya saat melihat pria itu menodongkan pistol kepadanya.

Ia tidak menyangkanya. Seungjin yang ia tau adalah orang berpendidikan tinggi dan baik, sangat baik. Namun kini apa yang ia lihat.

"Kakak jangan..." Soobin menggelengkan kepalanya sambil terus menangis.

Seungjin tertawa sarkas.

"Kalau begitu kembali padaku," Soobin menatap Yeonjun. Tentu saja Yeonjun tidak akan membiarkannya pergi.

Begitu juga dengan Soobin yang sama sekali tidak ingin pergi kembali bersama Seungjin. Pria itu terobsesi dengannya. Bahkan Soobin berkali-kali dilukai olehnya. Ia tak mau lagi.

"Tiga hitungan jika kau tidak bersamaku Soobin. Akan kupastikan Yeonjun tidak akan selamat,"

"Satu—"

Soobin harus melakukan itu. Jika tidak, Yeonjunnya tidak akan selamat. Seungjin adalah orang yang kejam

Yeonjun menarik tangan Soobin, tidak ingin Soobinnya pergi dengan pria kejam itu.

"Dua—" Soobin tak lagi memperdulikannya. Yang hanya ingin ia mau hanyalah, Yeonjun selamat.

Soobin berlari kearah Seungjin. Bersujud dikedua kaki pria itu. Soobin memohon sambil menangis agar Yeonjunnya dibebaskan.

0X1 -Yeonbin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang