11. Rumit?

1.3K 254 39
                                    

Irene sedang gundah. Dia berjalan mondar-mandir dalam kamar nya.

Siang tadi, setelah mengetahui kebenaran dari Wendy. Batin Irene merasa terguncang.

Dia sempat menganggap Wendy bercanda. Namun, Irene tau bahwa Wendy tidak akan membuat lelucon seperti itu.

Irene tidak tau apa yang dipikirkan Seulgi saat tau kebenaran itu. Tapi, yang pasti mereka bertiga terdiam sampai Jennie dan Seokjin keluar dari kantor nya.

Dia mencoba mencari kebenaran melalui ekspresi kedua orang itu setelah keluar dari kantor.

Kecuali wajah bingung Oppa-nya, Irene tidak menemukan sesuatu yang lain dari ekspresi wajah Jennie.

Jennie tampak seperti biasanya. Wajah datar namun berwibawa.

Apa mereka salah mengira? Apa Jennie hanya mengajak Seokjin untuk berbicara tentang bisnis?

Setelah menyelesaikan urusan mereka di kantor Jennie. Irene yang sudah menahan diri sedari tadi. Langsung menyeret Oppa nya memasuki mobil bersiap untuk introgasi. Meninggalkan Sekertaris Cha yang merupakan Sekertaris Seokjin terbengong di belakang.

"Oppa katakan padaku. Apa yang kalian berdua bahas?" Tanya Irene to the point setelah mereka masuk ke mobil.

"Wooo.. Apa ini? Aku tidak tau jika kau begitu protective dengan teman mu, Hyunie" Ucap Seokjin mencoba mengoda Irene dengan mencolek hidung nya.

Irene segera menangkis tangan Seokjin, dengan ekspresi wajah datar dia kembali berbicara. "Aku tidak sedang bercanda Oppa. Katakan, apa yang Jennie bilang pada mu"

Seokjin memegang tangan nya yang sakit akibat tamparan Irene. Dia memasang wajah melas. "Astaga, dimana selera humor mu, Joohyun? Tiba-tiba aku merindukan adik bungsu ku.. "

"Oppa!"

"Oke..oke.. Sebenarnya aku juga bingung dengan Jennie" Ucap Seokjin.

Alis Irene terangkat tanpa sadar setelah mendengar perkataan Seokjin.

Melihat ekspesi bertanya Adiknya Seokjin kembali berbicara.

"Dia bertanya. Apa aku pergi ke klub XVX sebulan yang lalu."

"Lalu kau jawab apa Oppa?"

"Tentu saja iya! Ayolah Joohyunie. Kita sudah dewasa, siapa yang tidak datang ke klub untuk bersenang-senang? Kemarin lusa bahkan aku pergi kesana." Ucap Seokjin.

Irene tidak merespon perkataan Oppa dan kembali bertanya. "Jennie hanya mengatakan itu?"

"Tidak... Yang ini yang membuat ku bingung. Dia bertanya, Apa aku menghabiskan malam dengan seseorang sebulan yang lalu."

Mendengar ini, jantung Irene tanpa sadar berdetak dengan cepat. "Lalu? Apa yang kau katakan Oppa?" Ucap Irene mencoba mengantisipasi jawaban Oppa nya.

"Sebenarnya aku malu untuk menjawabnya, Tapi, melihat Ekspresi serius Jennie. Aku seperti merasa bersalah jika tidak menjawab. Jadi aku mengatakan iya... "

"Oppa!" Irene tiba-tiba berteriak. Membuat Seokjin kaget. "Jadi memang Oppa Orang nya!"

"Apa?! Aku apa?! Jangan tiba-tiba berteriak Joohyun!"

"Kau! Kau yang tidur dengan Jennie!"

"Aku—Apa?" Seokjin menatap adik nya dengan heran. "Tunggu sebentar Hyunie, sepertinya ada salah paham disini"

"Salah paham?" Irene menatap tidak suka kepada Seokjin sebelum kembali berbicara. "Apa Oppa tidak sadar dengan pertanyaan Jennie. Itu sudah jelas! Sebulan yang lalu club XVX dan menghabiskan malam dengan seseorang! Apa oppa masih belum sadar?!"

My Baby's Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang