Akun trakteer lama aku udah balik guys, yg mau baca bisa langsung cus klik link di bio xixi
***
Megan dibuat merinding saat melihat pantulan dirinya sendiri didepan cermin. Bikini yang hanya menutupi payudara dan vaginanya hasil pemberian Hilmy saat mereka pulang sekolah tadi. Sekali lagi ia meringis, mana mungkin keluar rumah hanya mengenakan pakaian seperti ini, bisa mati ia dibunuh ayah dan ibunya, lantas Megan mengambil hoodie oversize milik Hilmy yang dipinjamkan laki-laki itu sore tadi sebelum mengenalkannya.
Rasanya Megan ingin sekali menghindar, tapi ia tau benar bagaimana kelakuan laki-laki itu, bisa habis malu Megan kalau sampai videonya disebar diweb sekolah.
Saat ia menuruni anak tangga, ia melihat Hilmy sudah disana, dengan gaya rumahan yang hanya mengenakan kaos hitam polos dan celana seatas lutut, ia tengah mengobrol asik dengan ayahnya-garis bawahi 'asik'. Megan heran, bagaimana bisa ia terlihat sangat dekat dengan ayahnya seperti sekarang.
"Iya yah, Hilmy pacarnya Calista," aku laki-laki itu dengan senyum sumringah sesaat ia berdiri dipinggir sofa tempat ayahnya duduk, dan apa tadi? 'Yah?'
"Lama banget kamu, Cal, kasian tuh pacar kamu nungguinya lama banget."
Megan meringis ngeri.
"Yaudah Yah, Hilmy izin bawa Calista main ya?"
"Hati-hati ya nak, ayah percayain anak gadis ayah sama kamu," kata ayahnya sambil meremat pundak Hilmy.
Apa kata ayahnya? Percayakan pada Hilmy? Ayahnya saja yang tidak tau, kalau ia sudah dijahati oleh laki-laki sok asik yang tengah tersenyum lebar didepannya ini, ia sudah tidak perawan karena Hilmy.
"Loh, udah mau berangkat? Padahal pisang gorengnya baru mateng," ucap ibunya dengan sepiring pisang goreng ditangan.
Hilmy hanya terkekeh, "maaf ya bunda, tapi lain kali Hilmy janji bakal main lagi kesini untuk ngerasain masakan bunda."
"Udahlah bun, kasian nanti kemalaman mau mingguannya."
Setelah berbasa-basi dan berpamitan, kini keduanya sudah berada didalam mobil Hilmy, meninggalkan Megan yang diam dan Hilmy yang tersenyum tanpa dosa.
"Buka hoodienya," ucapnya santai sambil menghidupkan mesin mobil.
Megan menelan salivanya, "Hilmy.."
"Rulesnya sayang."
Dengan terpaksa Megan menurut apa yang dikatakan laki-laki disampingnya itu, menanggalkan hoodie hitam milik Hilmy pasrah.
Hilmy yang melihat Megan dengan bikini yang ia belikan tadi lantas tersenyum, sambil melaju pelan ia meletakan tangannya diatas paha Megan untuk memberikan sedikit remasan disana, "hari ini lo nginep ditempat gue."
"Tapi ayah-"
"Gue udah minta izin, jadi lo nggak usah drama nolak," Hilmy melirik Megan sekilas, "hebat kan gue, bisa ambil hati ayah lo secepat ini?"
Gadis itu sendiri keheranan sejak tadi, kenapa Hilmy dengan mudah bisa mengobrol santai dengan ayahnya seperti tadi, dan bagaimana ayahnya bisa merelakan Megan begitu saja hanya karena Hilmy yang meminta izin.
Ditengah perjalanan dan ia terus memikirkan banyak hal, Megan mendadak ketakutan lantas meremat tangan Hilmy yang sejak tadi bertengger diatas pahanya, "Hilmy.."
"Iya? Kenapa lagi?"
"Aku takut. Nanti tolong tetep disamping aku ya?"
***
Megan kira, ia akan dibawa kebase camp milik Hilmy dan teman-temannya, namun perkiraannya salah. Kini, ia ada disebuah rumah besar ditempat sepi dengan musik yang berdentum hebat bahkan saat ia masih diarea teras rumah.
Hilmy membukakan pintu mobil untuknya, mengambil tangannya sebelum membantunya keluar dari mobil dengan hati-hati. Laki-laki itu menatapnya intens dengan senyum manis memabukkan, senyuman yang selalu menguatnya jatuh berkali-kali terlepas dari perbuatan bejat Hilmy padanya.
Dikecupnya ujung bibir Megan sebelum turun hingga dua payudara Megan yang menyembul lalu naik lagi pada lehernya yang sedikit terhalang rambutnya yang sengaja digerai, "lo cantik."
Kupu-kupu berterbangan diperut Megan, seolah kecupan-kecupan itu tidak cukup dan kini mulut itu malah memujinya dengan manis. Megan sampai menggaruk tengkuknya sendiri sambil merapihkan bikininya yang super seksi ini.
"Rasanya gue nggak rela-"
"Hilmy!" teriakan Jovan dari ambang pintu membuat keduanya menoleh, sementara Megan langsung bersembunyi dibelakang tubuh tinggi Hilmy, "lama banget, cepetan masuk."
Jovan menghampiri keduanya, melirik Megan dibelakang temannya dengan tatapan nakal, "hi Megan, ayo masuk, jangan malu-malu."
Setelahnya Jovan meninggalkan Hilmy dan Megan, gadis itu malah semakin ketakutan soal penuturan Hilmy siang tadi, soal teman-temannya yang sudah melihat tubuh telanjang Megan. Seolah menyadari raut cemas Megan, Hilmy langsung menggenggam erat tangannya, "ada gue, jangan takut."
Hilmy menuntun tangan gadisnya masuk kedalam, ketempat dimana pool party tengah berlangsung, mereka langsung disambut oleh teman-temannya Hilmy yang lain, bahkan disini banyak gadis dengan pakaian setipe denganya tengah menari erotis sampai yang tengah berenang dan tanpa risih memperlihatkan tubuh basahnya yang setengah telanjang.
Beberapa gadis menarik Hilmy menjauh, membuatnya ditinggalkan dengan teman-teman Hilmy yang jelas ia kenal karena mereka bersekolah di sekolah yang sama.
"Enjoy the party," kata Hilmy sebelum meninggalkannya disana.
Beberapa gadis memberikan tatapan tidak suka saat Megan duduk dikelilingi laki-laki yang tidak lain gengnya Hilmy. Berkali-kali ia bergerak gelisah dengan menutupi bagian tubuhnya yang terekspos karena mereka terus menatapnya nakal.
"Lo cantik, Gan," tutur Jovan yang duduk disampingnya, tangannya yang sejak tadi ada diatas pahanya sengaja mengelusnya sensual, membuatnya merinding setengah mati lantas menyingkirkannya dengan hati-hati.
"Ma-makasih."
"Wow," Maraka terus merasa kagum melihat kecantikan Megan.. payudara besar yang bulat dan vagina yang dibalut celana dalam kini nyata didepannya. Bukankah Hilmy sangat beruntung karena mengambil keperawanan gadis sesempurna Megan.
"Minum," kata Revan dengan wajah khas dinginnya sambil menyorongkan segelas anggur pada Megan.
"Aku nggak minum," tolak Megan dengan lembut.
"Anjing. Cantik, polos, seksi-lo tau nggak si, gue makin sange liat lo," kata Jovan terang-terangan.
Megan merinding dibuatnya, ia bahkan merasa lebih hina saat Jovan dan teman-temannya terus memuji tubuhnya. Ia melirik pada Hilmy yang kelihatannya tengah menikmati pesta dengan para gadis. Harusnya ia tidak percaya pada Hilmy.
"A-aku mau pulang," cicitnya, namun Jovan langsung menariknya untuk duduk diatas pangkuan.
"Stay here.. gue bakal buat lo ngerasain kontol gue," bisiknya sensual sebelum terkekeh dan menarik rahang Megan untuk berciuman dengannya.
Kelanjutannya ada di trakteer
Trakteer baru jug tetep akan dipake buat update cerita, jadi jangan lupa follow
ini juga akun aku, jangan lupa di follow xixi
Untuk cerita yg lain akan di-update satu persatu ya, jadi mohon bersabar dan terimakasih karena sudah sabar menunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
FanficORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children