I'Am a Second Lead [Slow Updete]

17. Storm

🕊️ I'am a Second Lead 🕊️

.

.

.

Happy reading guys and sorry for typo!

.

.

.

Badai pasti berlalu, kata penguat yang beberapa saat lalu Seokjin katakan nyatanya tak berhasil menguatkan mereka semua saat Taehyung membeberkan fakta yang dia ketahui beberapa waktu lalu. Mengenai siapa Victory dan sosok yang berjasa memberikan kehidupan kedua pada Taehyung.

Dia Victory, si bungsu kim yang sesungguhnya. Si kecil tak berdosa yang menjadi korban kejahatan Yeonhee dua tahun lalu. Si bungsu yang bahkan hingga napas terakhirnya tak pernah merasakan kasih sayang kedua orangtuanya. Bahkan di akhir hayatnya ia tak sekalipun mengecap rasa hangat pelukan seorang ibu. Dia masih Victory yang hingga ajal menjemput belum berhasil menyandang marga Kim di belakang namanya.

Semuanya seakan remuk redam setelah mengetahui fakta ini. Mereka masih ingat bagaimana rasa bahagia dan ucapan syukur mereka panjatkan saat tahu bahwa Taehyung mendapatkan jantung baru nya, tanpa mereka ketahui bahwa saat itu juga kehidupan Victory direnggut.

Mereka tidak mengira bahwa badai yang datang saat ini begitu besar dibanding sebelumnya hingga mereka tersapu dan terombang ambing dalam kehancuran seperti ini.

Dihadapan mereka Jisung beserta Yoonjun yang beberapa waktu lalu datang atas panggilan Taehyung kini nampak berlutut dihadapan Mira dan Seojun.

"Maafkan aku Seojun. Saat itu aku tidak begitu memperhatikan wajah yang hampir keseluruhan dinodai darah, dan yang ku tahu ia adalah korban kecelakaan yang diprediksi mengalami death brain. Aku murni hanya mengikuti prosedur yang ada dan tak memikirkan apapun lagi," jelas Yoonjun yang dua tahun lalu bertugas sebagai dokter bedah yang menangani Victory.

DI samping nya Jisung ikut mengutarakan permintaan maafnya.

"Maafkan aku Seojun hyung, malam itu aku terlalu senang ketika rumah sakit pusat mengabari tentang adanya donor. Aku pun tidak mengetahui bahwa wanita yang menandatangani berkas pendonoran organ adalah Yeonhee, karena saat itu aku memang tidak mengenalnya."

Kendati dibalik permintaan maaf ini, mereka semua tahu dan paham bahwa Jisung dan Yoonjun tidaklah bersalah disini. Semua nya adalah murni kejahatan Yeonhee, seorang wanita kejam yang bahkan tak lagi layak disandang sebagai manusia.

Dalam kekacauan yang terjadi ini, Mira seketika jatuh pingsan dan menambah ketegangan yang ada. Wanita itu terlalu terkejut akan fakta yang barusan dia dengar, Ibu mana yang tidak sedih mengetahui buah hatinya pergi mendahuluinya? yang lebih membuat hancur perasaan Mira adalah fakta bahwa ia sempat bersyukur atas donor itu yang mana sama saja dengan ia mensyukuri kematian salah satu putranya.