🥀 ENDING FOR AEGIS? 🥀

114 17 11
                                    

Ketakutan luar biasa membawanya berlari kembali ke kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketakutan luar biasa membawanya berlari kembali ke kamarnya. Ia menangis memeluk lututnya, hingga tak sadar kedatangan sosok yang telah membuatnya menangis.

Sosok itu membawa setangkai mawar di tangan kirinya, mawar segar seperti baru dipetik. Thalia segera menghapus sisa air matanya dan bersikap seperti tak mengerti apapun. Lama mereka saling bertukar pandang hingga Aegis mendekat ke arahnya.

"Thalia, aku ingin kau disini selamanya, aku tak ingin kau pergi dariku, dan jadilah permaisuriku," ucap Aegis seraya menyerahkan setangkai mawar hitam yang ia bawa pada Thalia.

Thalia menggeleng lemah, ucapan indah Aegis malah membuatnya bergetar ketakutan. Ia turun dari ranjangnya dan berjalan mundur menjauhi Aegis.

Aegis mengerutkan dahinya, "Ada apa, Thalia? Kau masih tak mempercayaiku?"

Thalia terus saja menggeleng seraya berjalan mundur tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Thalia, jika kau ingin kembali, apa yang kau harapkan? Apa kau pikir mereka yang membuangmu akan menerimamu kembali? Kau akan lebih aman disini, Thalia. Aku akan memberikan apapun yang kau mau, kau akan jadi permaisuriku, semua yang ada di kastil ini, bahkan di seluruh penjuru Hellos kau akan dihormati sebagai permaisuri dari The Knight of Arsgoetia sekaligus penguasa wilayah Hades," bujuk Aegis.

"Mana mungkin aku akan tinggal selamanya bersama iblis seperti kalian ..." Thalia berkata lirih namun ucapannya cukup membuat Aegis terkejut.

Aegis terus berjalan mendekati Thalia, sementara kini kedua pipi Thalia sudah basah dengan air mata. Aegis melihat Thalia yang terus menghindarinya kini mulai geram. Asap hitam menguar dari tubuhnya, kedua alis hitamnya menukik tajam menatap Thalia dengan raut murka.

Hembusan napas Aegis semakin terdengar keras. Dan dalam sekejap, terdengar suara sobekan berasal dari tubuh laki-laki itu. Dan alangkah terkejutnya Thalia saat sayap hitam besar tiba-tiba tumbuh di punggung Aegis.

Tidak sampai di situ, sesuatu juga muncul di kepala laki-laki itu, dua tanduk hitam dengan retak kemerahan tumbuh di sisi kanan dan kiri kepala Aegis. Thalia ketakutan hingga terjatuh. Aegis mulai menunjukkan wujud asli, meski belum sepenuhnya.

"Jangan mendekat!" Thalia menjerit.

"Aku tidak menerima penolakan, Thalia! Kau sudah menjadi milikku sejak kau lahir, dan kau tidak bisa berlari kemana pun!" Aegis mengeluarkan sebuah pedang dari telapak tangannya.

Thalia semakin menangis kencang, ia berlari ke arah pintu kamarnya namun pintu itu tertutup dengan sendirinya, ulah siapa lagi selain Aegis.

"Jadilah permaisuriku, Thalia. Aku tau kau menyukaiku."

"Tidak! Aku tidak pernah menyukai iblis sepertimu, kau pikir aku tidak tau rencana busukmu!"

Aegis tergelak, "Syukurlah kalau kau mengerti tanpa aku beri tahu, bukankah itu bagus, Thalia? Aku akan membantumu membalaskan dendam pada mereka yang telah membuangmu!"

DARK KNIGHT OF ARSGOETIA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang