Position (Jjh)

1.5K 14 0
                                    

Trend tiktok tak bisa dilakukan semaunya. Dengan adanya trend tiktok, orang-orang pun bahkan bangga memperlihatkan kebodohan, pencapaian, serta harga dirinya secara gratis. Tak hanya diakses oleh orang dewasa saja, anak-anak pun bisa mengakses vidio yang bertebaran di tiktok. Entah vidio yang mengedukasi, atau pun vidio cuplikan seseorang yang memperlihatkan bentuk payudaranya.

Tiktok pun juga dengan mudah dilacak oleh perusahaan, jika nomer yang kita cantumkan terhubung dengan nomer yang tertera di data pelamar.

Seperti Nazilah, rasanya ia ingin menghancurkan kepalanya akan kebodohan yang ia lakukan pada hari ini.

Setelah bertemu dengan salah satu HRD di perusahaan yang ia tuju, ia tak sengaja menuliskan sesuatu yang tercela pada story instagramnya. Status yang bertuliskan kata-kata ambigu nampaknya membuat Bian mengeryitkan alisnya.

"Apa maksudnya?"

"Apakah Nazilah sejak sesi interview hanya fokus akan tubuh saya?"

Begitu lah isi kepala Bian menanggapi isi postingan pada instagram Nazilah.

Karena benar-benar penasaran, Bian pun memutuskan untuk bertanya kepada perempuan tersebut. Bian ingin memancing Nazilah akan fantasi perempuan tersebut kepadanya.

Dan apakah dugaan Bian benar? Tentu saja.

Nazilah mengakui perkataan yang menyebutkan kata "pangkuan pada paha Bian." Bahkan, ia juga rela jikalau test keduanya akan gagal karena sebuah postingan yang ia tulis di laman instagramnya.

"Bodoh....bodoh.....Ini Pak Bian beneran mau nemuin gue? Apa dia cuma ngerjain gue aja?" rutuk perempuan tersebut yang mengacak-acak rambutnya sendiri.

Tinggg

Ponsel Nazilah pun bergetar, menampilkan pesan masuk berisi gambar dari lelaki yang bernama Bian.

Bian

Saya sudah di jalan, Na.

Nanti tolong tunggu saya di bawah.

Seketika Nazilah panik. Ucapan Bian nyatanya benar-benar membuat Nazilah bingung akan situasinya saat ini. Nazilah pun bahkan bergegas untuk berganti pakaian dan memakai riasan pada wajahnya secara tipis.

Ya, setidaknya Bian tak melihat sisi Nazilah yang buruk akan penampilannya.

"Keep calm Nazilah. Bisa aja dia ketemu cuma mau ngobrol." Nazilah berkata pada cermin besar yang ada di kamarnya.


Bian

Saya sudah di depan, ya.

Begitu membaca pesan dari Bian, Nazilah lantas bergegas menemui lelaki tersebut dan mengunci pintu kamarnya rapat-rapat. Langkahnya pun kini menuruni anak tangga tempat tinggalnya dan meninggalkan pemukiman tersebut secara diam-diam.

Tokkk Tokkk

Nazilah mengetuk pintu mobil Bian seolah meminta pada sang tuan agar membuka pintu yang ada di sampingnya.

"Mau cari makan dulu atau langsung ke hotel?" tanya lelaki tersebut begitu Nazilah mendaratkan tubuhnya di kursi yang ada sampingnya.

"Langsung ke hotel aja, pak. Saya enggak makan malam." kata Nazilah karena dirinya memang sedang bertekad untuk melakukan diet.

"Diet atau memang mau cepat-cepat main sama saya?"

Sambil menjalankan mesin mobilnya, tangan Bian pun mengusap paha mulus milik Nazilah yang terpampang disana. Ia tak hanya mengelus di area yang sama, melainkan tangannya menjelajahi paha dalam sang puan.

"Pak, di mobil." Nazilah berusaha memeringatkan Bian akan hal tersebut.

"You said, saya siap di posisi apa saja. So, kenapa complaint?" lelaki itu dengan santai membuka kaitan seat bealt yang ada di tubuh sang puan. "I will give you a job." katanya lagi.

ONESHOOT 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang