Dua hari berlalu, kondisi Sun Yuan benar-benar pulih dari demam. Namun Chanyeol belum memperbolehkan dirinya untuk pergi seorang diri mengingat omega itu baru beberapa hari yang lalu mengalami heat. Gelombang heatnya bisa muncul kapan saja.
Setiap hari, Zi Ren tidak pernah absen menanyakan kabarnya. Seperti pagi ini, Sun Yuan baru saja mengembalikan ponsel milik Chanyeol setelah ia selesai berbicara dengan Zi Ren.
Keduanya tengah menikmati sarapan. Chanyeol akan kembali ke kantor setelah absen selama beberapa hari demi merawat dirinya.
"Zizi menitipkan salam padamu. Maaf tidak bisa berbicara banyak denganmu karena kuliahnya akan segera dimulai."
Jelas Sun Yuan sambil kembali menikmati sarapan yang ia buat.
"Ooh, oke. Lukanya sudah sembuh?"
"Sudah."
Tidak ada percakapan lagi diantara keduanya. Chanyeol tengah menghabiskan makanan didalam piringnya sebelum berangkat.
"Chanyeol-ah?"
"Hm, wae?"
"Aku---"
Chanyeol menatap omega di depannya yang tak kunjung menyelesaikan kalimatnya.
Terlihat jelas keraguan di wajah Sun Yuan."Katakan saja, Dae."
Sun Yuan menghela nafas pelan.
"Engg---aku ingin menemui ibuku. Bagaimana menurutmu?"
Chanyeol tidak lekas memberikan jawaban. Alpha itu menatapnya dalam diam, membuat Sun Yuan meremat sendok dan garpu ditangannya karena gugup.
"Bukankah kau sendiri yang mengatakan tidak akan menemui mereka tanpa membawa Kyung Soo?"
"Hm, aku tahu. Tapi---aku tidak bisa lagi menahan rinduku pada mereka."
Chanyeol membawa tangannya untuk menggenggam tangan si pria yang lebih mungil. Wajah omega itu memerah menahan tangis.
Ia mengerti dengan yang Sun Yuan rasakan. Berpisah 15 tahun tanpa sekalipun bertemu tentu membuat omega itu dirundung rindu teramat sangat pada keluarganya.
"Oke. Setelah makan siang, aku akan pulang dan mengantarmu ke sana."
"K-kau yakin? Bukankah kau-"
"Dae-yah,"
Chanyeol memotong ucapan Sun Yuan. Netranya menatap lurus pada mantan omeganya itu.
"Dengar, aku tidak hanya ingin berdamai denganmu, Dae-yah. Tapi juga dengan keluargamu."
Ucapan Chanyeol membuat senyum lebar terbit diwajah ayu Sun Yuan.
"Terimakasih, Chanyeol-ah."
Chanyeol menjawab dengan anggukan. Ia bangkit dari duduknya, beranjak ke wastafel dengan membawa peralatan makan yang ia gunakan.
"Biarkan saja, Chanyeol-ah. Aku yang akan mencucinya nanti."
Ucap Sun Yuan ketika melihat Chanyeol yang hendak meraih spon cuci piring.
"Oke."
Chanyeol beranjak meninggalkan wastafel, mendekati kursi yang ia tadi gunakan untuk mengambil jasnya lalu memakainya.
"Aku berangkat sekarang, ya? Jangan lupa kunci semua pintu dan jangan membuka pintu untuk siapapun, kecuali aku. Mengerti?"
"Nde. Hati-hati dijalan. Ah! Dan jangan lupa bawa ini."
Sun Yuan menyodorkan kotak makan 3 susun pada Chanyeol.
"Mwoya ige?"
"Makan siang untuk Baekhyun dan Chang Wook Hyung. Kasihan mereka lembur berhari-hari demi mengerjakan pekerjaanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the Star
Fanfiction"Aku tidak akan menjual rumah ini pada siapapun, berapapun harga yang mereka tawarkan." Sun Yuan berkata dengan tegas setelah membaca surat yang ia terima. "Aku sudah menduga jika kau akan mengatakan hal itu, tapi tidak ada salahnya tetap menerima k...