Anything for my friend

514 42 0
                                    


Axo tak percaya apa yang dikatakan Zet. Tidur dengannya?? What the hell is wrong with this guy?!

"Maksud mu?? Aku akan tidur denganmu??"

"Don't act like puppy, boy. Ini pertama kali mu?"

Axo seperti kehilangan kata-kata untuk melawan orang ini. Ia hanya melihat kilauan mata birunya yang semakin hari semakin seram dipandang.

"C'mon, Xo. Cuman sekali ini aja. Besides, gua nggak akan ngelakuin yang aneh-aneh ke lu."

Bravo, y'all. Zet sudah memakai 'gua' dan 'lu' di kalimatnya. Artinya, persahabatan mereka ia anggap lebih daripada sahabat.

"(Sial...udah pake 'gua' dan 'lu'...)" batin Axo.

Axo memalingkan mukanya dari tatapan Zet, ia mengharap agar Zet tidak lagi menargetkannya.

"Xo...sekali ini aja, please..." bujuk Zet dengan intonasi memelas agar Axo dengan mudahnya menerima.

Axo tidak mempunyai pilihan lain selain menuruti temannya itu.

"...i-iya deh..."

Zet tersenyum tipis, senang akan kemenangan setelah berusaha membuat Axo menuruti bujukannya. Tanpa berkata apa-apa lagi, Zet menggamit tangan Axo ke dalam basenya. Axo merasa sedikit menyesal atas perkataannya itu.

"I hope lu nggak menyesal akan perkataan lu sebelumnya." Zet menyeringai saat Axo menatapnya takut.

Entah apa yang terjadi sebelumnya, namun untuk saat ini Axo terbangun dengan keadaan ia dipeluk Zet dengan sangat hangat. Ia sempat mengurungkan niatnya untuk bangun dari kasur.

"(Apa yang barusan terjadi...napa gua tiba-tiba ada disini sama Zet...?)" batin Axo bertanya-tanya.

Tapi, di sisi lain ia merasa kenyamanan yang luar biasa. Ia tidak pernah merasakan kenyamanan senyaman ini. Tangan si ancient builder menggenggam kuat tangannya. Ia sampai betah berada di pelukannya.

Tak terasa, matahari sudah terbit menyinari basenya. Cahaya matahari menembus lewat jendela yang ada tepat di samping kasur. Itu membuat Zet terbangun setengah sadar. Alarm yang sudah diset jam 05.30 berbunyi, membangunkan saraf di otak Zet untuk mematikan alarm secepatnya. Penglihatannya mulai terlihat jelas, ia melihat seseorang yang tertidur tapi masih memeluknya.

"Axo...?"

Ia mengelus pelan rambut Axo yang masih memeluknya. Zet dengan sangat perlahan mengubah posisi nya menjadi posisi duduk, ia tidak mau membangunkan Axo dengan tidak sengaja. Memnyelimutinya dan berdiri untuk memasak, ia pun teringat perkataan Pak Saddan bahwa hari ini Axo akan praktek renag bersama coach Bayu.

"Bikin apa ya hari ini...mana udah laper banget." Katanya lirih sehabis keluar dari kamar mandi.

Zet mencoba untuk berpikir tentang makanan yang mudah di buat dan mengenyangkan untuk beberapa waktu.

"Bikin roti keju aja deh." Gumam nya lirih sambil melihat Axo yang masih tertidur lelap.

Ia mengambil sebuah keju yang ada di almari dapurnya dan mengambil parutan. Dengan penuh kasih saying dan kehati-hatian, ia memasak sesuatu yang spesial untuk sahabatnya itu. Bisa dibilang, lebih dari sahabat.

Tak lama waktu berseang, Axo terbangun dari tidurnya. Hal pertama yang ia lihat adalah atap-atap kamar yang biru navy. Ia masih belum sadar bahwa Zet sudah terbangun lebih dulu daripada dia.

"Huwaaaahh... Zet..." ia bergumam memanggil nama sahabatnya yang sudah tidak ada di sampingnya.

Ia bangun dari kasur dan langsung merapikan tempat tidur yang jelas-jelas bukan miliknya. Terdengar suara-suara orang memasak sesuatu dari dalam dapur.

Hateful Love {Axoiz X Zet22} : REMAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang