"Eh Zet...Miss Pie, coy." Kata Axo sambil menunjuk Miss Pie yang berada di depan pintu utama sekolah.
"Terus kenapa?" balas Zet dingin.
"Kalo kita ketahuan lagi nongki berdua gimana? Untung gua nggak bawa rokok..."
"Yahh, biarin sih. Kalo dihukum, hukumannya juga nggak seberapa."
Axo tampak mendengus kesal dengan perlakuan Zet. Ia melirik kearah Miss Pie, lalu dengan tidak sengajanya Miss Pie menatapnya tajam.
"(Fuck...nggak ada cara lain buat kabur...)"
"Eh eh eh...itu siapa yang duduk berduaan disana?!"
Axo sedikit panik dengan kehadiran Miss Pie tepat di hadapannya.
"A-anu, Miss. Lagi belajar bareng, hehe..."
"Belajar kok berduaan di luar. Terus mana bukunya?"
"Itu lagi di pegang sama Zet."
Zet yang merasa dirinya di panggil, akhirnya menoleh kearah Axo. Setelah beberapa senggolan bahu darinya, Zet pun paham apa yang dimaksudkan oleh Axo.
"Ini novel fiksi, Xo." Bisiknya pada Axo
Axo yang mendengarnya, memikirkan cara agar dikira belajar sama Miss Pie.
"Kami lagi nyari...paragraf orientasi, argumentasi, eksplanasi, dll."
Axo kembali berharap agar alasannya bisa diterima secara matang oleh Miss Pie.
"Eksplanasi kok di novel, bukannya di buku-buku studi?" Tanya Miss Pie yang membuat Axo menyesal menyebutkan Eksplanasi tadi.
"Tuhkan..." Zet ikut angkat bicara.
"Hadehh...yaudah yok sini. Miss Pie kasih kalian berdua pelajaran."
Axo yang sudah pasrah dari tadi (affah iyh?) tambah pasrah lagi. Zet? Ia dengan santainya mengikuti Miss Pie tanpa adanya beban.
"Kita mau di ajak kemana, Miss Pie?"
"Jangan banyak Tanya kamu, Xo. Mentang-mentang kalian berduaan di sekitar sekolah, nanti kalo ketahuan Pak Fred gimana?"
"Ya jangan nakut-nakutin gitu lah, Miss." Keluh Axo.
"Nanti kalo keciduk sama Pak Fred, wali kelasnya yang kena."
"Ya elah. Biasanya Miss Pie sama Pak Saddan berduaan di sekitar sekolah." Zet angkat bicara sekali lagi.
Miss Pie membalikkan badannya dan menatap tajam Zet. Dengan tatapan yang seperti itu, tentu saja Zet membungkam dengan sendirinya.
"Jangan pernah ngelawan gurumu. Yaudah,ayo."
Apakah hal itu membuat Zet ketakutan? Tentu saja tidak. Malahan ia membatin pada dirinya, "(Guru macam apa ini?!)"
"Mampus kau, Zet." Axo mengompor-ngompori suasana.
"Stfu, bitch." Jawab Zet cuek.
Axo mengabaikan nya selama beberapa saat, sampai suatu detik dimana Zet menggandeng tangannya secara diam-diam. Zet melakukan hal itu bukan tanpa alasan.
"Zet...nanti kita kena lagi anjir..."
"Santai aja, tenang...tenang aja kek gua."
Karena buat Axo, semua hal yang diucapkan oleh Zet itu mengandung yang namanya ke-santuy-annya. Yaudah, mau nggak mau dia harus nurut ke Si Ancient Debris ini.
"Di bilangin jangan pegangan tangan di area sekolah. Masih aja ngeyel!" tiba-tiba Miss Pie menyahut.
"Dia sahabat saya, Miss. Tentu saja boleh berpegangan tangan. Aulxya dan Desy aja boleh, masa kami nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hateful Love {Axoiz X Zet22} : REMAKE
RomanceZet, seorang Ancient Builder yang tiba-tiba saja masuk ke dunia penuh manusia. Ia bertemu dengan seseorang yang mudah tersenyum, sedikit kekanak-kanakan, dan selalu menebarkan tawa. Tanpa sadar, Zet mengukir nama orang itu dengan rapi di hatinya. Ta...