Sudah sekitar dua minggu lebih sejak tahun ajaran baru di mulai. Yang artinya SMA Nusantara sudah selesai melaksanakan PLS atau Pengenalan Lingkungan Sekolah. Pemmbelajaran dengan normal sudah di mulai, bel sekolah berbunyi menandakan masuk. Namun seorang siswi masih berada di dalam toilet wanita sedang membersihkan rok seragamnya yang kotor, gadis itu bernama Melody, nama lengkapnya Melody Kartika Inshira. Melody merupakan siswi kelas 11 jurusan IPA dia salah satu siswi cantik di SMA Nusantara ini, dia mempunyai sahabat bernama Alea Indira Juwita, Melody dan Alea sudah berteman dari SMP. Keluarga Alea memperlakukan Melody dengan sangat baik dan Ibu Alea sudah menganggap Melody seperti anaknya sendiri, apalagi semenjak kedua orang tua Melody meninggal dunia akibat sebuah kecelakaan.
Melody gadis itu baru saja keluar dari toilet wanita dia lalu mengecek jamnya dan ternyata bel masuk sekolah sudah 15 menit yang lalu berbunyi yang artinya sekarang dia telat masuk kelas, kemudian dia bergegas pergi dan berlari menuju kelasnya yang kebetulan jaraknya lumayan jauh dari toilet tadi. Namun saat akan berbelok di Koridor kelas 11 tiba-tiba dia menabrak seorang laki-laki bertubuh tinggi yang sedang berjalan dengan santai sembari menyampirkan tasnya di tangan kanannya, laki-laki itu bernama Karelio Brian Mahendra, dia siswa kelas 12 jurusan IPS. Karelio atau yang biasa di panggil Karel merupakan siswa pindahan, dia juga menjadi salah satu siswa tampan yang banyak disukai perempuan, apalagi para murid perempuan SMA Nusantara. Karel sangat pandai bermain bola basket. Namun Karel juga termasuk salah satu murid yang nakal karena dia sering telat masuk sekolah dan suka membolos saat pembelajaran.
Melody mendongak untuk melihat orang yang di tabraknya. Seketika pandangan mereka bertemu, dan terkunci beberapa saat sampai akhirnya Melody membuang pandangannya. Kemudian dia baru teringat jika dia sedang terburu-buru untuk masuk ke kelasnya.
“Aduh maaf-maaf, Gue lagi buru-buru. ” ucap Melody
Kemudian Melody berlalu meninggalkan laki-laki yang dia tabrak. Laki-laki tersebut tidak sengaja melihat jepit rambut yang terjatuh dan mengambilnya dia berbalik ingin mengembalikan jepit rambut itu namun gadis yang tadi menabraknya sudah hilang dari pandangannya. Melody sampai di depan kelasnya yaitu kelas 11 IPA 2, di dalam kelas ternyata sudah ada guru yang masuk sedang mengabsen satu per satu para murid.Melody mengetuk pintu dan masuk.“Assalamua’laikum permisi pak, maaf saya telat,” ucap Melody sambil menghampiri guru tersebut dan mencium tangannya.
“Loh kamu, kenapa bisa telat?” tanya Guru tersebut yang bernama Pak Rijal.
“Tadi saya ke toilet dulu pak,” ucap Melody
“Haduh ya sudah, karena kamu telatnya hanya beberapa menit saja saya perbolehkan duduk.” ucap Pak Rijal sambil mempersilahkan Melody untuk duduk.
Melody kemudian berjalan menuju kursinya, di sebelah kursinya ada Alea yang menjadi teman sebangkunya sekaligus sahabatnya, mereka menjadi teman sekelas saat naik ke kelas 11 sekarang. Karena saat kelas 10 mereka berbeda kelas.
“Ody, lo kemana aja deh kenapa baru dateng?” tanya Alea
“Tadi rok gue kecipratan air gara-gara motor lewat, jadi kotor deh. Dan gue ke toilet dulu ngebersihin rok gue, liat deh ngeselin banget pagi-pagi udah sial aja,” ucap Melody panjang lebar, sambil memperlihatkan roknya yang sedikit kotor.
“Yaampun kesian banget sih temen gue ini.” ucap Alea sambil terkekeh dan sedikit memeluk tubuh Melody.
***Bel istirahat berbunyi, guru yang sedang mengajar di kelas Melody pun menghentikan kegiatan menulisnya di papan tulis.
“Oke anak-anak udah jam istirahat bapak cukupkan sampai sini dulu ya, minggu depan kita lanjutkan materi ini,” ucap guru bernama bernama Bu Sari sambil membereskan buku dan peralatannya.
“Baik Bu.” balas murid-murid serempak sambil bersiap-bersiap untuk pergi ke kantin.
Melody dan Alea keluar kelas untuk menuju ke kantin, namun Alea meminta Melody untuk mengantarnya ke kamar mandi lebih dulu.
“Ody, anter gue ke toilet dulu dong,” ucap Alea
“Oh yaudah ayo.” balas Melody
Mereka berdua menuju ke toilet wanita, Melody menunggu Alea di depan toilet wanita yang berdampingan dengan toilet pria. Saat sedang menunggu tiba-tiba keluar seseorang dari toilet pria, orang itu ternyata laki-laki yang di tabrak Melody tadi pagi. Yang tidak lain adalah Karel.
“Lo cewe yang nabrak gue tadi kan?”ucap Karel dengan tatapan datar.
“Eh iya, sorry ya buat yang tadi, gue ga sengaja nambrak lo,” jawab Melody merasa tidak enak.
“Kalo di jalan tuh hati-hati dong apalagi tadi sampe lari larian gitu,” ucap Karel dengan nada yang tidak mengenakan.
“Terus tadi juga mintanya maaf nya nggak bener maen pergi gitu aja, belum tentu gue maafin kan,” ucap Karel.
“Iya iya gue salah maaf abisnya tadi gue telat masuk kelas, lagian di tabrak dikit doang ga sampe luka-luka kan badan lo? ” ucap Melody sambil menyolot.
Tiba-tiba Alea keluar dari kamar mandi melihat itu Melody langsung mengajak Alea pergi.
“Eh udah Al yu ah pergi laper gue.” ucap Melody sambil sedikit melirik ke arah Karel dan pergi begitu saja sambil menarik tangan Alea.
Karel hanya diam saja sambil memperhatikan Melody sampai hilang dari pandannya. “Ko malah dia yang nyolot sih! Padahal gue mau ngembaliin jepit rambutnya.” ucap Karel pelan sambil mengeluarkan jepit rambut berwarna biru dari dalam saku celananya.
Alea yang tidak tahu apa-apa hanya pasrah tangannya di tarik oleh Melody. Akhinya mereka sampai di kantin dan duduk di salah satu meja.
“Al lo mau pesen apa? Biar gue pesenin,” tanya Melody kepada Alea.
“Gue pingin somay aja deh,” jawab Alea.
“Yaudah gue pesenin dulu ya, eh minumnya?” tanya Melody lagi.
“Air putih aja deh, btw makasih Melody sayang hehe,” balas Alea.
“Iyaa, bentar ya gue pesenin dulu,” ucap Melody dan berlalu untuk membeli makanan.
Melody membawa makanan miliknya dan Alea ke meja mereka, Alea yang sedang bermain ponsel pun menyimpan ponselnya ketika Melody datang.
“Makasih Ody,” ucap Alea sambil membawa piringnya di tangan Melody dan langsung memakan makanannya.
“Iya sama-sama,” balas Melody
Saat sedang memakan makanan mereka Alea mengeluarkan suara
“Oh iya gue lupa, cowo yang tadi di depan toilet, Kak Karel kan?” ucap Alea bertanya.
“Hah Karel? Emang lo kenal?” tanya Melody.
“Loh lo gatau? Gue kira kalian saling kenal tadi kalian juga lagi ngobrol kan?” tanya Alea.
“Gue ga kenal dia, emang tadi gue sempet ngobrol sedikit tapi itu tuh karena pas pagi gue kan telat nah gue lari tuh ke kelas terus ga sengaja deh nabrak dia, eh tapi dia nyebelin banget, gue di bilang gabener minta maafnya padahal nih ya gue udah minta maaf sampe beberapa kali,” ucap Melody panjang lebar.
“Oh jadi lo pagi tadi nambrak orang, dan yang lo tabrak Kak Karel? Wah gila sih lo nambrak cowo ganteng,” ucap Alea.
“Eh tapi sumpah ya Kak Karel tuh ganteng banget!” lanjut Alea semangat.
“Duh lo mah yang ganteng aja langsung semangat, eh tapi bentar lo dari tadi manggilnya, KAK Karel? Emang dia kakak kelas kita? Aduh gue tadi agak emosi lagi sampe sedikit nyolot ngomongnya, aduh gimana dong kalo gue di bilang adik kelas ga sopan gimana Al?” ucap Melody panik
“What the..Ody lo serius gatau dia Kakak kelas kita?” tanya Alea sedikit kaget.
“Ya iya serius, ngapain nanya kalo gue tau, terus juga gue keknya belom pernah liat dia deh,” ucap Melody
“Aduh Melody lo kemana aja?!, emang sih dia tuh murid pindahan, tapi dia langsung famous loh! Mungkin ya karena dia cakep kali ya, tapi masa lo gatau dia sih, secara kan dia cowo ganteng,” ucap Alea.
“Gue kayanya suka deh sama dia, dia tuh ya udah ganteng terus jago main basket lagi,” ucap Alea.
“Ih lo ngapain suka sama cowo kaya gitu sih, dia emang ganteng tapi nyebelin tau,” ucap Melody.
“Ya biarin suka-suka gue,” ucap Alea.
“Yaudalah terserah lo aja,” ucap Melody pasrah
Akhirnya makanan yang mereka makan telah habis dan mereka memutuskan untuk kembali ke kelas. Saat sedang berjalan menuju kelas 11 IPA 2, Alea melihat di lapangan basket sedang ada yang bermain basket kebetulan salah satu dia antaranya ada Karelio yang mereka bicara kan selama di kantin tadi.
“Ody liat deh ada kak Karel lagi main basket, OMG keren banget!” ucap Alea semangat.
“Kita nonton dulu yuk bentar temenin gue,” ajak Alea sambil menarik tangan Melody.
“Males ah ngapain coba, udah mau bel bentar lagi ini,” ucap Melody.
“Ih ayo dong temenin gue bentar, masih lama bel nya juga gue pengen liat kak Karel main basket!” ucap Alea
“Huft, yaudah ayo bentar doang ya, kalo udah bel langsung ke kelas.” jawab Melody dengan pasrah.
Mereka menuju ke lapangan dan duduk di tribun penonton. Di sana juga terdapat siswi-siswi yang sedang berteriak menyemangati para laki-laki yang sedang bermain basket itu, terutama banyak yang menyemangati dan menyebut nama Karel.
“Karel semangat!”
“Karel ganteng banget sih kamu!”
“Kak Karel ganteng semangat!”
Dan teriakan banyak teriakan lainnya lagi. Melody yang mendengar teriakan-teriakan itu merasa bahwa perempuan-perempuan itu terlalu berlebiban.
“Segitu terkenalnya kah Kak Karel itu sampe banyak cewe-cewe teriakin nama dia ya?”ucap Melody sambil sedikit berbisik kepada Alea.
“Ya iya lah, tapi sih emang bener cewe-cewe itu pada gatel banget deh teriakin Kak Karel kaya gitu, jatohnya alay.” ucap Alea sinis.
Melody kembali mengalihkan pandangannya kepada lapangan dimana para murid laki-laki bermain basket. Ternyata Karel sedang melihat ke arahnya, seketika pandangan mereka bertemu, Melody sedikit kaget bahwa Karel sedang melihat kearahnya. Namun setelah itu pandangan mereka berpisah karena salah satu teman satu tim Karel ada yang memanggilnya.
“KAREL, lo kenapa ngelamun? Fokus dong Rel ngeliatin siapa sih?” teriak Galen teman satu tim Karel sekaligus teman dekatnya.
“Hah? Oh iya sorry-soryy,” ucap Karel lalu merebut bola di tangan lawannya dan memasukannya ke dalam ring basket.
“Istirahat dulu guys!” ucap Karel sambil berjalan menuju pinggir lapangan dan menimun air botol yang tersedia.
Dua teman Karel yaitu Galen dan Liam datang menghampirinya sambil mengambil botol minum dan meneguknya. Mereka bertiga sudah berteman dari SMP. Namun di SMA sekarang Karel merupakan siswa pindahan sedangkan Galen dan Liam sudah di SMA Nusantara dari mereka kelas 10.
Galen kemudian mendekati Karel.
“Tadi lo ngeliatin siapa Rel? Sampe ga fokus gitu mainnya,” tanya Galen.
“Oh tadi lo diem tuh karena ngeliatin seseorang?” ucap Liam menimpali.
“Tadi gue liat cewe yang nabrak gue tadi pagi,” jawab Karel santai.
“Cewe siapa? Anak kelas mana? Cakep ga?” tanya Galen berturut-turut.
Untuk informasi saja Galen itu playboy dia suka ganti-ganti perempuan, dan saat sudah membahas tentang perempuan apalagi yang cantik dia pasti langsung bersemangat. Liam langsung memutar bola matanya malas saat mendengar pertanyaan dari Galen.
“Yeuh kalo masalah cewe aja lo cepet,” ucap Liam sambil sedikit memukul kepala Galen.
“Cantik sih, tapi ya agak jutek gitu, ucap Karel “Dia kayanya anak kelas 11 deh, soalnya gue ketemu dia di area kelas 11,” ucap Karel.
“Wih lo sekarang demennya sama adkel ya rel, hahaha,” ucap Liam sambil tertawa diikuti Galen.
“Apaansi lo pada,” ucap Karel “Udah ah ayo lanjut latihan,” lanjut Karel sambil beranjak dari tempatnya dan berjalan ke tengah lapangan basket.
Sedangkan di koridor kelas 11 Melody dan Alea sedang berjalan dengan santai untuk memasuki kelas mereka.
“Anjir tadi Kak Karel ngeliat ke arah kita Dy,” ucap Alea tiba-tiba.
“Aaa OMG jangan-jangan dia sebenernya ngeliatin gue lagi,” lanjut Alea
“Lebay banget sih Al baru di liatin gitu aja udah heboh banget, belum tentu dia emang ngeliat ke lo,” ucap Melody sembari sembari memutar bola matanya malas kemudian melengos pergi meninggalkan Alea.
“Ih lo ko gitu sih jadi temen, eh Ody tungguin yaelah,” balas Alea sambil sedikit berlari menyusul Melody.
Bel waktu pulang berbunyi Melody kemudian segera membereskan alat tulisnya dan di masukan ke dalam tasnya, Alea yang sudah menggendong tasnya pun mengajak Melody untuk keluar kelas.
“Ody ayo pulang, lo mau bareng ga sama gue? Gue udah di jemput nih sama sopir gue pak Ujang, ” ujar Alea sambil berdiri.
“Iya bentar, tapi gue kayanya pulang sendiri aja deh gue, kan gue mau kerja dulu,” balas Melody.
“Ya nanti di anterin sama pak Ujang ke kafe tempat kerja lo,” timbal Alea.
“Ih gausah lagian juga arahnya kan beda, ntar jadi muter lagi jauh, udah gue naik angkot aja,” ucap Alea.
“Ah lo mah yaudah deh, ayo ke depannya bareng!” ajak Alea
Kemudian mereka berjalan menuju gerbang sekolah, tapi saat melewati parkiran motor Melody melihat sebuah motor ninja hitam yang mirip dengan motor yang tadi pagi membuat rok seragamnya kotor terkena cipratan air. Melody kemudian berjalan menuju motor tersebut.
“Ody eh mau kemana?” tanya Alea kebingungan.
“Bentar Al gue mau mastiin sesuatu dulu,” balas Melody.
Saat di liat dari dekat memang benar motor itu. Kemudian Melody melihat sekeliling untuk mencari pemilik motor. Dan datang tiga murid laki-laki, salah satu laki-laki itu mendekati motor yang sedang Alea tunggu pemiliknya. Pemilik motor tersebut ternyata Karel Kakak kelasnya.
“Lo ngapain disini?” tanya Karel kepada Melody.
“Oh ternyata lo ya yang pagi tadi kebut-kebutan bawa motornya, dan bikin rok gue kotor kena cipratan air,” ucap Alea dengan nada suara yang sedikit keras. Karel hanya mengerutkan kening mendengar ucapan Melody.
“Eh lo dengerin omongan gue ga sih?!” tanya Melody sedikit membentak.
“Lo ya, adek kelas ngomongnya ga sopan, gue Kakak kelas lo loh!” ucap Karel
“Oke gue minta maaf KAK, tapi Kakak juga salah, Kakak bawa motor ngebut banget dan itu membahayakan tau ga?!” ujar Melody.
“Lebay banget sih segitu mah kagak ngebut kali,” timpal Karel.
“Yaudah deh terserah Kakak aja ya gue ngasih tau aja, dan Kakak juga ngga minta maaf,” ucap Melody
“Iya dah iya, gue minta maaf nah udah tuh beres kan masalahnya?” tanya Karel.
“Sorry ya lo minggir dulu gue mau ngeluarin motor gue,” ucap Karel sembari memarkirkan motornya keluar dari parkiran. Kemudian dua teman Karel yaitu Galen dan Liam mereka sudah berada di atas motornya masing-masing hendak pergi namun masih menunggu Karel.
“Rel ayo! Eh itu cewe siapa Rel cakep dah?!” ajak Galen sembari bertanya.
“Ayo bro cabut dah, itu cewe yang gue ceritain tadi,” balas Karel yang kemudian melakukan motornya meninggalkan area sekolah Diikuti oleh Galen dan Liam.
Sementara itu Melody masih berdiri diam di tempatnya sambil melihat dengan kesal ke arah motor Karel yang sudah melaju meninggalkan sekolah. Kemudian Alea menghampiri Melody.
“Eh anjir Ody lo berani banget sama Kak Karel,” ucap Alea.
“Ya abisnya dia ngeselin banget jadi cowo, cowo macam apa coba dia tuh, Alea lo bisa-bisanya suka sama cowo yang kaya gitu!” timpal Melody dengan sedikit kesal.
“Eh lo jangan ngomong sembarangan, gue yakin kak Karel tuh aslinya nggak kaya gitu, awas aja lo kalo sampe suka juga sama dia ya!” ucap Alea
“Ih yang bener aja gue suka sama cowo kaya gitu,” balas Melody.
“Yaudah berarti buat gue aja ya hihi,” ucap Alea terkekeh.
“Iya dah terserah,” timbal Melody.
“Eh Ody ini Pak Ujang kayanya udah di depan deh, gue pulang dulu ya, lo beneran gamau bareng nih?” tanya Alea.
“Engga gausah lo duluan aja, bye hati-hati Al!” ucap Melody kemudian melambaikan tangan kepada Alea yang pergi.
“Bye Ody lo juga hati-hati!” ucap Alea sambil melambaikan tangannya juga.
Akhirnya mobil yang di naikin Alea pergi. Melody kemudian mengecek jam di tangannya.
“Aduh mampus gue udah telat, ini gara-gara si Karel nih, waktu gue jadi kepotong kan,” gumam Melody. Dia kemudian menunggu angkutan umum, namun karena sudah terlalu sore angkutan umum sudah tidak melewati sekolahnya.
“Yah elah angkot gaada lagi, masa iya gue jalan gitu ke kafe nya,” gumam Melody yang sambil melihat-lihat jam di tangannya.
“Ini kayanya beneran deh gaada angkot, ah yaudalah terpaksa deh jalan.” ucap Melody pada dirinya sendiri sambil mulai berjalan ke arah kafe tempatnya bekerja.