"Tidak usah memuji kenapa si.. kalau udah ambil itu minta maaf atau apa kek." Tiffany berjalan mendahului sehun sehingga sampai ke dalam kelas.
"Dia kenapa?" Tanya yoona yang melihat tiffany langsung masuk ke dalam kelas tanpa mengajaknya. Sehun mengangkat bahunya." Tidak tahu." Yoona mengerutkan dahinya lalu masuk ke dalam kelas dan diikuti sehun selanjutnya.
***
Tiffany, yoona dan sehun pulang sekolah bersama-sama. Sepanjang perjalanan pulang sehun dan tiffany masing-masing tidak mengeluarkan suara walaupun sepatah. Masing-masing dalam imaginasi sendiri tanpa menghiraukan yoona yang menatap mereka kebingungan. Yoona menggaru lehernya yang tidak gatal. Tidak selalunya kedua sahabatnya bersikap seperti itu. Selalunya ada sahaja perkara yang mereka ingin bicarakan malah sepanjang perjalanan pulang ke rumah tidak henti-hentinya mereka berbicara. Melihat mereka yang masih tidak mengeluarkan suara terpaksalah yoona bertanya langsung kepada mereka.
"Kalian... berdua baik-baik sajakan?" Hening. Tiada siapa yang memulakan percakapan untuk menjawab soalan yoona barusan.
"Yak! Tiffany, sehun! Kalian kenapa sih?" Please jawab aku dong. Emangnya suara
Kalian ke mana? Lari dari badannya!?" Yoona yang semakin frustasi meninggikan suaranya apabila melihat kedua sahabatnya itu masih tidak mahu mengeluarkan suara."Kami baik-baik saja yoon.. tidak ada yang aneh kok diantara kami berdua. Benarkan tiff?" Sehun menyendol pelan bahu tiffany agar dia turut menjawab pertanyaan yoona.
Tiffany menatap sehun tajam lalu tersenyum manis kearah yoona. "Iya benar, kami ok-ok saja. Kamu tidak perlu khawatir kita berduakan udah lama berteman masa si berantem. Tidak begitu oh sehun?" Tiffany tersenyum palsu kearah sehun yang langsung membuat sehun turut tersenyum dan menganggukkan kepalanya di hadapan yoona. Tanpa curiga yoona tersenyum manis kearah mereka lalu memegang tangan kedua sahabatnya itu bagi memimpin jalan pulang ke rumah.
Skip~
Sehun membaringkan badannya di atas kasur empuknya. Sehun memandang langit kamarnya dengan pandangan kosong. Seperti saat ini sehun sedang memikirkan sesuatu. Siapa lagi yang sehun mikirkan kalau bukan tiffany. Sehun aneh dengan sikap tiffany sejak kebelakangan ini. Ya sepertinya tiffany lebih sedikit cuek dengan sehun berbanding sebelumnya.
Sehun mengambil ponselnya di dalam poket celananya lalu mendail nomber seseorang. Lebih tepatnya sehun menelefon tiffany kerna sebetulnya dia tidak tahan kalau berantem sama tiffany walaupun sehari.
Tut...tutt...tutt...tutt.....
"Yeobseyo." Sehun sedikit tersenyum mendengar suara tiffany. Dia pikir kalau tiffany tidak akan mengangkat telfonnya.
"Hai tiff, kita ketemu yuk." Sehun sedikit menceriakan suaranya seperti mereka tidak pernah berantem sebelumnya.
"Untuk apa?" Sehun mengerutkan dahinya. Sekarang dia sedang memikirkan alasan apa yang wajar untuk diberikan kepada tiffany.
"Ayolah tiff.. kita keluar jalan-jalan. Aku bosan dirumah terus."
"Kalau mau keluar harus ajak yoona. Aku tidak mau keluar berdua sama kamu kalau tidak ada yoona."
Sehun sedikit membelalakkan matanya. Rusak rencananya untuk keluar berdua sama tiffany kalau yoona ikut. Yoona itukan cerewet, bawel, berisik lagi. Gimana dong kalau dia mau sweet sweet sama tiffany nantinya.
"Terserah kalau kamu mau ajak yoona. Tapi kamu yang ngajaknya aku tidak mau."
"Ya udah. Emangnya kamu mau jalan-jalan kemana nanti aku sama yoona nyusul."
"Nggak usah gitu. Aku ke rumahmu sekarang. Kita pergi bareng."
Tuut....ttut..tutt..
Sehun menutup panggilannya.