12 | Reuni

43 6 0
                                    

2 Februari 2061

"Pagi, profesor.." Sasha menyapa para profesor yang berjalan berpapasan dan bersalipan dengannya saat melewati lobi kantor LAPAN di lantai dasar. Beberapa dari mereka ada yang membalas sapaannya dengan senyuman, anggukan dan sampai dengan perkataan.

Salah satunya adalah Profesor Rangga. Dia yang tengah berjalan cepat spontan menoleh begitu Tasya menyapanya.

"Eh, Tasya?" tanyanya kaget. Setelah sekian lama tidak pernah terlihat, kini tiba-tiba muncul dan mengagetkannya.

Tasya pun berjalan mendekatinya. "Pagi, Profoesor."

Profesor Rangga yang tidak percaya dengan apa yang ia lihat, lantas membuka kacamata dan mengucek-ucek matanya beberapa kali. Memastikan apa yang tengah dilihatnya saat ini.

"Apa kabar, Prof?" ucap Tasya dengan ramah penuh senyuman.

"Kamu Tasya?"

Tasya terkekeh. "Memangnya menurut profesor saya ini siapa?"

"Waahh.... Tasya! Akhirnya kamu kembali. Bagaimana kabarmu saat ini?"

"Seperti yang Anda lihat prof, saya sudah baik-baik saja."

Rangga pun melihat wajah Tasya dengan seksama, mengamati bekas luka bakar yang dulu pernah ia lihat, kini telah hilang.

"Luka mu sudah sembuh?"

Tasya tersenyum. "Iya, Prof."

"Cepat juga ya, bekasnya pun sudah tidak kelihatan."

Tasya mengangguk senang. Ternyata memang benar, obat salep pemberian dokter waktu itu sangat manjur. Hanya dalam waktu satu bulan, seluruh bekas luka bakarnya langsung lenyap tanpa tersisa sedikitpun.

"Ya sudah, mari masuk." kata Rangga seraya menyodorkan tangannya ke depan. "Profesor Yoga pasti sudah lama menunggu kamu di kantor."

Tasya mengangguk. "Baik, Prof. Mari." Mereka pun berjalan bersama menuju lift lalu masuk ke dalamnya. Selain mereka, ada juga beberapa karyawan yang ikut menggunakan lift dan salah satu dari mereka ada yang kenal dengan sosok Tasya. Orang itu bernama Asri.

"Halo Profesor Tasyaa.. Apa kabaar?" sapa Asri akrab sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah Tasya. 

Tasya yang melihatnya lantas mengangguk sambil tersenyum, "Baik..." lalu mendekatkan wajahnya kepada Asri dan berbisik.

"Saya masih belum jadi profesor. Masih training." 

Mendengar itu, Asri jadi terkekeh. "Tapi kan sudah calon."

Rangga dan karyawan lain ikut tersenyum mendengar percakapan mereka berdua. Tak lama setelah itu, pintu lift pun terbuka. Mereka kemudian keluar dari dalam lift secara bergantian.

Tasya berjalan menuju ruang kantor miliknya, yang berada di arah kanan lift. Sementara Rangga berjalan menuju arah berlawanan. Setelah sampai, dia perlu menyelesaikan beberapa protokol keamanan terlebih dahulu sebelum bisa masuk ke dalam kantor.

"Selamat pagi, Profesor..." sapa Tasya kepada Yoga yang tengah duduk di kursi kerjanya. 

Yoga yang terkejut begitu melihat Tasya datang lantas bangkit lalu berjalan menyambutnya.

"Tasya?!" kata Yoga bertanya, pertanda ia tak menyangka akan momen ini.

Tasya mengangguk sekali sambil tersenyum.

Melihat senyuman lebar dari Tasya, Yoga pun ikut tersenyum padanya. Dia lalu mengulurkan tangan kanannya ke arah Tasya.

"Selamat datang kembali, Tasya."

2069: The Big WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang