Lingkar

137 20 18
                                    

BoBoiBoy milik Animonsta Studios
.
Sebuah prompt akhir tahun dari SappireEyes
yang ditulis oleh deecarmine
dan diedit oleh DekaAnderskor
.
.
.
Lingkar
.
.
.

"Hari ini, kita akan kerja kelompok!"

Suara Papa Zola, guru matematika kelas VIII SMP Kebangsaan Pulau Rintis terdengar menggelegar saat mengumumkan aktivitas tersebut. Fang, yang duduk paling belakang, hanya menatap ke depan dengan alis berkerut.

"Pilih sendiri, Pak?" tanya Suzy.

"Ya!"

"Berapa orang, Pak?"

"Lima."

Serentak semua murid langsung menyusun meja dan kursi. Sayangnya kelas ini ada 21 orang, jumlah ganjil begini yang biasanya membuat Fang tak memiliki kelompok.

Tak apa, ia memang tak memiliki teman di sini. Semua temannya berada di kelas lain, seperti Adudu dan Probe di kelas VIII-C dan Tiga Rob di kelas VIII-A. Fang sendirian saja di kelas VIII-B dan ia tidak akrab dengan rekan sekelasnya.

Fang membelah-belah bukunya untuk mengerjakan sendiri tugas kelompok tersebut. Ia baru saja hendak menulis hingga ada seseorang mendatangi mejanya.

Fang mengangkat wajah dan melihat BoBoiBoy, si anak bertopi ganjil.

"Fang, kamu mau ikut kelompok kita?" tawarnya sambil tersenyum.

Fang heran. Ia lalu memandang ke belakang Boboiboy, tampak empat meja disusun menjadi satu dan di sana telah duduk Gopal, serta dua murid berprestasi Ying dan Yaya. Mereka semua memandang ke arah Fang dengan penuh antisipasi.

Fang langsung paham alasannya.

"Kalian kurang orang?"

Senyum Boboiboy agak luntur.

"Memang Ammar gak masuk hari ini, tapi kami udah mau ajak kamu dari dulu," jawabnya sambil menggaruk pipi. "Ikut, ya?"

Fang teringat tadi pagi sebelum bel berdering. Adudu, Probe, Tiga Rob dan dirinya tengah bersembunyi di belakang UKS untuk merokok sambil membicarakan BoBoiBoy. Asap nikotin membentuk awan tipis di sekitar mereka, menciptakan kabut karsinogen.

"BoBoiBoy itu suka ikut campur urusan orang! Habis aku diomeli!" omel Adudu.

"Bener, bener," sahut Rob. "Aku kena skors seminggu sama ujian susulan."

"Ayahku cabut uang saku!"

Fang diam seraya mengisap rokok. Ia sadar rencana Adudu dan gengnya mencuri dokumen ujian memang salah, tetapi Boboiboy juga menjengkelkan dengan tingkah sok pahlawannya. Jelas ia hendak dirinya dipandang lebih baik dari mereka.

Selama ini Fang kurang suka pada BoBoiBoy dan tak pernah berbicara dengannya, tetapi sepertinya hari ini berbeda.

Fang memandang BoBoiBoy yang masih menunggu jawabannya. Mengapa ia mau satu kelompok dengan orang ini?

"Aku mau sendirian."

Ekspresi BoBoiBoy tampak jatuh sesaat, tetapi ia cepat pulih.

"Oke, mungkin lain kali ..."

"Yang di sana! Kenapa malah ngobrol?" seru Papa Zola. Fang dan BoBoiBoy terlonjak, mereka menoleh dan melihat sang guru mengacungkan rotan kesayangannya. Semua mata memandang mereka, membuat Fang tak nyaman.

"Enggak, Guru Papa, saya lagi ajak Fang masuk kelompok," jawab Boboiboy.

"Tunggu apa lagi? Cepat duduk di kelompok kalian!"

Antologi KEB 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang