chapter 6

355 14 0
                                    

Semenjak kejadian kemarin, ibu dan ayahku menjadi lebih perhatian kepadaku, mungkin karna mereka tidak mau melihatku seperti kemarin lagi. Mereka bersikap seperti kejadian kemarin tidak pernah terjadi.

Dan semenjak kejadian kemarin, kepalaku sering sekali terasa sakit, apalagi saat bangun tidur, butuh beberapa menit untuk bisa berdiri. Jika aku duduk terlalu lama, saat aku berdiri kepalaku akan kembali pusing.

-------------------

Hari ini adalah hari terakhir kita menjalani masa orientasi siswa, dan akan diadakan demo ekskul, ini berlangsung dilapangan. Sesuai dugaanku, semua ekskul disekolah ini sungguh menarik sekali, jelas sangat berbeda saat di smp dulu, dan ini membuatku bingung untuk memilih satu ekskul.

Setelah demo ekskul selesai, kita kembali ke kelas masing-masing untuk didata ekskul apa yg akan diikuti. Sampai sekarang saja, aku sama sekali tidak tau ekskul apa yang akan aku pilih.

"Dhin, kamu mau pilih ekskul apa?" tanya ghilang

" entahlah, aku bingung" aku menjawab dengan cuek

"Lho ko gitu sh, ekskulnya kan bagus bagus dhin"

"Iya lang, aku tau, tapi aku bingung harus pilih apa. Emangnya kamu mau ikut ekskul apa lang?"

"Gw sh jelas basket, gw mau lanjutin karier di basket, dari kecil aku suka main basket, denger denger juga team basket disini itu bagus."

"Oh gitu" jawabku singkat, aku bingung harus jawab apa jika bicara dengan dia.

"Iya dhin. Gimana kalo kamu pilih cheers aja, kayanya kamu cocok tuh masuk ekskul itu"

Gimana yah, kuakui memang ekskul cheers itu keren, tp rasanya aku tidak berminat sama sekali untuk masuk ekskul itu.

Tidak lama kemudian , ketua dari masing-masing ekskul datang kekelasku , dan kau tau? Ketua dari ekskul cheers adalah ka shilla, dia kk yg waktu itu menolong ghilang jatuh di depan kelas kemarin.

"Disini ada yang minat untuk join dalam ekskul cheers?" tanya ka shilla didepan kelas.

Banyak juga ternyata anak cewe di kelas ini yang ingin ikut.

"Apa ada lagi yang berminat?" tanyanya lagi setelah mendata yang ingin ikut.

5 detik kemuadian ghilang berteriak"dhina ka"

Sontak aku kaget, aku langsung mencubit lengan ghilang "apaapaan kamu ghilanggggg" dia menahan sakit katna cubitanku, tapi menahan tawa juga, aku tau dia ingin tertawa.

" bodo, biarin aja daripada kamu gk ikut ekskul apa-apa" kata ghilang, benar juga sh dia , tapi.

Belum sempat aku protes pada ka shilla, dia sudah selesai mencatat namaku, arghhhh ghilangggg ini semua karna kamu.

"Terima kasih ya untuk perhatian nya, bagi yang namanya sudah dicatat diharap untuk kumpul dulu di aula setelah pulang sekolah." kata ka shilla sebelum meninggalkan kelas.

"Bagus ghilang, kamu udh bikin aku pulang telat nanti grgr ini" ucapku pada ghilang

Dia tertawa" hahahaha rasain tuh dhin"

********

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang