Chapter 43

3.9K 236 0
                                    

Dari sekian banyak yang membenci pasti diantarnya ada satu orang yang menyukaimu dan dari sekian banyak yang menyukaimu pasti ada satu orang yang tidak menyukaimu

Bismillah...
❥jangan jadi silent readers!! vote diawal bab biar nggak lupa! Jangan jadi silent reader!!
❥ don't forget to reading Qur'an today
.
.
.

Happy reading 🖤

43| Mau cowok atau cewek?

Karena keadaan Kiara yang sudah membaik membuat gus ahnan sudah harus berangkat bekerja ke kantor ayah mertuanya sesuai dengan janjinya. Sementara Kiara, jika gus ahnan sudah berangkat kekantor ia akan menonton tv, muroja'ah, keasrama atau ke ndalem guna menghilangkan bosannya.

Seperti sore ini ia sedang menunggu suaminya itu pulang kerja dengan senyum sumringah menghiasi wajahnya.

Saat melihat gus ahnan yang berjalan kearah pintu masuk, kiara cepat-cepat mengulurkan tangannya.

"Assalamualaikum sayang"

"Wa'alaikumussalam" Kiara mengambil tangan gus ahnan lalu menyalaminya. Membawanya masuk untuk duduk di sofa, ia lalu pamit ke dapur untuk membuatkan secangkir teh untuk suaminya itu.

Gus ahnan tersenyum saat melihat Kiara yang membawakannya secangkir teh untuknya "Alhamdulillah manisnya" Puji Gus ahnan setelah meneguk teh buatan kiara.

"Pas nggak manisnya, atau lebih atau gima-"

Laki-laki itu menurunkan cangkirnya dari mulutnya lalu menatap manik mata istrinya dalam "Sangat pas, apalagi liat senyum kamu makin manis"

Pipi kiara bersemu, tangannya bergerak mengeplak lengan gus ahnan yang masih memegang cangkir, untung saja cangkirnya tidak terjatuh

"Astagfirullah, huftt hampir aja maafin Kiara ya?"

Gus ahnan menampilkan wajah datarnya, "Cium dulu nih, baru dimaafin" Katanya sambil menunjuk pipinya sendiri.

Cup

Tanpa pikir panjang kiara mengecup pipi gus ahnan

"Abang nanti maunya anak kita cowok apa cewek?"

Gus ahnan tersenyum membawa tangan Kiara ke hadapannya. Sesekali mencium tangan mungil itu. "Sedikasihnya Allah aja, mau cowok atau cewek yang penting sehat ummahnya juga begitu"

Kiara menganggukkan kepalanya paham "Semoga aja anak kita mirip Abang!"

"Kenapa gitu?" Tanyanya dengan kening mengerut

"Ya soalnya kalo niruiin Kiara nanti anak kita bar-bar. Kia maunya anak kita kalem-kalem gitu kayak bapaknya"

Gus ahnan yang mendengar itu menjadi tertawa "Ada-ada aja, ya Allah Ra. Berati kamu ngakuin diri kamu bar-bar dong?"

Kiara menggaruk tengkuknya "Eh iya ya, tapi nggak papa lebih baik jujur kan?"

"Haha iya-iya"

"Hari pertama Abang kerja gimana?"

Gus ahnan mengangkat kedua bahunya "Ya nggak gimana-gimana"

"Maksud kia tuh, seru nggak?"

"Ya lumayan, masih hari pertama nanti kedepannya Abang liat seru nggak ya?"

"Yaudah, keatas yuk siap-siap sholat Maghrib"

Kiara mengangguk menarik tangan gus ahnan untuk berdiri.

*****

Malamnya kiara merasa sangat bosan. Sudah menonton tv tapi rasa bosannya belum juga hilang. Kiara menatap gus ahnan yang tengah sibuk mengotak-atik laptopnya ditemani segelas kopi hangat didekatnya.

Lauhul Mahfudz Kiara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang