Orang Asing

3.6K 168 3
                                    

Peat sedang bersantai di sofa ruang tamu, siap untuk menonton video intro kimia kuantum yang dikirim seseorang ke kelompok chat 'Nerd Chemy' nya, ketika Noeul bertanya padanya. Sebenarnya, dia bahkan tidak bertanya. Dia hanya muncul di depan Peat, dadanya naik turun terengah-engah, mungkin ia habis maraton pikir Peat, dan berkata, " Kita akan keluar malam ini! "

" Nggak! ", jawab Peat singkat. Di layar laptop-nya, terdapat seorang ilmuwan sedang mengenakan jas lab dan kacamata keselamatan dan menunjuk pada papan tulis. Peat masih tidak paham apa yang dia bicarakan, ditambah Noeul yang merusak konsentrasinya.

Noeul membuat suara merengek. " Kenapa nggak? Ini akan menyenangkan! "

" Ralat! Nggak pernah menyenangkan "

" Itu suatu kebohongan dan fitnah. Kapan aku pernah mengecewakanmu? "

Mendengar itu, Peat mendongak, dengan senyum penuh percaya diri, namun malah membuat Noeul menciut.

" Sudahlah, jangan dijawab ", Noeul membersihkan tenggorokannya. " Tapi... ayolah, dude. Kamu harus berkumpul dengan lebih banyak orang. Bersantailah sedikit! Aku yang akan membayar taksi nya, pulang pergi. Gimana? "

Itu akan menjadi tawaran yang cukup bagus jika mereka benar-benar ke tempat selain yang Noeul harapkan. Peat tidak merasa tergoda sama sekali. " Aku sudah cukup melihat orang setiap hari. Dan aku juga jalan-jalan ke luar "

" Skating dan universitas tidak masuk hitungan. Ugh! Ini sebabnya kamu akan single selamanya. Tapi selama kamu memilikiku, aku akan menyelamatkanmu dari nasib kesepian dan kesedihan itu. Ayolah.. Cepat ganti baju, kita akan pergi dua puluh menit lagi "

Peat menghela napas berat dan menutup laptopnya. Dia juga sebenarnya sedang tidak ingin belajar. Lagipula materi tersebut masih untuk semester depan. Noeul menjerit kegirangan karena sukses mempengaruhi Peat dan menari-nari menuju kamarnya, kemungkinan besar untuk berganti pakaian dengan baju kulit paling ketat miliknya, dan Peat pasrah dengan takdirnya.


✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏✎




Bukan karena Peat tidak suka pesta. Hanya saja... Ada banyak orang disana dan banyak dari mereka yang mabuk, berisik dan mengajukan banyak pertanyaan. Peat memiliki keinginan agar dia bisa banyak bicara setelah menyesap beberapa minuman, tapi ternyata dia tetap tidak bisa, karena dia adalah seorang introvert akut, begitu menurut tes kepribadian yang ia ikuti tahun lalu. Dan sedikit pemalu. Dan juga agak canggung kadang-kadang.

Noeul bilang hal itu sama sekali bukan masalah besar. Berkencan dengan seorang ekstrovert dan kamu akan baik-baik saja, katanya.

Peat tidak tahu mengapa semuanya selalu tentang berkencan atau bergaul dengan orang lain. Mereka sudah melajang selama waktu yang hampir bersamaan (meskipun Noeul jauh lebih... 'Aktif') dan sungguh, Peat bisa memikirkan jutaan hal yang lebih bermanfaat yang bisa ia lakukan daripada berkencan dengan seseorang yang berisik dan menjengkelkan.

Mereka sedang menunggu di depan sebuah klub yang disebut Triangle, salah satu tempat LGBT+ yang populer dan ramah untuk mahasiswa di daerahnya. Peat pernah berada di sini sebelumnya. Ia tahu ubin hitam kamar mandi yang ia gunakan untuk menyembunyikan diri karena mabuk, serta familier dengan teras belakang kecil di lantai bawah dan hanya beberapa orang yang tahu.

Selalu lebih mudah untuk berjalan ke suatu tempat ketika dia sudah tahu rute pelariannya.

" Ayo kita langsung ke bar ", ucap Noeul sementara penjaga pintu memeriksa identitas mereka. Di dalam Peat langsung dibanjiri oleh suara bising, aroma alkohol, dan cahaya kelap kelip. Mereka meninggalkan apartemen tanpa persiapan apa-apa (kesalahan besar) dan Peat membiarkan Noeul memesan apa pun yang dia anggap pas untuk saat ini -Peat tidak ingin melakukannya secara sadar- Tidak ingin disalahkan nantinya.

LET ME LOVE YOU ( FORTPEAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang