Oke, sebelumnya minta maaf udh PHP-in kalian, kemarin author ketiduran lupa buat publish jadi bener-bener minta maaf bgt ygy😟🙏
Happy reading..
-
-
Aline terdiam, sempat bertanya-tanya maksud dari ucapan sang suami. Namun, ia tidak ingin berpikir negatif untuk saat ini.
"Tapi saya tetap percaya kalau Oppa orang baik," kata Aline sambil menatap mata Yoongi.
Yoongi berdecak, ia memutar bola matanya. "Dasar keras kepala."
Ucapan Yoongi itu tak membuat Aline tersinggung, justru ia menyengir lebar. Entah mengapa Yoongi terdengar seperti tengah bercanda.
Senyum lebar di wajah Aline entah bagaimana seolah mengunci pandangan Yoongi, hingga membuat pria itu tak berkedip, terus menatap ke arah sang istri. Tanpa sadar, tangannya terulur lalu mengelus pipi Aline dengan ibu jarinya secara lembut.
Aline yang mendapatkan perlakuan mengejutkan itu terdiam mematung, senyum di wajah perlahan luntur.
Keduanya kini bertatapan, lekat, tak ada satu pun dari mereka yang memutus kontak mata. Hingga, entah siapa yang lebih dulu memulai, bibir keduanya kini sudah menempel satu sama lain. Awalnya hanya sebuah kecupan, namun lambat laun berubah menjadi pangutan panas.
Ciuman mereka kian dalam saat lidah keduanya bertemu, diawali oleh Yoongi yang mengigit bibir Aline hingga merekah, terbuka, dan memberikan akses untuk lidahnya menyelusup masuk ke dalam rongga mulut sang istri.
Keduanya berperang lidah cukup lama hingga deru napas panas keduanya bersahutan, membaur bersama dengan suara decapan yang memenuhi seisi ruang. Entah kamar ini kedap suara atau tidak, ia tidak memperdulikannya, karena di rumah sebesar ini hanya ada mereka berdua malam ini.
Tautan bibir Yoongi dan Aline terlepas saat keduanya merasa pasokan udara menipis. Mata mereka terbuka, saling menghujam iris hitam masing-masing. Mereka sama-sama tengah meraup oksigen sebanyak mungkin untuk mengisi paru-paru.
Tangan Yoongi terulur setelahnya, mengusap sisa saliva di bibir Aline. Tindakannya membuat Aline terbelalak, kaget. Tak ayal, dadanya berdebar begitu kencang.
"O-oppa.."
Aline berdehem. suaranya tiba-tiba terdengar serak.
"Hm?"
Aline menggeleng. Ia pikir ini telah usai tetapi, sepertinya tidak. Sebab, tiba-tiba saja Yoongi malah bergerak menindih tubuhnya. Lebih tepatnya mengungkung tubuh Aline di bawah sana.
"Mau.. ngapain?" tanya Aline, meskipun ia tahu apa yang sebenarnya akan terjadi selanjutnya.
"Sepertinya kamu tahu."
Wajah Aline yang sudah memerah kini semakin merah. Yoongi seolah dapat membaca pikirannya.
Aline menggigit bibir, gugup. Tanpa Aline ketahui jika tindakannya itu semakin memancing gairah yang sudah muncul dari dalam diri Yoongi.
"Kalau saya tidak mau?"
"Saya tidak akan melakukannya," ujar Yoongi tanpa melepas pandangannya dari wajah cantik di bawah kung-kungannya.
"Kalau kamu menyuruh saya berhenti, maka saya akan berhenti sekarang."
Pandangan Aline tertuju ke arah lain. Ia terdiam, tampak ragu.
"Diam berarti lanjut"
Pandangan Aline kembali tertuju ke arah Yoongi. ada rasa ingin menolak, tetapi ia juga penasaran bagaimana rasanya melakukan hubungan intim dalam keadaan sadar, tidak dalam pengaruh alkohol seperti saat mereka melakukannya pertama kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖔𝖘𝖊𝖓 𝖐𝖎𝖑𝖑𝖊𝖗 || Min Yoongi
أدب الهواة[Follow sebelum baca] Akibat malam panas itu, Aline gadis 18 tahun berakhir menikah dengan Dosen Killer di program studinya- Min Yoongi pria 29 tahun yang memiliki sikap Dingin dan perkataan pedas. .... Di saat perasaan benci telah berubah menjadi c...