Penyembuh Jiwa

21 5 7
                                    

Apartemen mewah dengan kualitas arsitektur tinggi, terletak di pinggiran kota yang hanya di bangun empat unit dalam satu kawasan. Sebut saja Park Jimin, pria yang mengantongi kunci salah satu bangunan tersebut.

Konstruksi itu rencananya akan dijadikan hadiah pernikahan untuk pendamping hidup, Cia---Alincia.

Meski sebelum menikah Cia sudah seatap dengan pria Park ini. Bagaimana tidak, semenjak kecelakaan lima bulan lalu Jimin sakitnya semakin parah. Di ingatkan minum obat tidak mau. Depresi yang di derita tidak kunjung mendapatkan titik terang bagi kesembuhan nya.

Di kenal sebagai pria lembut dan lunak kini Jimin bukan lagi dirinya. Penyakit yang ia sandang sejak lima bulan belakangan membuat semua kehidupan dirinya bahkan orang sekitar berantakan. Minum obat tidak mau, di ajak ke psikiater tidak mau, di rehabilitas juga kabur.

Seperti hari-hari biasa Alincia membujuknya agar mau menelan pil pahit ini. "Kau ingin aku melupakan mu, huh?!" Alincia termangu, ketus sekali kekasinya berbicara sudah jelas membuat nyeri.

Pria itu melempar botol minuman soda yang ia pegang ke televisi. Baik botol maupun benda elektronik itu pecah. Definisi kasar yang sesungguhnya.

Pokoknya kalau sudah berkaitan dengan obat ya begini, Jimin akan menolak dengan cara mengamuk. Lalu ujung-ujungnya menangis memeluk Alincia. "Maaf sayang, aku mencintaimu. Sungguh" terisak sambil memukul dadanya. Selalu tersirat penyesalan pada sorot mata pria Park ini. Sakit hati dan tersiksa perkara di rutinkan menelan obat saja, padahal kan tujuannya agar sembuh bukan lain-lain.

Namanya juga depresi ya pasti begini, sebelas dua belas dengan orang tidak waras. Hanya Cia yang mampu menjadi obat bagi Jimin sabar, dan setia.

"Hei dengar aku, jika begini terus bagaimana kita akan menikah, hm?" Alincia membawa wajah itu untuk menatapnya, mengusap lembut pipi moci yang sudah berwarna merah. Memang sabar sekali si Alincia ini, tidak salah Jimin memilihnya. Sosok dewasa dan setia meski dalam keadaan terpuruk bahkan jatuh pada titik terendah hidupnya. Pun semua karena Alincia. Semua akibat rasa cinta Jimin kepada Alincia yang seharusnya tidak boleh di teruskan.

Di ambilnya obat dari atas meja lalu ia buang melalui westafel. Selesai.

"JIM!!!" sudah kesekian kalinya Jimin membuang kapsul tersebut. Pokok nya tidak mau minum.

"AKU BISA MENANGANI PENYAKITKU SENDIRI, CIA!" Alincia memejam mata, sungguh menguras kesabaran sekali. Gadis itu lantas memeluk Jimin, pria yang lebih tinggi darinya. Mengusap punggung sang Adam dengan sayang dan lembut. Jimin butuh di tenangkan dan selalu begitu, obatnya hanya Cia.

Jimin mana bisa di begitukan, pasti salah paham. Lalu mengangkat tubuh Cia ke atas konter dan mengecupnya berkali-kali sebelum akhirnya melumat bibir merah merekah milik sang kekasih. Jimin rindu selalu ingin menyicip tiap inci tubuh calon istrinya ini, aroma khas yang menjadi kesukaan, pinggang ramping, si candu bertubuh mungil. Menggulung kaus itu hingga pusar terlihat, Jimin menunduk dan membaui, lalu lidahnya terjulur untuk menyesap perut rata sang kekasih.

Cia memang obat penyembuh. Kalau sudah begini Jimin jinak, menurut, dan takluk.

Tangannya juga ikut andil dalam memuaskan, masuk kedalam baju lalu meraba punggung Alincia kemudian melepas kaitan apa saja yang ada di sana.

Beralih kedepan Jimin menyibak baju Cia hingga ke atas, kepalanya naik untuk menyesap leher jenjang kemudian mencubui sang hawa. Kalau sudah begini pasti mendapat bercak kemerahan pada leher, namun sesungguhnya Cia juga menikmati dan suka Jimin begitukan. Ya namanya juga cinta pasti selalu menikmati apa yang mereka lewatkan berdua.

Bagian dada itu favorit Jimin, bagian yang mengeras di mainkan dengan ibu jari sementara sebelahnya dengan lidah. Di isap keras sampai Alincia melenguh membusukan tubuh, menekan kepala Jimin untuk lebih dalam lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Soul HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang