twins // kyudo

2.7K 118 11
                                    








Kalau dipikir-pikir,  memakan bakso disaat hujan itu menghangatkan bukan? Dan di tukang bakso ini, ada Haruto dan Jaehyuk yang sedang makan sambil ngerumpi. Ingin tau mereka mengobroli apa? Ayo kita lihat.

"Hyung! menurutmu, apakah aku cocok menjadi kekasih Doyoung hyung?"

"Tidak, aku lebih cocok!"

"Benarkah? Menurutku kalian tidak cocok, bayangkan saja seorang Kim Doyoung yang manis bak gula yang dicampur dengan gula yang lainnya, berpacaran dengan seorang 'jamet'?"

"Sialan! Ngadi-ngadi saja kau, Watanabe!"

Pemuda Watanabe itu tertawa kecil, supaya tidak mengganggu orang lain yang sedang menikmati bakso mereka.

"Ah iya, Haruto."

"Bagaimana kalau kita beli kartu truth or dare di toko situ?" Lanjutnya sambil menunjuk toko yang dimaksud.

Haruto sedang mengunyah baksonya hanya menaikkan sebelah alisnya untuk mengatakan 'untuk apa?'

"Supaya kos-an tidak terlalu bosan, kita coba saja beli kartu itu untuk menaikkan suasana." Saran Jaehyuk yang disetujui oleh Haruto.









Dan disinilah kos-an Teurejo12. Semua orang sedang melakukan aktivitasnya tersendiri. Seperti Jeongwoo yang bernyanyi dengan Yedam yang memetikkan gitarnya. Hyunsuk dan Yoshi yang menikmati nyanyian Jeongwoo dengan Yedam. Jihoon yang sedang menguyel-uyel Mashiho yang juga kesal dengan Jihoon. Junkyu yang hanya memainkan ponsel pintarnya. Asahi yang menonton televisi dengan tenang. Dan terakhir ada Doyoung dan Junghwan yang bermain kartu uno walaupun banyakan Junghwan yang menang.

Tetapi semua orang disana dikagetkan oleh dua orang yang baru masuk dan mengeluarkan suara yang lantang seperti untuk memecahkan telinga.

"HALLOOW SEMUAH CINTAHNYA HARUTOK DENGAN JAMET! KITA PULANG!!" Itu adalah suara alay dari Haruto.

Plak!

"Aw, sakit hyung!" Haruto memegang kepalanya sehabis di tabok oleh Jaehyuk.

"Berisik, pintar!" Protes Jaehyuk yang kesal dan duduk di karpet sambil memegang kartu yang mereka beli tadi.

Yoshi yang melihat kartu yang dipegang oleh Jaehyuk, bertanya.

"Itu kartu apa, Jae?"

Jaehyuk mendongakkan kepalanya dan menjawab.

"Oh? Ini kartu truth or dare, hyung. Biar kita semua gak terlalu bosan disini."

"Benarkah? Ayo kita main sekarang!" Celetuk Jihoon yang disetujui semua orang.

Mereka ber duabelas membuat lingkaran. Dan untuk memulai permainan, mereka memakai botol untuk menentukan siapa yang mendapat pertanyaan atau tantangan.

Dan sekarang, permainan dimulai.

"Biar aku yang memutarnya duluan." Ucap Jaehyuk dan segera memutar botolnya.

Dan....

Botolnya, mengarah ke Jeongwoo. Jaehyuk memberikan satu koin yang dibalik koin itu ada 'truth' dan dibaliknya juga ada 'dare'.

Jeongwoo melempar koin itu, ia mengharapkan truth.
Dan benar saja yang terbuka adalah 'Truth'.

"Gak seru banget?! Harusnya Jeongwoo dapet dare dong!" Sahut Yedam.

"Hey, kau ada dendam denganku atau bagaimana hah? Jahat sekali." Protes Jeongwoo sambil mengambil kartu truth nya.

"Baca, hyung." Seru Junghwan yang sedari tadi diam.

"Pernahkah kau berciuman dengan seseorang?" Bacaan dari Jeongwoo membuat semua orang yang disana kaget.

"Jaehyuk! Kau membeli kartu ini tentang apa? Kenapa pertanyaannya seperti itu?" Heran Asahi.

"Aku tidak tau, tadi kupikir kartu ini  tentang ke random an saja. Maafkan aku." Jawab Jaehyuk.

"Sudahlah, ini tak apa kok, bukan salahmu hyung. Siapa tau pertanyaan seperti ini hanya beberapa saja?" Ujar tenang dari Doyoung.

"Oke oke, aku tidak pernah mencium seseorang pun! Karna ciuman ku ini untuk masa depan ku nanti, hehee." Sahut Jeongwoo.

"Aku tidak percaya tuh! Kau kan waktu kecil pernah mencium ibumu!?" Sinis Haruto.

"Itukan ibu ku, aneh!" Geram Jeongwoo berancang-ancang ingin menampol Haruto.

"Hey, kenapa malah ribut sih? Udah udah, lanjut aja." Sahut Junkyu kesal.

Yoshi memutar botolnya,

Dan!

Botol nya berhenti tepat kearah Junkyu.

"Aishh, menyebalkan! Mana koinnya?" Jeongwoo melempar koin truth or dare nya ke Junkyu.

Kemudian, Junkyu melempar koin itu. Ia sudah mengharapkan truth, tetapi takdir berkata lain,

Ia mendapatkan 'Dare'.

"Huh, Sialan." Umpatnya sambil memutar bola matanya malas. Junkyu mengambil kartu Darenya.

Junkyu membelalakkan matanya,

"Cium kembaranmu jika kamu mempunyai kembaran." Semua orang kembali terkejut.

"Masa aku harus mencium Jihoon? Amit-amit, Kita ini kan sama-sama dom!" Protes nya.

Fyi, Jihoon sama Junkyu saudaraan. Lebih tepatnya bisa dibilang kembar beda beberapa bulan(?).

"Cih, aku juga tidak ingin dicium dengan mu! Tidak higienis." Sinis Jihoon.

"Hey, kau bisa mencium kembaranmu yang satu lagi loh!" Ujar Yoshi yang mengarah ke pemuda pipi gembil.

Doyoung yang merasa ucapan Yoshi mengarah ke dirinya, Mencoba mencari alasan.

"H-Hyung, Doyie mau ambil handphone dulu ya, hehe." Doyoung ingin beranjak, namun ia ditahan oleh Hyunsuk dan Mashiho yang berada disamping nya.

"Oh ayolah, kau tidak bisa kabur, Dobby." Junkyu menyeringai, ia berdiri dan melangkah ke arah Doyoung.

Doyoung mencoba untuk mendorong Hyunsuk dan Mashiho, tapi apa boleh buat kalau dia ini pemuda yang lemah lembut sampai-sampai tenaganya juga ikutan lemah lembut.

Junkyu berjongkok dihadapan Doyoung dan menarik dagunya membuat sang empu semakin ketakutan.

Pemuda mageran itu menempelkan dua belah bibirnya ke bibir Doyoung.

Awalnya ciuman itu hanya sekedar menempel, tetapi Junkyu mencoba melumat sedikit bibir Doyoung.

'hmm... Manis juga.' pikirnya.

Junkyu mulai melahap ganas bibir mungil cherry itu. Ia menghisap bibir bawah dan bibir atas sang empu.

"Mmppphh... Kwakh Junhkyhuu..." Jangan tanya bagaimana dengan detak jantung Doyoung, jantung nya berdetak lebih kencang dari yang sebelumnya. Tentu saja! Ini kan first kiss nya.

Disisi lain Junkyu masih asik melumat bibir cherry yang sedang ia mainkan. Tetapi Doyoung sudah kehabisan nafas, ia menepuk-nepuk bahu lebar dan luas pemuda didepannya.

Junkyu melepaskan tautan mereka dengan saliva yang entah punya siapa terbenang di dua belah bibir mereka. Doyoung meraup rakus oksigen saking tak bisa nafasnya tadi. Hey, hidungnya pesek tau!

"Bibirmu manis, sangat manis. Aku akan mencobanya lagi nanti malam, okey? Haha" Seringai Junkyu membuat Doyoung semakin takut.

Sementara itu Haruto, Junghwan, Jeongwoo dan Yedam mengerucutkan bibir mereka karena cemburu kesayangan mereka sudah di dapati oleh orang lain.




End.

Cringe, hehe

Maaf kalau gak terlalu menghibur, idenya agak ngaco soalnya.

Kalau gak suka bisa tinggalin book ini aja ya🙏🏻

PRINCE ;>> Doyoung HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang