Bonchap

4.3K 338 11
                                    

Happy Reading








"Pangeran, lihatlah aku membawa bunga mawar merah untukmu. " Gadis kecil manis itu berlari menghampiri sang pangeran.

Namun bibirnya menggerucut karena sang pangeran tak menanggapi sama sekali. Pria itu justru sibuk merakit layang-layang dengan sepupu manisnya. Tak jarang keduanya bergurau dan mengabaikan si gadis. Pemandangan itu tak luput dari Renjun yang memantau dari tepi taman.

"Pergilah Herin. Aku tidak suka bunga, memangnya gunanya bunga untuk apa sih?" Jawab sang Pangeran lalu berlagak ingin mengusir gadis bernama Herin tersebut.

Renjun menggeleng maklum lalu mendekati anak-anak yang sedang bermain di taman kerajaan itu. Sambil menggendong bayi mungil di tangannya ia melangkah mendekati ketiga bocah itu.

"Jisung. Herin ingin berteman denganmu. Mengapa Jisung sangat ketus hm?" Renjun mengusap kepala keponakannya.

"Dia selalu menggangguku Ratu! Aku tidak suka dengan bunga terlebih dia selalu mengajakku main mainan perempuan. " Jelas Jisung menggebu-gebu.

Renjun hanya tersenyum, ia melihat Herin yang berlari sambil menangis menghampiri ibunya. Herin merupakan anak dari Kerajaan tetangga yang hari ini sedang berkunjung. Sudah ketiga kalinya mereka datang entah dengan tujuan apa. Renjun pun tidak tahu pasti karena yang membahas hanyalah suaminya dan kakak iparnya.

"Tuh kan Herin merajuk dengan Jisung. " Ucap Renjun dengan kekehan nya.

"Biarlah saja Ratu, aku kan hanya ingin bermain dengan Pangeran Chenle saja. "

Renjun tertawa kecil, Jisung memang tidak mau bermain dengan siapapun kecuali dengan Chenle. Padahal mereka sudah memasuki masa remaja. Namun tetap saja keduanya masih terlihat seperti anak kecil.

"Itu adik bayinya Jisung ya bu?" Tanya Chenle.

"Iya. Adik bayinya sedang tidur. " Jawab Renjun sambil menurunkan gendongannya agar anaknya bisa melihat bayi itu.

"Wah adik Jeongin sangat lucu. Lele juga ingin adik bayi. " Ucap Chenle dengan spontan.

Jisung tampak berbisik pada Chenle. Renjun terlihat bingung ketika Jisung membisikkan sesuatu pada anaknya.

"Kata Jisung ibu harus membuatkan adik bayi dengan ayah. " Chenle berkata sesaat setelah Jisung membisikkan padanya.

Sang Ratu membungkam mulutnya tidak percaya. Kedua anak kecil ini sudah tumbuh dewasa. Bahkan sekarang Jisung sudah mempunyai adik lagi. Renjun sangat senang saat Haechan melahirkan bayi laki-laki lagi. Artinya putra mahkota kerajaan akan semakin banyak. Pasti kerajaan akan lebih kuat nantinya.

"Nanti ayah akan membuat adik bayi bersama ibu. " Seseorang datang dari arah belakang Renjun. Ratu mungil itu menoleh sejenak lalu melotot saat Jeno datang dengan kekehannya.

"Benarkah ayah?"

"Iya benar sayang. Asalkan ada satu syarat."

Renjun mencubit lengan Jeno.
"Bicara apa sih?"

"Apa ayah?"

"Lele harus tidur dengan baik dan jangan membangunkan ibu saat tengah malam ya."

Chenle tampak berfikir lalu mengangguk antusias.
"Baik ayah! Lele akan meminum susu yang banyak nanti. "

Renjun memandang horor suaminya yang terkekeh. Dirinya sibuk menimang keponakannya yang masih terlelap. Jeno ikut menciumi wajah Jeongin yang masih merah. Keduanya bahkan mengabaikan dua bocah yang sibuk membuat layang-layang.












Because, I'm a KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang