Terhitung sudah satu bulan setelah khitbah gus Ubay dengan Alya dan hari ini mereka akan melaksanakan akad nikah. Acara tersebut dilaksanakan di kediaman Alya yang tidak terlalu jauh dari pesantren Nurul Anwar. Acara akad siang ini cukup sederhana karena hanya mengundang saudara, beberapa tetangga dan teman dekat saja tapi terasa begitu khidmat.
Shafa sudah berada di rumah Alya dua hari sebelum acara hari ini, Alya meminta Shafa untuk menjadi pendampingnya saat menemui gus Ubay setelah akad
Kini di depan sana gus Ubay dan Alya terlihat sangat serasi. Alya terlihat cantik dengan balutan gaun putih dengan mahkota di kepalanya sedangkan gus Ubay mengenakan gamis krem dengan peci yang dililit kain
Satu persatu tamu undangan menghampiri mempelai untuk mengucapkan selamat hingga tiba saatnya Shafa memberi selamat pada kedua, setelah memberi selamat pada gus Ubay Shafa langsung memeluk Alya, mata Shafa sudah kembali berembun dan siap menitihkan air mata
"Jangan nangis, nanti mbak ikut nangis" bisik Alya mengusap mata Shafa
"Mau foto dulu?" Tanya Alya yang langsung di angguki Shafa
Beberapa tamu undangan yang ingin bersalaman menyingkir sebentar membiarkan mempelai pengantin foto
"Dek Ridwan sini" panggil gus Ubay saat melihat sepupunya yang duduk tak jauh dari panggung, tak butuh waktu lama gus Ridwan datang ke panggung
"Foto bareng" ucap gus Ubay saat gus Ridwan sampai di panggung
Shafa berniat turun tapi di cegah oleh Alya "Foto lagi ya dek" mau tak mau Shafa ikut foto kembali dengan posisi kedua mempelai berdiri di tengah Shafa di samping Alya sedangkan gus Ridwan di samping gus Ubay
Tak cukup satu kali, beberapa kali fotografer mengambil foto ke empat nya sampai kalimat yang keluar dari gus Ubay membuat Shafa gugup
"Mas tolong fotoin dua orang ini ya" gus Ubay dan Alya sedikit menyingkir meninggalkan Shafa dan gus Ridwan
"Mas dan mba nya geser dikit, nah pas tahan sebentar" setelah beberapa detik, mas fotografer mengangkat ibu jarinya ke atas bertanda selesai. Shafa segera turun lalu menghampiri temen temen asramanya yang ikut di undang Alya
"Gimana fa rasanya foto bareng gus Ridwan" goda Shafiya
"Nggak tau lah" rajuk Shafa di membuat teman teman yang lain tertawa
"Udah udah kasian nanti nangis"
"Nggak ya"
Tiba di akhir acara, beberapa tamu undangan sudah ada yang pulang begitu juga Shafa dan para teman asrama yang ingin berpamitan pulang. Shafa ikut pulang ke pesantren setelah tiga hari izin
"Loh kamu ikut pulang dek?" Tanya Alya saat melihat Shafa ikut berpamitan
"Iya mba"
"Makasih ya udah bantu bantu disini"
"Sama sama mba, sering sering jengukin aku ya mba" ujar Shafa
"Insyaallah ya Fa"
"Shafa tunggu ya mba"
Shafa mengikuti teman temannya menuju mobil pesantren yang mereka gunakan, ternyata rumah Alya dengan parkiran cukup jauh
"Aduh udah penuh ya?" Tanya Shafa saat teman temannya sudah masuk
"Udah nggak papa, masuk aja masih cukup kok"
"Nggak deh, biar Shafa naik ojeg aja"
"Nggak papa Fa, nggak terlalu jauh ini" ujar Shafiya
"Moh ah, kasian mbak mbak yang lain"
Saat mereka sedang berdebat, keluarga ndalem datang menghampiri mobil ndalem yang berada di samping mobil pesantren
"Loh belum balik?" Tanya bu Nyai Halimah
"Dereng bu"
"Nunggu siapa lagi?" Tanya abah Yai
"Mba Shafa"
"Mba Shafa ikut mobil ndalem wae kalian jalan dulu nggak papa" ujar bu Nyai Halimah
"Mboten usah bu, Shafa naik ojek saja"
"Nggak papa, mobil ndalem banyak yang kosong"
Mau tak mau akhirnya Shafa mengikuti bu Nyai Halimah menuju mobil ndalem yang ternyata disana sudah ada ning Nadi dan dua putranya
"Loh nggak jadi ikut mobil mas Fakih?" Tanya bu Nyai Halimah pada putri nya
"Akhyar rewel minta sama kakung uti nya nggak mau ikut mas Fakih"
"Oalaah Yo wes nunggu kang Nasir bentar"
"Mba Shafa ikut mobilnya mas Ridwan nggak papa?" Tanya bu Nyai Halimah
"Tak telfon mas Ridwan biar cepet kesini" ujar bu Nyai Halimah lalu menghubungi gus Ridwan
Sekitar 10 menit menunggu, gus Ridwan datang bersama kang Nasir "mas Shafa ikut mobil kamu ya"
"Nggeh umi"
"Akhyar biar ikut mobil abah, Nadi ikut mobil mas Ridwan buat nemenin Shafa" titah abah yai
"Nggeh bah.. yuk Fa" ajak ning Nadi
Semuanya masuk ke mobil masing masing, Shafa duduk di samping ning Nadi yang kini sedang memberi ASI pada putrinya yang baru berumur satu tahun
"Shafa kapan nih nyusul mba Alya?" Tanya ning Nadi dengan kerlingan mata ke arah Shafa
"Di kasihnya aja ning, masih pengin ngabdi juga" jawab Shafa seadanya, dirinya memang belum kepikiran mau menikah dekat dekat ini
"Mau saya kenalkan seseorang nggak?"
Shafa diam bingung mau menjawab apa "Apa udah ada seseorang?" Tanya ning Nadi
"Dereng"
"Insyaallah orangnya sholeh Fa, ustadz di pesantren mertuaku, hafidz Qur'an bil ghoib 30 juz lulusan al azhar juga mau nggak Fa?" Shafa masih juga diam dia bingung mau menjawab apa
"Diamnya perempuan berarti iya, nanti aku minta in fotonya sama suami ku ya, beliau juga masih kerabat suami ku jadi insyaallah jelas bibit bebet bobot nya"
Shafa hanya tersenyum menanggapi perkataan ning Nadi sampai mobil berhenti di halaman ndalem, Shafa langsung pamit ke asrama setelah ning Nadi keluar mobil
KAMU SEDANG MEMBACA
Hebbaytek
Genel KurguShafa merupakan salah satu santri di pesantren Nurul Anwar dan juga abdi ndalem. Dua minggu setelah menghadiri pernikahan sahabat sekaligus kakak tingkatnya di pesantren, tiba tiba dia mendapat kabar dari orang tuanya bahwa ada seorang laki laki yan...