Berkat libur yang kudapat untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, aku bangun agak terlambat dan memasuki gedung dimana aku sudah terbiasa selama tiga hari. Manajer bukan satu-satunya orang yang menungguku. Saat aku menatap intens ke arah Hansoo yang berdiri di sebelahku, dia mengulurkan sesuatu di tangannya padaku dengan wajah gugup seperti manajer.
"Ambil ini. Kurasa kau akan membutuhkannya jadi aku membawanya segera setelah aku keluar kelas."
Aku melihat hati-hati saat dia berbicara dengan nada serius, tapi aku tidak paham kenapa. Kenapa kau memberiku Cheongsimhwan?
Kemudian, manajer melangkah maju.
"Aku tidak tahu apa agamamu, jadi aku membawa semuanya."
Lalu dia mengulurkan kalung salib, rosario Katolik, dan tasbih Budha. Aku membuka mulut sembari mataku melihat bolak-balik antara keduanya.
"Aku tidak butuh properti apapun."
Haruskah aku memberitahu mereka lebih dulu? Aku merasa agak bersalah karena Hansoo bahkan membolos kelas. Aku memutuskan membawa properti itu untuk jaga-jaga, dan aku memasukkannya ke saku belakang. Tapi ekspresi keduanya menjadi kaku akan apa yang kukatakan.
"...Hm?"
Setelah waktu yang lama, manajer membuat suara aneh, dan Hansoo menambahkan. "Apa kau seorang psikopat?"
Apa yang kau bicarakan? Tidak paham arti kata itu, aku hanya menatap mereka berdua.
Manajer pun tersadar dan menegur Hansoo. "Apa yang kau katakan? Haha, dia pasti bercanda karena kau sama sekali tidak gugup."
...jadi itu adalah umpatan. Tsk, saat aku melirik Hansoo, dia terkesiap dan pundaknya bergetar.
"M-maaf."
Apakah itu umpatan bahasa Inggris? Aku menyipitkan mata dan berpikir, tapi manajer mengeluarkan kertas yang dilipat dari sakunya, berkata, "Ah!"
"Aku sudah memikirkan beberapa nama alias."
Kemudian, ada lebih dari 100 nama tertulis di kertas yang dia buka lipatannya. Memberiku kertas itu dengan mata penuh harapan, dia menangkupkan kedua tangannya, bersemangat membacanya satu persatu dari awal.
"Beritahu aku mana yang kau suka. Pertama-tama, Lee Taemin..."
"Ya, yang itu."
"Hm?"
"Aku akan pakai Lee Taemin."
Sesaat, rasa frustasi tak dikenal menyebar di wajah manajer, tapi jujur, nama tidak begitu penting.
Aku mengingatkannya akan waktu untuk mengalihkan perhatiannya.
"Bukankah kita harus pergi?"
Untungnya, itu berhasil, jadi dia segera mengubah ekspresinya dan menaruh Cheongsimhwan yang diberi Hansoo ke mulutnya setelah menaruh satu tangan di dadanya.
"Oke, ayo pergi!"
Squeak. Aku mengikuti manajer masuk dengan pintu tertutup di belakangku. Tiga set barang religius milik manajer ditinggalkan di tangan Hansoo saat dia bersorak menyemangati.
Di dalam, manajer menyapa dua orang pertama yang kami lihat. Ada dua pria duduk di kursi belakang meja panjang yang tampaknya berusia pertengahan 40-an dan awal 30-an. Pria berusia 40-an mengenakan baju kasual, dan pria awal 30-an mengenakan jas. Pria yang lebih tua tersenyum dan menyapa manajer, tapi pria awal 30-an dengan rahang tajam dan fisik yang tegap itu menjabat tangan manajer dengan ekspresi sebal.
Ruangannya lebih besar dari yang kubayangkan, dan ada jendela hitam besar dengan pintu di belakang dua orang yang duduk di lawan arah. Itu seperti jendela di ruang interogasi polisi yang biasa dilihat di TV.
KAMU SEDANG MEMBACA
Payback
RomanceTitle: Payback 페이백 Author: Samk English Translator: misacchi English Translation: https://chrysanthemumgarden.com/novel-tl/pb/ Sinopsis: Lee Yoohan yang menjalani kehidupan melelahkan sebagai penagih hutang, memutuskan untuk menjadi selebriti demi m...