Position Thirty two

13.4K 1.1K 150
                                    

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙙𝙞𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙤𝙠𝙚? 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙮𝙚𝙤𝙧𝙤𝙗𝙪𝙣!!

"Aaaaa"

"Huwaaa"

"Yaaaa! "

"Aaaa"

Begitulah teriakan haruto disetiap perjalanan di rumah hantu itu,haruto juga menempel sekali dengan jeongwoo

"Lo berisik banget" protes haechan

"Ya lo ngapain ngajak gue kesini hah?! " sarkas haruto dengan matanya yang berkaca kaca, jantungnya berdetak tak karuan melihat berbagai bentuk hantu palsu itu

"Argghhh! " teriak haruto lagi saat sosok putih berada tepat disamping nya sambil menyeringai

Haechan menutup telinganya dan menyeret mark agar mereka berdua cepat keluar dari rumah hantu ini, haechan tak ada takutnya dengan hantu

Jeongwoo terkekeh geli, disetiap perjalanan pria manis ini selalu memeluknya atau menempel dengannya

Haruto berjongkok karna tak kuat, kakinya seperti jelly dan matanya mulai mengeluarkan air

"Hiks.. Mau pulang hiks.. " tangis haruto keluar

Jeongwoo ikut berjongkok didepan haruto

"Naik" haruto diam saja sambil terus terisak

"Hihihihi" secepat kilat ia menaiki punggung jeongwoo dan menyembunyikan wajahnya di bahu jeongwoo

Jeongwoo merasakan bahunya yang hangat dan basah haruto benar menangis.

"Hiks... Napa diam sih sialan?! Cepet jalan hiks.. " ucap haruto disertai idaman juga umpatan

Jeongwoo berjalan sambil menahan gemas, bahkan jantung nya berdetak bukan karna hantu tapi karna hal yang lain

Mereka keluar dari rumah hantu itu sementara haechan dan mark sudah menghilang ntah kemana

Jeongwoo berjalan ke bangku panjang yang ada tak jauh darinya dan mendudukkan haruto disana

Dapat jeongwoo lihat pipi haruto yang basah dengan air mata, hidung yang memerah juga matanya yang sembab

Haruto mengusap air matanya dengan kasar dan tak menatap wajah jeongwoo yang menatap nya lekat

Haruto beranjak dari duduk nya dan berjalan dengan jeongwoo yang mengikuti di belakangnya

Langkah haruto terhenti saat matanya melihat permen kapas di depannya

Haruto langsung membeli permen kapas yang berukuran besar sampai wajahnya tertutupi permen kapas itu

Haruto kembali berjalan seolah dirinya hanya seorang diri padahal jeongwoo mengikutinya dari belakang

Haruto kembali berhenti di wahana bianglala, ia ingin menaiki itu

"Maaf anda harus mengajak satu orang lagi untuk menaiki ini" ujar pria yang mengendalikan bianglala itu

Haruto tersenyum lesu, jeongwoo yang kelewat peka merangkul haruto dan mengajaknya menaiki bianglala itu setelah membayar biayanya

Haruto menekuk wajahnya sambil memakan permen Kapas nya

Tak ada pembicaraan dari mereka berdua sampai bianglala itu hampir ke puncak jeongwoo menggenggam tangan haruto

Haruto melepaskan tangannya dari jeongwoo namun tangannya kembali di genggam

Positions {Jeongharu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang