siapa yang tiap hari cek notif wattpad buat ngelihat ada update-an apa gak?
“Cium aku.”Wonwoo terdiam kaku tidak tahu harus merespon seperti apa setelah mendengar permintaan semacam itu.
Dahyun masih menyandarkan sisi tubuhnya di bahu Wonwoo, gadis itu tersenyum miring melihat Wonwoo yang terdiam kaku. Dahyun bisa merasakan otot-otot tangan laki-laki itu menegang.
“Tidak bisakah kamu membantuku?” tanya Dahyun sekali lagi, dengan kondisi yang sepenuhnya dikuasai efek alkohol.
“Aku belum pernah mencium siapapun. Setidaknya aku ingin melakukannya dalam kehidupan kali ini, hmm.”
Dahyun menengadahkan kepalanya dan berkedip manis. Wonwoo masih bisa merasakan bisikan gadis itu meniup leher dan telinganya.
“Kamu mabuk.”
Wonwoo menolak Dahyun. Dia tidak bisa melakukan hal semacam ini dengan seseorang yang kesadarannya dipertanyakan. Dia tidak bisa membiarkan dirinya menjadi seorang bajingan yang memanfaatkan kesempatan.
Dahyun berusaha duduk tegap, meski harus bertumpu pada pundak Wonwoo. Dia membuka matanya lebar-lebar. “Sudah kubilang aku tidak mabuk.”
Wonwoo terkekeh karena perilaku gadis itu. “Orang mabuk tidak akan mengaku bahwa dirinya mabuk.”
“Tapi aku benar-benar tidak mabuk. Aku hanya ingin menciummu,” kata Dahyun marah.
Tangan Dahyun yang tadinya ia gunakan untuk menopang tubuh agar bisa tegap, kini dengan gerakan pelan namun penuh kekuatan mendorong bahu Wonwoo hingga laki-laki itu terhimpit antara dirinya dan jok di belakang tubuhnya.
Dahyun mengungkung Wonwoo dengan tubuhnya dan lelaki itu tidak bisa melarikan diri.
Wonwoo memperhatikan bagaimana wajah mabuk Dahyun entah mengapa memiliki daya tarik yang lebih kuat. Dia hanya melihat bagaimana mata bulat gadis itu memandanginya dengan intens, dan ketika bibir merah muda itu tersenyum menyadari bahwa dia larut dalam perasaannya.
Dahyun menjatuhkan kecupan kecil di bibir bawah Wonwoo seakan dia sedang menyicip buah ceri.
Itu pertama kalinya Wonwoo merasakan apa yang dinamakan ciuman. Orang bilang ciuman pertama itu rasanya seakan kupu-kupu berterbangan di dalam perut. Namun yang Wonwoo rasakan, kegilaan gadis itu menular kepadanya.
Karena ketika Dahyun menarik tubuhnya dengan senyum lebar berpuas hati, Wonwoo kembali menarik lengan gadis itu dan menjatuhkan ciuman balasan untuknya.
Wonwoo tidak peduli apakah gadis itu akan mengingat kejadian malam ini atau tidak, dia hanya tidak ingin kehilangan kesempatan yang diberikan kepadanya.
Dahyun dalam keadaan tidak sadar hanya terus menuruti permintaan lelaki itu. Tenggelam dalam kesenangan di dalam mobil saling mematut bibir seolah tidak ingin dipisahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelling Up! ✓
Fantasy"Satu-satunya cara kamu kembali ke duniamu adalah dengan mendapatkan hatinya." Dahyun tidak kira hari-harinya yang normal itu akan berakhir dan dia meninggal dunia. Sebuah kotak bercahaya memberitahukannya bahwa satu-satunya cara untuk kembali ke du...