"Cantik, elegan, kaya.. tapi bodoh--mwo?!"
Gadis itu menghentikan ucapannya setelah kalimat terakhirnya sukses membuat kedua matanya melebar seketika.
Tolehan kepalanya langsung menatap tajam ke arah sosok pria di sana tengah sibuk memainkan ponselnya sejak beberapa menit lalu selesai mereka makan malam bersama.
"Kau yang menulis ini kan?" Desisnya curiga.
"Aku hanya mengatakan sesuai fakta."
Gadis itu terperangah, "benar, tapi aku tersinggung sekarang."
"Kalau begitu kembalikan padaku." Tangannya sudah terulur mengambil kotak kado dari atas pangkuan gadis itu sebelum tamparan keras pada tangannya terdengar nyaring setelahnya.
PLAK!
"Aww!" Pekiknya terkejut.
"Kau ini tidak ikhlas ya memberiku hadiah?" Sindirnya berdecih sebal.
"Kau bilang tersinggung." Jawabnya tak mau kalah.
"Aku tersinggung dengan surat ucapanmu, bukan hadiahnya.--jangan-jangan kau beneran tidak ikhlaskan memberiku hadiah? Iya kan?" Tuduhnya memicingkan mata.
Pria itu menghela nafasnya kasar sambil bangkit berdiri tepat di hadapan gadis berambut panjang itu, diam dalam beberapa menit, sebelum jitakan cukup keras di layangkan pada sang gadis hingga mengaduh kesakitan.
"Yak!!"
"Aku mengantuk dan aku mau pulang."
"Jigem? Kau mau meninggalkanku sendirian? Di hari ulang tahunku?"
Pria itu tak memberi tanggapan apapun selain menatap jam pada pergelangan tangannya memandangnya cukup lama.
Tok.. tok..
Ceklek
Suara ketukan pada arah pintu utama kamar langsung membuat keduanya memandang pada objek yang sama.
"Dia sudah datang." Gumamnya yang cukup mampu terdengar oleh sang gadis sampai mengernyitkan kening mencoba paham.
"Kau mengundang orang lain? Sia---OH?! BAEKHYUN!!" Teriak sang gadis senang lalu berlari mendekat memeluknya erat.
Mendapat serangan tiba-tiba dari sang gadis yang memeluk tubuhnya membuat Baekhyun sempat memekik tertahan lantaran terkejutnya yang mendapat pelukan sebelum kemudian membalasnya sambil terkekeh setelahnya.
"Kau datang tepat waktu."
"Chan, kau sudah mau pulang?"
"Aku mengantuk. Lagipula ini hari ulang tahun kekasihmu dan aku tak mau berada di sini hanya untuk dijadikan obat nyamuk oleh kalian berdua. Tidak terima kasih." Jawab Chanyeol sambil memakai mantelnya bersiap untuk pergi.
----
Menuangkan wine ke dalam gelas kaca di atas meja Baekhyun terus tersenyum mendengarkan ocehan gadis di sampingnya itu tanpa berniat menghentikannya, benar-benar menikmati apa yang menjadi kebiasaan kekasihnya itu di saat berdua.
"Dia bahkan sampai memberiku banyak saus pedas di makananku padahal dia juga tau jika aku tak suka pedas. Ish!!" Kesalnya.
"Dan kau memukul Chanyeol lagi?"
"Aku banyak memberikannya pukulan hari ini. Termasuk memukul tangannya karena kado itu." Tunjuknya pada kotak berukuran besar di atas ranjang.
"Kenapa memukulnya? Seharusnya kau berterima kasih honey."